MENGEMBANGKAN KERANGKA MENJADI TEKS UTUH EDITORIAL
Contoh Kerangka Teks Editorial
Tema :
Kebudayaan
Topik :
Hampir Punahnya Kesenian Dulmuluk
Judul :
Dulmuluk Kesenian yang Terlupakan
Tesis
Gagasan Utama :
Dulmuluk kurang diminati
Gagasan Penjelas :
1. Dulmuluk kesenian teater Sumsel
2. Dulu Dulmuluk sering dipentaskan dalam
acara tradisi Sumsel
3. Saat ini Dulmuluk kurang diminati
4. Dulmuluk sudah jarang dikenal
Argumentasi 1
Gagasan Utama :
Faktor penyebab Dulmuluk kurang diminati
Gagasan Penjelas :
1. Dulmuluk dianggap kuno
2. Masyarakat lebih cenderung ke hiburan lain
3. Minimnya gerakan pelestarian Dulmuluk
Reiterasi
Dulmuluk kurang diminati dengan berbagai penyebab
Rekomendasi
Gagasan Utama : Upaya meningkatkan minat
masyarakat tentang Dulmuluk
Gagasan Penjelas :
1. Dulmuluk perlu diadopsi sesuai perkembangan zaman
2. Sosialisasi/promosi tentang Dulmuluk
3. Bekerja sama dengan berbagai pihak
Dulmuluk Kesenian yang
Terlupakan
Oleh:
Alvian Kurniawan
Berbicara mengenai kebudayaan,
sepertinya tak etis apabila tidak membahas Dulmuluk yang sepertinya sudah lama
kurang diminati masayarakat. Padahal kesenian teater asal Sumatera Selatan ini
cukup legendaris di wilayahnya. Dahulu kala,
Dulmuluk sering dipentaskan dalam acara tradisi di Sumsel. Peminatnya
sangat banyak, namun sayangnya di era moderen seperti saat ini popularitas
Dulmuluk mulai menurun. Masyarakat kurang minat untuk menontonnya. Bahkan amat
disayangkan, Dulmuluk sudah jarang dikenal, terutama kalangan remaja.
Banyak faktor yang menyebabkan
Dulmuluk ini kurang diminati saat ini. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Dulmuluk
dianggap kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Pada masa moderen
seperti saat ini, masyarakat lebih cenderung ke hiburan yang bernuansa musik,
tarian, dan lain-lain. Kondisi ini juga diperparah dengan minimnya gerakan
pelestarian Dulmuluk, baik dari pemerintah maupun budayawan setempat.
Dengan faktor yang demikian,
jelaslah sudah bahwa Dulmuluk kurang diminati. Kendala perubahan zaman hingga
rendahnya usaha pemertahanan seni teater daerah ini tak bisa dipungkiri
mengakibatkan Dulmuluk mati di tempatnya lahir.
Padahal apabila ada upaya untuk meningkatkan
minat masyarakat tentang Dulmuluk, tidak menutup kemungkinan kesenian ini akan
lestari kembali. Bagaimana caranya? Tentunya dengan melakukan modifikasi sesuai tuntutan zaman, mensosialisasikan atau
mempromosikan ke masyarakat, serta bekerja sama dengan pihak terkait.
Komentar
Posting Komentar