Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional
Pertanyaan Pemantik:
- Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?
Jawab: Berbicara tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap berarti saat ini kita sedang membahas kompetensi dari segi satu kesatuan yang utuh. Sebagai pemimpin pembelajaran, dalam hal ini guru, saya merasakan memiliki motivasi baru bahwa selama ini saat mengajar, saya cenderung ingin meningkatkan kecerdasan intelegensia saja pada murid. Sedangkan, selain kecerdasan tersebut, murid juga harus diasah kecerdasan lainnya, terutama pada aspek sosial dan emosional mereka dikarenakan murid juga harus menghargai dirinya sendiri dan juga masyarakat di sekitarnya.
- Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?
Jawab: Pandangan Ki Hadjar Dewantara, murid diibaratkan benih padi yang mana benih tersebut harus dapat kita arahkan dan kita beri perlakuan agar mereka tumbuh menjadi tanaman yang baik dan subur dalam ekosistem masyarakat. Untuk menjadikan hal yang demikian, kita harus berpijak pada kebutuhan belajar dari murid itu sendiri. Murid memiliki keberagaman kecerdasan yang harus diberikan diferensiasi dalam membimbing tumbuh kembang mereka. Kecerdasan majemuk itu meliputi kecerdasan intelegensia (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ). Ketiganya memerlukan penanganan yang berbeda dan sesuai agar tepat guna agar dapat terwujud menjadi pembelajaran yang berpihak kepada murid.
Pembelajaran sosial emosional, juga berkaitan erat dengan nilai guru yang inovatif. Karena guru juga dituntut untuk memberikan beragam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid agar salah satu peran guru penggerak untuk mewujudkan kepemimpinan murid dapat terpenuhi. Dengan mewujudkan diri sebagai pemimpin, tentu murid akan memiliki nilai-nilai keyakinan tersendiri untuk ia patuhi. Jika guru mampu mewujudkan pembelajaran sosial emosional secara tepat, maka murid yang memiliki emosi dan sosial yang baik akan mengembangkan disiplin diri secara kontinu secara intrinsik dan lama kelamaan akan menjadi budaya positif yang melekat pada dirinya.
Pembelajaran sosial emosional ini diterapkan dengan beragam kegiatan, selain secara eksplisit, PSE juga dapat diterapkan dalam pembelajaran akademik dan pembiasaan di lingkungan sekolah. Pembiasaan di lingkungan sekolah ini tentu tidak luput dari visi sekolah yang ingin dicapai. Jadi, untuk mewujudkan visi tersebut, guru dapat merancang prakarsa perubahan yang salah satu jalan untuk mewujudkannya melalui PSE ini sendiri.
Pertanyaan Inti:
Silakan jawab pertanyaan di bawah ini dengan menyelami pengalaman dan pemahaman Anda hingga tahap ini.
1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa keberhasilan saya dalam memberikan
pendidikan kepada murid hanya terlihat ketika murid cerdas dalam mata pelajaran yang
saya ampu, sehingga wajar jika selama ini banyak produk pendidikan secara nyata
memperlihatkan orang-orang berintelektual tinggi namun tidak diseimbangi dengan
kematangan jiwa. Setelah mempelajari modul ini, ternyata ada hal lain yang harus saya
tingkatkan kecerdasannya, yaitu sosial emosional mereka, sebab murid yang cerdas secara
utuh memiliki tiga kecerdasan utama, yaitu intelegensia (IQ), emosional (EQ), dan spiritual
(SQ).
2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik
maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya
pelajari adalah (a) pembelajaran sosial emosional hadir sebagai satu kesatuan pembelajaran
yang harus kita terapkan dalam dunia pendidikan; (b) pembelajaran ini menitikberatkan pada
pencapaian kompetensi yang meliputi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial,
kemampuan berelasi, dan mengambil Keputusan yang bertanggung jawab; (c) Pembelajaran
sosial emosional dapat diterapkan secara eksplisit, terintegrasi dengan kurikulum akademik,
dan budaya sekolah. Lalu, dapat diterapkan pula dengan sesama rekan pendidik melalui
percontohan dari diri sendiri, belajar, dan berkolaborasi.
- Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
- bagi murid-murid saya akan mencoba melakukan PSE ini melalui integrasi pelajaran pada mapel yang saya ampu. Saya akan mencoba mengintegrasikan penguatan KSE dalam beberapa kegiatan pembelajaran di kelas.
- bagi rekan sejawat. Saya akan mengajak mereka belajar lebih dahulu untuk mengenal PSE ini dan mengapa kita harus menerapkan PSE. Lalu, mengajak mereka dengan memberikan contoh dari diri saya sendiri terlebih dahulu, baru mengajak mereka secara berkolaborasi untuk melakukannya Bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar