Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

   Pertanyaan Pemantik: Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional? Jawab:  Berbicara tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap berarti saat ini kita sedang membahas kompetensi dari segi satu kesatuan yang utuh. Sebagai pemimpin pembelajaran, dalam hal ini guru, saya merasakan memiliki motivasi baru bahwa selama ini saat mengajar, saya cenderung ingin meningkatkan kecerdasan intelegensia saja pada murid. Sedangkan, selain kecerdasan tersebut, murid juga harus diasah kecerdasan lainnya, terutama pada aspek sosial dan emosional mereka dikarenakan murid juga harus menghargai dirinya sendiri dan juga masyarakat di sekitarnya. Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya? Jawab:  Pandangan Ki Hadjar Dewantara, murid diibaratkan benih padi yang mana benih tersebut harus dapat kita arahkan dan kita beri perlakuan agar mereka tumbu

AKSI NYATA MODUL 1.4 "BUDAYA POSITIF" OLEH ALVIAN KURNIAWAN

Gambar
      1.          LATAR BELAKANG Budaya positif merupakan suatu keadaan yang baik dan terjadi secara terus-menerus di dalam suatu ekosistem, salah satunya adalah sekolah. Keadaan seperti ini tidak serta merta terbentuk, melainkan melalui usaha sadar warga di dalamnya untuk memulai, melaksanakan, hingga menjadikannya sebagai kebiasaan. Budaya seperti ini perlu mendapatkan dukungan besar dari semua kalangan, baik kepala sekolah, guru, ataupun murid itu sendiri.   Melalui budaya positif diharapkan dapat menghasilkan produk disiplin yang baik. Disiplin yang baik sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal yang didambakan banyak orang. Nilai-nilai tersebut berhubungan erat dengan tujuan pendidikan saat ini, yaitu membentuk murid yang berkarakter profil pelajar Pancasila, yang meliputi (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) gotong royong, (4) mandiri, (5) kreatif, dan (6) bernalar kritis.   Dalam ke

Koneksi AntarMateri Modul 1.4 Disiplin Positif

  Eksistensi Peran Diri Sebagai Guru Penggerak dalam Pembentukan Disiplin Positif (Refleksi Hasil Belajar Modul Disiplin Positif) Oleh: Alvian Kurniawan, M.Pd., Gr. Guru penggerak merupakan sosok yang berperan penting dalam membawa perubahan positif dalam ekosistem pendidikan. Keberadaan guru penggerak diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini, guru penggerak akan menjadi garda terdepan dalam menghadapi permasalah-permasalahan yang secara krusial diingini untuk segera diselesaikan. Untuk itu, guru penggerak harus diberikan bekal pemahaman yang banyak untuk menghadapi dinamika yang terjadi dalam lingkaran pendidikan saat ini. Maka daripada itu, Pendidikan Calon Guru Penggerak dianggap sebagai salah satu jalur utama untuk merevolusi pengendali pendidikan di masa mendatang. Sehingga, modal pemahaman yang menjadi lingkup masalah dan solusi pemecahan dalam kasus pendidikan harus dapat dikuasai oleh sosok ini. Dalam

Kesimpulan dan Refleksi terhadap Pemikiran-Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

  Kesimpulan dan Refleksi terhadap Pemikiran-Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (Tagihan Tugas 1.1.a.8 Koneksi Antar Materi) Oleh: Alvian Kurniawan, M.Pd., Gr.   Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir   1.    Hal yang Saya Percayai tentang Murid dan Pembelajaran di Kelas Sebelum Saya  Mempelajari Modul 1.1 Selama ini secara dominan, saya memposisikan murid berada dalam kontrol guru. Artinya bahwa guru memiliki posisi tinggi yang dapat mengatur murid sesuai dengan yang diinginkan. Dengan asumsi bahwa hal yang dilakukan guru memang sesuai dengan peran dan tugasnya, maka sah saja guru memberlakukan siswa di bawah perintahnya. Selain itu, saya juga menyajikan pembelajaran yang cenderung berpusat kepada guru. Saya juga selalu meminta murid untuk paham dan menginguti semua skenario pembelajaran yang saya lakukan di kelas, tanpa memperhatikan karakteristik murid yang beragam. 2.    Hal yang Berubah dari Pemikiran atau Perilaku Saya Setelah Mempelajari Mod