Pengumuman 12 Karya tulis Favorit tingkat SMP Budiwijaya se Kota Palembang

"Pada poros ini, ku hentikan sejenak hela nafasku tuk singsing satu usaha besar yang telah terlampaui. Butir-butir karya perlahan tersingkir oleh mirisnya kompetisi hingga usailah dua belas karya bertahta diufuk singgahsana kemenangan”
Atas nama
Persatuan Guru Bahasa Indonesia Budiwijaya (IGBI-BW)
Dengan bangga mengumumkan:
12 PEMENANG FAVORIT PENULISAN KARANGAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2011

1. Meita Nurmala (02)
9/2/4
KM6
Perjuangan Seorang Ibu
Cerpen
SMPN 55
Ms. Andika
43
26,88%

2. Buckhory Muslim (11)
9/2/4
Parames
Ayah
Puisi
SMPN
Sr. Ian
20
12,50%

3. Sari Nurhidayati(22)
8/2/5
Lemabang
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Puisi
SMPN
Ms. Nurjana
18
11,25%

4. Anggi Resiah(37)
9/2/5
Bungaran
Cinta
Puisi
SMPN 1
Ms. Lisma
16
10,00%

5. Ferdi Marulitua(8)
8/2/5
Kenten
Pahlawan
Puisi
SMP
Ms. Habibah
8
05,50%

6. Arif Kurniawan(24)
9/1/5
Lemabang
Akibat Sang Koruptor Puisi
SMPN 34
Ms. Nurjana
7
04,38%

7. M. Frizeki Q(28)
8/2/4
Kertapati
?
Pantun
SMPN12
Ms. Leni
6
03,75%

8. Rini Anggraini(29)
8/2/4
Kertapati
Kakek dan Nenek yang Suka Menolong
Cerpen
SMPN
Ms. Leni
6
03,75%

9. Dora S.T.(04)
9/1/5
KM9
Perjalanan Hidup
Puisi
SMP Mardi Wacana
Ms. Andika
5
03,13%

10. Intan Permata Sari(12)
9/1/5
Parames
Radio Kaset
Cerpen
SMPN5
Sr. Ian
5
03,13%

11. Siti Khajar(14)
7/2/5
Bungaran
Penderitaan Negeriku
Puisi
SMPN 7
Sr. Ian
5
03,13%

12. Niken Paguti(26)
7/1/4
Parames
Penyapu Jalan
Puisi
SMPN 17
Ms. Leni
5
03,13%

Empat Terbawah
13. Elvira Saymona(13)
7/1/3
Bungaran
Petani dan 3 Permintaan
Dongeng
SMPN 31
Sr. Ian
4
02,50%

14. Rika Anggraini(40)
9/2/4
KM9
Lembar Cerita Maya
Cerpen
SMPN 54
Ms. Selvya
4
02,50%

15. Mayang Ningsari(38)
8/2/1
Bungaran
Betapa Leganya
Cerpen
SMPN 44
Ms. Selvya
4
02,50%

16. Diki Meidianto(42)
9/2/4
KM9
SEA Games
Berita
SMPN 40
Ms. Selvya
3
01,90%

Keterangan:
1. Dalam rangka memperingati bulan Bahasa pada bulan Oktober 2011 yang lalu, sekaligus untuk mengasah minat dan kemampuan siswa dalam menulis, maka Ikatan Guru Bahasa Indonesia Budiwijaya (IGBI-BW) mengadakan kompetisi interen Penulisan karya tulis. Penulisan ini didukung langsung oleh sembilan Guru Bahasa Indonesia Progam Mipa dan koordinator progam Mipa yang mewajibkan semua siswa tingkat SMP yang ada di 10 cabang Budiwijaya di kota Palembang ini untuk membuat tulisan dengan katagori bahasa atau sastra Indonesia.

2. Dari semua karya yang dikumpulkan diseleksi oleh guru yang bersangkutan. Langkah awal yang dilakukan oleh masing-masing dari sembilan guru bahasa Indonesia adalah dengan memilih 3-5 karangan pilihan dari semua siswa SMP yang mereka ajar di semua kelas cabang Budiwijaya kota Palembang.

3. Setelah itu, sembilan guru tersebut mengumpulkan 3-5 karya pilihan menjadi satu dengan karya-karya pilihan dari guru bahasa Indonesia lainnya, hingga pada saat itu diperoleh 42 karya pilihan dari sembilan guru bahasa Indonesia yang berbeda dan kemudian kami tempel pengumuman tersebut di 10 cabang Budiwijaya Kota Palembang, dan via blog www.azizvyan.blogspot.com.

4. Dari 42 karya pilihan tersebut, siswa diminta untuk mengetik ulang dengan format yang disediakan penyelenggara dan dikirim ulang melalui email dan via facebook di Bahasa_Indonesiaku@mail.com.

5. Dalam waktu dua minggu, 42 karya tersebut dikecilkan lagi menjadi 16 finalis karya yang berarti telah menyisihkan 26 karya pilihan lainnya. Pengumuman dilakukan di facebook IGBI-BW dengan alamat Bahasa_Indonesiaku@mail.com atau langsung klik Budiwijaya Kreatif pada tanggal 13 November 2011.

6. Terhitung sejak tanggal 13-27 November 2011, penyelenggara membuat posting catatan di fb tersebut dan meminta siswa untuk memberikan like atau jempol pada catatan finalis favoritnya tersebut.

7. Terhitung dari pelaksanaan voting berlangsung hingga berakhir, terdapat 160 jempol atau like kepada 16 finalis tersebut. Pemberian jempol berarti menyatakan dukungan dan ketertarikan pembaca terhadap karya yang dibuat penulis. Penyelenggara memutuskan dari 16 finalis karya akan diambil 12 besar karya terfavorit sebagai pemenang. Dengan berarti 4 finalis karya yang mendapatkan poling terendah tidak dapat dinyatakan sebagai 12 besar karya terfavorit.

8. Pada dasarnya, poling dukungan dilakukan untuk mencari 3 karya terfavorit yang wajib dipublikasikan di buku modul kelas 7,8, dan 9 semester 2. Jadi, sudah pasti karya dan identitas peringkat 1-3 akan dimuat di buku modul bahasa Indonesia Semester 2 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

9. Sedangkan peringkat ke 4-12 masih akan dipertimbangkan lagi untuk dimuat dibuku modul dengan pertimbangan sebagai berikut: (1) kesesuaian isi (kesopanan, nilai dikdaktis dan lainnya), (2) Keefektifan diksi/ pilihan kata, (3) Kebutuhan materi sesuai dengan kurikulum kelas 7,8,9 semester 2, dalam hal ini, karya belum tentu dimuat pada buku modul tingkatan kelas si penulis. Sebagai contoh: Siswa kelas 9 menulis karya cerpen, sedangkan cerpen tidak ada dalam materi di kelas 9, jadi kebijakan penyelenggara dapat memuatnya di modul kelas yang berbeda yang mempunyai materi tersebut, (4) Keaslian karya, ini bertujuan untuk menghindari penjiplakan terhadap karya orang lain yang pernah dipublikasikan.

10. Bagi peringkat 1-12, karya tulis mereka selain dimuat di buku modul. Karya tersebut juga akan dimuat pada mading dibeberapa cabang Budiwijaya serta dapat dibuka pada fb Bahasa_Indonesiaku@mail.com atau langsung klik Budiwijaya Kreatif dan situs blog di http://www.azizvyan.blogspot.com/..

11. Bagi 4 finalis terbawah, masih ada kemungkinan karya tersebut juga akan dimuat di buku modul. Apabila penyelenggara merasa perlu untuk memuatnya dengan berbagai pertimbangan mutu isi.

12. Bagi pembaca yang merasakan ada keganjilan pada karya yang dibaca, misal pernah membaca karya tersebut di sebuah media lain maka segera laporkan ke pesan facebook Budiwijaya Kreatif.

12. Bagi para pemenang kami ucapkan selamat, dan untuk siswa lain. Tunggu pemilihan karya tulis pada tahun-tahun selanjutnya!

“Tetap belajar!”
“Tetap semangat!”
“Tetap berkarya!” dan,
“Tetap cintai terus bahasa dan sastra Indonesia!”

Karya favorit peringkat ke-1
Perjuangan Seorang Ibu

Namaku Fitri Damayanti, aku anak dari tukang sayur yang bernama Sumiati. Parasku sangat cantik. Diantara teman-temanku hanya aku yang mempunyai kulit putih. Aku mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Rindi. Ayahku sudah lama pergi meninggalkan kami. Keuangan kami jauh dari kemewahan. Dengan keadaan itu aku pun berfikir untuk mencari perkerjaan di luar kampungku yaitu dikota Jakarta. Malamnya pun aku berniat membicarakan hal ini ke ibu
“Ibu, Fitri mau mencari perkerjaan di Jakarta” Ujarku kepada ibu
“Untuk apa kamu pergi ke Jakarta?” Ujar ibu penuh tanda tanya
“Aku ingin mengubah nasib kita supaya bisa lebih baik dari sekarang. Supaya Ibu dan Rindi tidak di caci oleh tetangga” Ujarku memastikan.
“Tapi Ibu sangat khawatir disana tidak ada saudara kita” Ujar ibu berkaca-kaca
“Ibu, Fitri sudah besar. Fitri sudah bisa jaga diri sendiri. Ibu jangan khawatir”
“Ya sudah, Kalau itu adalah keputusanmu. Ibu hanya bisa mendoakanmu, supaya kamu bisa sukses bekerja di Jakarta nanti”
“Terima kasih Ibu. Fitri sangat sayang sama Ibu. Fitri janji sama Ibu akan selalu memberi kabar ke Ibu.” Ucapku sambil mencium tangan Ibu.
Keesokan harinya setelah mendapat persetujuan dari Ibu. Aku pun pergi meninggalkan kampungku menuju kota Jakarta.
Setelah sampai di Jakarta aku mulai menjalani hidup baruku dengan membuka sebuah warung makan kecil-kecilan. Usahaku lebih menguntungkan daripada dikampungku dulu. Aku jadi semakin betah tinggal di kota Metropolitan ini. Setelah beberapa tahun hidup di Jakarta. Usahaku pun semakin maju. Aku pun mempunyai beberapa cabang di beberapa kota lainnya. Karena usaha itu aku pun terkenal.
Suatu ketika, Pada saat aku berbelanja di sebuah mall di Jakarta. Ada seseorang yang memanggilku dari belakang.
“Fitri.... Fitri” Ujar seseorang yang tidak kukenal itu.
Aku pun menoleh kesumber suara. Kulihat seorang pengusaha muda. Dia mendekatiku lalu bertanya.
“Apakah kamu benar Fitri Damayanti seorang pengusaha rumah makan yang terkenal itu kan ?” Ujar pemuda.
“Ia kamu bener. Namaku Fitri Damayanti.” Ujarku memperkanalkan diri.
“Oh... Yaa, Namaku Ferry Putra Wijaya. Panggil saja aku Ferry.” Ucapnya. Dan kamipun pergi ke sebuah Cafe yang berada di sana. Setelah beberapa bulan kami berkenalan. Ferry pun kini menjadi sahabat baikku.Kabar tentang diriku pun sampai ke kampung halamanku. Setelah mendapat kabar itu Ibuku pun berniat untuk menyusulku pergi ke Jakarta. Dengan membawa sebuah alamat yang ia dapat dari tetangga sekitar.
Setelah sampai di Jakarta. Ibuku pun sampai di salah satu Restoranku. Dan ibu melihat seorang pelayan. Lalu, Ibu menyuruh Rindi menunggu di salah satu meja dan menuju ke pelayan tersebut.
“Assalamuallaikum, Permisi Mbak. Boleh saya bertanya?” Ucap Ibuku,
“Apa yang bisa saya bantu Bu?”,
“Apakah benar restoran ini milik Fitri Damayanti?”,
“Iyaaa... Restoran ini benar punya Fitri Damayanti. Emangnya kenapa Bu?”
“Itu anak saya mbak”,
“Yang benar Bu?” Ucap si pelayan tidak percaya.
“Benar Mbak. Saya Ibunya Fitri yang berasal dari kampung,” Ucap Ibu
“Bolehkah saya bertemu dengan Fitri?” Lanjut Ibu.
“Maaf Bu, Bos saya sedang tidak ada”
“Oh kira-kira Boleh gak saya meminta alamatnya?”
“Tunggu sebentar ya Bu”
“Iya Mbak.” Ibu tersenyum gembira
Setelah beberapa menit. Si pelayan itu pun datang dengan memberi selembar kertas putih Kepada Ibuku.
“Ini Bu, Alamat Bos saya” Kata si pelayan sambil memberikan selembar kertas ke Ibu”
“Iya makasih ya Mbak” Ucap Ibu sambil tersenyum.
Setelah mendapat alamat itu. Keesokan harinya Ibu pergi untuk mencari alamat rumahku itu. Dia pun menemukan rumahku yang berada di komplek perumahan yang mewah. Ibu pun tidak menyangka bahwa anaknya bisa sesukses ini. Ibu pun menekan bel tersebut.
“Ting... Tong,” Suara bel rumahku.
Setelah beberapa kali ia menekan bel itu. Keluarlah salah satu pembantuku Bik Ina.
“Permisi Bu. Apakah benar ini rumahnya Fitri Damayanti” Ucap Ibuku.
“Ya Bu, ini benar rumahnya non Fitri,”
“Apakah Fitrinya ada?”
“Beliau sedang pergi. Ibu siapanya non Fitri ?”
“Saya ini Ibunya Fitri dari kampung”
“Oohh.. ya.. Silakan masuk Bu. Ibu tunggu disini dulu, Mungkin sebentar lagi beliau pulang.” “Silakan duduk Bu” Lanjut Bi Ina. Ibu hanya tersenyum.
Tiba-tiba mobil yang di kendarai oleh ku datang. Aku dan Ferry terkejut ketika melihat ada seseorang Ibu dan Anak kecil duduk di Sofaku.
“Ibu siapa?” Ucapku dan Ferry hampir berbarengan.
“Saya Ibumu Fitri” Ucap Ibu.
“Hah, Gak mungkin. Ibu saya sudah lama meninggal” Ucapku menyakinkan
“Kamu tidak mengakui aku Nak ?” Ucap Ibu dengan mata berkaca-kaca.
“Aku tidak pernah mempunyai Ibu seperti Kamu. Ibuku bukan seorang miskin Seperti kamu!”
“Tapi Nak”
“Tidak ada Tapi-tapi. Sekarang kamu pergi dari sini jangan kotori rumahku dengan bau busukmu!” Ujarku membentak Ibu. Lalu Ibu dan Rindi keluar dengan muka yang kecewa.
“Ibu kenapa kakak Fitri tidak mengakui kita sebagai keluarganya?” Ucap Rindi sambil menangis.
“Mungkin kakakmu malu mengakui kita karna disana ada temannya.” Ucap Ibu sambil menghapus air mata Rindi.
Tidak jauh dari rumahku. Ibu melihat mobil Ferry dan Aku pergi keluar dengan arah yang berbeda.
“Sepertinya mereka ingin pergi ke restorannya!” Pikir Ibu dalam hati
Karena kelelahan Ibu pun memutuskan untuk kembali kerumahnya, Sorenya Ibu mendapat kabar bahwa mobil yang dikendarai oleh Ferry dan Fitri kecelakaan. Ibu segera pergi menuju rumah sakit
Setelah sampai di rumah sakit. Ibu dan Rindi segera mencari kamar tempat Fitri dirawat. Ibu menitikan air mata ketika melihat aku penuh dengan darah, Ibu pun keluar dan menemui Dokter yang menanganiku.
“Dokter. Bagaimana keadaan anak saya ?” Kata Ibu dengan cemas.
“Anak Ibu mengalami kerusakan pada mata dan mengakibatkan anak Ibu tidak bisa melihat” Ujar Dokter itu
“Astagfilullah jadi anakku buta? Bagaimana cara supaya anakku bisa melihat kembali?” Tanya Ibu.
“Jalan satu-satunya adalah secepatnya mencari pendonor mata pada Fitri” Jelas Doktr
“Oke, Kalau begitu saya akan mendonorkan mata saya untuk Fitri” Ujar Ibu
“Kalau Ibu mendonorkan mata Ibu, Maka Ibu tidak bisa melihat lagi selamanya. Jadi apa anda serius ?”
“Saya serius jika ini untuk kebaikkan anak saya” Kata Ibu dengan serius.
“Baiklah kalau itu keputusan Ibu, Kita akan mempercepat operasinya”
Beberapa jam kemudian operasi pun selesai, Aku dapat melihat lagi. Aku pun penasaran siapa yang telah mendonorkan matanya buatku, Aku pun bertanya kepada Dokter yang telah mengoperasiku.
“Dokter, Siapa yang telah berbaik hati mendonorkan matannya untukku ?” jawabku penasaran.
“Tapi kau harus bersabar. Ayo ikut aku” Ajak Dokter.
Aku pun mengikuti Dokter itu dari belakang, Sambil menangis setelah sampai diruangan itu. Aku pun langsung memeluk Ibu dan berkata.
“Ibuuu...”
“Fitri.. Apakah kau Fitri?” Tanya Ibu.
“Iya Bu, Ini Benar Fitri. Maafin semua kesalahan Fitri, Fitri menyesal Bu” Kataku sambil menangis.
“Tidak apa, Ibu sudah memaafkanmu. Semua ini Ibu lakukan untuk anak yang Ibu cintai” Kata Ibu.
Aku pun tidak kuasa menahan tangis. Aku menyesal telah melakukan ini ke Ibuku. Dia rela berkorban demi anaknya, Aku berjanji tidak akan mengulanginya.Akhirnya kami pun hidup bahagia

Identitas Penulis
Nama : Meita Nurmala Kelas : 9/2/4
Cabang : KM6 Sekolah : SMP Neger 55 Palembang
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Andika



Karya favorit Peringkat ke-2
Ayah

Aku selalu membuatmu kecewa
Tak pernah membuatmu jadi bahagia
Itu karena aku tak sempurna
Tak pernah menjadi apa yang kau pinta

Bagiku kau pergi terlalu cepat
Meminta maaf sudah tak sempat
Namun mungkin itu hal yang cukup tepat
Melihat sakitmu yang tak kunjung sehat

Kau telah berkeja susah payah
Melupakanmu bukan hal yang mudah
Aku tak ingin kita berpisah
Maafkanlah segala salahku Ayah..


Identitas Penulis
Nama : Bukhory Muslim Kelas : 9/2/4
Cabang: Parameswara Sekolah: SMP Negeri ....
Nama Guru Bahasa Indonesia: Sir Ian



Karya favorit Peringkat ke-3

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Tiada kata yang pantas terucapkan
Kecuali terima kasih yang dalam
Atas jasa-jasamu ibu, bapak guruku
Yang telah membimbing dan mengajariku

Hanya terima kasih yang dapat kami berikan
Hanya terima kasih yang dapat kami persembahkan

Wahai Ibu, Bapak guruku
Sungguh besar jasa-jasamu
Untuk anak bangsa dan tanah air
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Yang senantiasa
menerangi masa depan kami

Identitas Penulis
Nama : Sari Nurhidayati Kelas : 8/2/5
Cabang : Lemabang Sekolah: SMP Negeri ....
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Nurjannah



Karya favorit Peringkat ke-4

Cinta

Cinta itu..
Manis seperti wajahku
Tapi terkadang pahit seperti wajahmu
Cinta itu seperti garam
Tanpanya, hidup terasa hambar
Cinta juga seperti obat
Yang mampu menyembuhkan rasa sakit di hati
Cinta layaknya racun
Yang menggerogoti tubuhku
Menusuk jantungku, dan
Merobek-robek hatiku
Cinta juga layaknya hujan
Yang membasahi hatiku, dan
Layaknya setrika
Yang mengeringkan hatiku
Cinta datang secepat kilat, dan
Pergi secepat angin
Cinta membuat hidup lebih berwarna
Tanpanya, dunia akan sirna

Identitas Penulis
Nama : Anggi Resiah Kelas : 9/2/5
Cabang : Bungaran Sekolah: SMP Negeri 1
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Lismayati Pahlawan


Karya favorit Peringkat ke-5

Pahlawan

Pahlawan…
Engkau adalah penyelamat bangsa
Penyelamat yang berjuang di medan perang
Pahlawan…
Engkau bertarung mempertarungkan nyawa mu
Hanya untuk memperjuangkan bangsa Indonesia
Teman mu dalam peperangan
Hanyalah sebuah bambu runcing
Dengan tekad yang besar
Kau maju melawan semua musuh
Merdeka !
Merdeka !
Merdeka !
Hanya itu yang kau inginkan
Pahlawan…
Seluruh jasamu
takkan ku lupakan
Dan akan ku kenang selamanya


Identitas Penulis
Nama : Ferdi Marulitua Kelas : 8/2/5
Cabang : Kenten Sekolah: SMP Negeri ...
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Nurhabibah



Karya favorit ke-6

Akibat Sang Koruptor

Nazarudin
Mengapa kau ambil hak kami
Kau rampas senyum kami
Kauinjak-injak martabat kami
Nazarudin
Kau bagai bunga bangkai yang berbau busuk
menyengat negeri
Kau hancurkan dan hapuskan kehormatan
negeri
Nazarudin
Kau yang membuat rakyat kami kelaparan
Kau yang membuat rakyat mengemis
Nazarudin
Kau lakukan korupsi
Tapi sok bilang emansipasi
Kau makan uang kami
Tapi mengaku itu gaji
Kau suap para jaksa
Tapi mengaku kau tak memaksa
Nazarudin
Kami mohon mengakulah, menyerahlah
Kembalikanlah semua hak kami
Semua uang kami dan
Semua senyum kami

Identitas Penulis
Nama : Arif Kurniawan Kelas : 9/1/5
Cabang : Lemabang Sekolah : SMP Negeri 34
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Nurjannah Pantun



Karya favorit Peringkat ke-7

Bunga mawar banyak duri
ditanam di semak belukar
Kalau tak ketemu yang kucari
Jangan lalu kita bertengkar

Berkunjung ke rumah nenek
jangan lupa bawa semangka
Jadi anak harus hormat orang tua
Supaya nanti tidak durhaka

Ke rumah nenek hari sabtu
bawa oleh-oleh buah mangga
Jangan lupa solat lima waktu
agar kita masuk surga

Jangan sedih jika kalah
hiburlah diri dengan main gitar
Rajinlah masuk sekolah
Supaya jadi anak pintar

Ukur-ukur panjang kain
untuk dipakai alas bertapa
Kalau bertemu teman lain
Teman lama jangan dilupakan




Identitas Penulis
Nama : M. Frizeki Q Kelas : 8/2/4
Cabang : Kertapati Sekolah : SMP Negeri 12
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Leni




Karya favorit ke-8
Kakek dan Nenek yang Suka Menolong

Pada suatu hari di sebuah desa ada sebuah gubuk kecil yang ditempati oleh seorang kakek dan nenek yang miskin , meskipun begitu mereka sangat suka menolong .
Pada siang harinya nenek berkata kepada kakek
"Kek , hari ini kita hanya bisa makan semangkuk bubur dan air putih."
"Yah , apa boleh buat inilah rezeki kita, " sahut kakek.
Dan saat mau memakan bubur tersebut ada suara ketukan pintu, dan setelah dibuka ternyata ada seorang peminta sedekah, kakek pun kasihan melihatnya lalu diberikannyalah semangkuk bubur tadi dan pada saat itu kakek dan nenek hanya bisa meminum air putih.
Pada keesokan harinya, kakek dan nenek pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan dengan uang tabungan kakek dan nenek, kemudian kakek dan nenek melihat seorang gadis yang sedang dimaki-maki oleh seorang penjual sayur karena telah memberantakkan dagangannya. Lalu kakek mendekat dan memisahkan keduanya dan juga mengganti dagangan si penjual sayur dengan uang yang tadinya ingin dibelikan kebutuhan, gadis itu berterima kasih dan pergi .
Pada hari esok saat kakek ingin membakar kayu bakar, ada suara ketukan pintu, dan saat dibuka itu adalah gadis yang mereka tolong kemarin dan bersama seorang pria yang sudah menjadi suaminya. Ternyata suaminya itu adalah seorang pangeran di desa itu , dan sejak saat itu kakek dan nenek diangkat menjadi orang tua angkat , dan saat itu nenek dan kakek tidak hidup miskin lagi dan lebih suka menolong.
Identitas Penulis
Nama : Rini Anggraini Kelas : 8/2/4
Cabang : Kertapati Sekolah : SMP Negegeri ...
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Leni



Karya favorit Peringkat ke-9

Perjalanan Hidup

Hidupku ini…
Tak begitu indah…
Perjalanan yang ku lalui…
Sangat tak sempurna…
Jalan yang penuh duri…
Jalan yang bertubi…
Entah apa….
Mungkin sudah suratan takdir.....
Memang sulit tuk di akui…
Putus asa yang menyelimuti…
Inilah nasib yang sulit di hindari…
Andai saja….
Waktu dapat di ulang…
Aku pasti berjuang…
Untuk menempuhnya….
Identitas Penulis
Nama : Dora S.T. Kelas : 9/1/5
Cabang : KM9 Sekolah : SMP Mardi Wacana
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Andika



Karya favorit peringkat ke-10

Radio Kaset

Malam itu, acara TV tidak ada yang bagus. Cuaca juga agak dingin sebab hujan turun rintik-rintik. Mama dan papa sudah tidur. Intan dan Rizka belum ngantuk. Rizka asyik dengan boneka-boneka kertas yang dibelinya tadi sore. Sedangkan, Intan asyik mendengar radio kaset. Papa membeli radio kaset itu dua hari yang lalu untuk mereka berdua. Jadi, memakainya harus bergantian. Malam itu, kebetulan giliran Intan untuk memakainya. Intan memasukkan sebuah kaset bekas ke dalam radio kaset.
Lalu, ditekannya bersama tombol Rec yang berwarna merah dan play. Ia merekam suaranya sendiri. Lama-kelamaan Intan tertidur. Ia lupa mematikan radio kasetnya. Malam itu sangat hening, hanya suara jangkrik yang terdengar. Tiba-tiba…... “kreeek!” terdengar bunyi jendela berderit. Lalu, dua sosok tubuh manusia melesat masuk keruang tengah. TV dan tape deck kemudian digasak pergi. Sementara itu, penghuni rumah masih tertidur nyenyak. Keesokan harinya, mama dan papa sangat terkejut!
“Pa! jendela terbuka! TV dan tape deck kita lenyap!”, seru mama dengan wajah pucat. Wajah papa berubah pucat. Akan tetapi, ia tetap berusaha menghibur mama.
“Papa memang salah! Jeruji jendela belum dipasang-pasang juga!”, sesal papa. Sementara itu, Rizka dan Intan bersyukur. Sebab, radio kaset mereka yang kecil tidak ikut digasak.
Malamnya, giliran Rizka yang memakai radio kaset kecil. Ia menyalakan radio kaset itu. Rizka ingin mendengar rekaman suara Intan. Pada awalnya, rekaman suara Intan yang terdengar. Akan tetapi, setelah itu terdengar rekaman suara orang lain.
“Eh, Rif kamu yang bawa TV, deh!”
“ Ah, ogah! TV, kan, berat Ki! Kamu saja yang bawa! Badan kamu, kan, gede!” sahut sebuah suara lain.
“Maaaaa!, Paaaaa!, pencurinya ketemu! pencurinya ketemu!” teriak Rizka memecah keheningan rumahnya. Papa, mama, Intan, dan Rizka segera berkumpul diruang tengah.dengan semangat, Rizka memasang tape kecilnya. Suara-suara berat tadi kembali terdengar.
“Wah! rupanya si Rizki dan Arief malingnya! Dua pemuda yang suka mabuk – mabukan di ujung gang sana!“ seru papa gemas. Rupanya, kedua pencuri itu mengoceh di dekat jendela kamar Rizka. Akibatnya, suara mereka terekam radio kaset. Papa segera mengganti baju. Lalu, ia pergi ke pak RT membawa tape kecil Intan dan Rizka.
Esoknya, Rizki dan Arief digiring polisi. Akan tetapi, sayang! TV dan tape deck nya sudah mereka jual. Uangnya dipakai untuk membeli minuman keras.
“Yang penting, pencurinya sudah berhasil di tangkap!“ ujar papa dan mama berusaha menghibur diri. Biarpun demikian, sedih juga hati mereka. Hanya Intan dan Rizka yang senang. Bayang kan, gara-gara radio kaset, mereka berhasil menangkap pencuri.
Identitas Penulis
Nama : Intan Permata Sari Kelas : 9/2/5
Cabang : Parameswara Sekolah: SMP Negeri 5 Palembang
Nama Guru Bahasa Indonesia: Sir Ian


Karya favorit Peringkat ke-11

Penderitaan Negeri-Ku

Rintihan dan tangisan
Kini melanda negeriku
Karena berjuta-juta orang mati
Kelaparan, kemiskinan menggerogoti negeri ini
Pengangguran semakin bertambah
Dan kerusakan ada dimana-mana
Coba!
Coba kau tanyakan pada langit, bumi serta
matahari!
Apa yang terjadi pada negeri ini?
Mengapa banyak penderitaaan di negeri ini?
Mampukah?
Mampukah negeri ini jaya kembali?
Coba!
Coba lihat kami disini!
Dengan berderap air mata
Sedang menuntut keadilan
Dan kami minta kemakmuran
Bukan sebuah Penghianatan
Disini kami berdiri dengan berjuang
Kami hidup dengan sebuah perjuangan
Jadi,
Jadi tolong makmurkanlah kami
Yang hidup dengan sebuah penderitaan
Engkau jangan hanya tidur dengan nyaman
Makan dengan kenyang
Tapi, pikirkanlah kami disini
Hidup susah dan sengsara
Mengharapkan sebuah kemakmuran
Mengharap janji yang telah kau berikan, yaitu kejayaan dan kemakmuran

Identitas Penulis
Nama : Siti Khajar Kelas : 7/2/3
Cabang : Bungaran Sekolah: SMP Negeri 7
Nama Guru Bahasa Indonesia: Sir Ian


Karya Favorit peringkat ke-12

Penyapu Jalan

Malam di saat semua orang tertidur nyenyak
Engkau malah sedang membersihkan sampah di jalan
Dingin yang menusuk tubuhmu tak kau pedulikan
Rasa mengantuk yang sangat berat engkau hiraukan
Semua itu hanya untuk kenyamanan orang yang tak kau kenal

Engkau tinggalkan keluargamu dengan rasa tak menentu
Dari malam hingga siang engaku bekerja dengan keringat bercucuran
Polusi yang selalu ada dimana-mana dan selalu terhiruo olehmu
mobil dan motor yang selalu melaju dengan kencang seolah akan menabrakmu
Tapi engkau tetap menjalani pekerjaan mu demi kebersihan jalan

Ku hargai semua jasa dan pengorbanan yang kau lakukan
Karna ku tau tak semua orang bisa melakukan itu semua
Terima kasih atas semua jasa dan pengorbanan mu
Terima kasih atas semua waktu yang kau luangkan
Terima kasih atas pekerjaan mu pekerjaan yang sangat bersih

Identitas Penulis
Nama : Niken Paguti Kelas : 7/1/4
Cabang : Parameswara Sekolah: SMP Negeri 17
Nama Guru Bahasa Indonesia: Miss Leni










“Tidak puas baca 12 karya favorit ini hanya melalui mading?”

“Jangan sedih, teman!”
Kamu bisa buka di alamat blog:
http://www.azizvyan.blogspot.com/ atau klik lewat fb Bahasa_Indonesiaku@mail.com atau langsung klik di Budiwijaya Kreatif. Jangan lupa di add ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ulasan Artikel Jurnal Penelitian

Contoh Proposal Kegiatan Bulan Bahasa di Sekolah

Novelet "“NOVELETE KETIKA AKU HARUS …” Oleh: Alvian Kurniawan