Contoh Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia kelas XI SMA Semester Genap
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 6 Februari 2012
Standar Kompetensi
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca
intensif.
Kompetensi Dasar
11.1 Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per
menit.
Indikator
- Membaca cepat + 300 kata per menit.
- Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi penting dari sebuah wacana.
II. Materi Ajar
- Pengertian Membaca Cepat
adalah membaca dengan kecepatan tinggi dan jangkauan mata yang sangat
luas.
- Tujuan Membaca Cepat
a. Untuk menemukan informasi secara cepat
b. Untuk menemukan identitas buku
c. Untuk menemukan bahan di Perpustakaan
- Jenis Membaca Cepat
Membaca cepat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Membaca Skimming: teknik membaca cepat untuk mendapatkan intisari.
sebagai contoh gagasan pokok, kesimpulan, kesan
tentang bahasanya dan tujuan penulis.
b. Membaca Scanning: teknik membaca cepat dengan cara menyapa halaman
per halaman secara merata, selanjutnya ketika sampai
pada bagian yang diperlukan, mata terhenti.
Seterusnya informasi yang dikehendaki itu diangkat.
Contoh membaca yang selalu menggunakan teknik
memindai adalah menemukan informasi pada
halaman buku telepon.
- Satuan Membaca Cepat
Dalam membaca cepat satuan hitung yang dipergunakan adalah Kecepatan
per Menit (kpm).
- Hambatan Membaca Cepat
a. Bersuara
b. Menunjuk
c. Kepala bergerak
d. Regresi
e. Subvokalisasi
- Cara Menghitung Kecepatan Membaca
Dalam menghitung kecepatan membaca, kita dapat mempergunakan rumus
sebagai berikut: jumlah kata : jumlah waktu baca x 60 = ............ kpm
- Cara Menghitung Kemampuan Kognitif
Dalam menghitung kemampuan kognitif, kita dapat mempergunakan rumus
sebagai berikut: jumlah nilai : jumlah skor = ........
- Cara Menghitung Kemampuan Efektif Membaca
Dalam menghitung KEM, kita dapat mempergunakan rumus secara
konvensional, yaitu sebagai berikut:
jumlah kata x 60 x jumlah nilai = ...... kpm jumlah waktu jumlah skor
- Frekuensi Membaca Cepat
Jenjang Kecepatan Membaca Kemampuan Efektif Membaca
SD 200 kpm 140 kpm
SMP 200 kpm – 250 kpm 140 kpm – 175 kpm
SMA 250 kpm – 350 kpm 175 kpm – 245 kpm
PT 350 kpm – 400 kpm 245 kpm – 280 kpm
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab, demontrasi, dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru memberikan ilustrasi cerita tentang seorang peserta didik yang
sedang membaca soal ulangan bahasa Indonesia dalam bentuk wacana,
dan peserta didik ditanya jenis membaca apa yang dilakukan peserta
didik tersebut.
2. Guru menanyakan pengertian membaca cepat dan tujuannya kepada
Peserta didik, dan Peserta didik mengemukakan pengertian membaca
cepat tersebut.
3. Guru menanyakan kepada peserta didik dan kemudian menjelaskan
tentang jenis membaca cepat.
4. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa sebagai model ilustrasi untuk
menghitung kecepatan membaca, kemampuan kognitif dan
kemampuuan efektif membaca dan guru menjelaskan rumus menjawab
soal tersebut.
5. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Peserta didik diberikan lembar soal latihan yang berisi tiga soal yang
berkenaan dengan kecepatan baca, kemampuan kognitif, dan
kemampuan efektif.
2. Peserta didik diberi waktu 30 detik untuk membaca wacana pada soal
pertama dengan teknik membaca cepat, lalu mulai menghitung
kecepatan membaca yang diperoleh peserta didik.
3. Peserta didik kembali membaca wacana dan menjawab 10 pertanyaan
yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik terhadap wacana yang
dibaca dan kemudian guru membahas soal tersebut dan peserta didik
kembali menghitung jumlah kemampuan kognitif.
4. Peserta didik kembali menghitung kemampuan efektif membaca,
berdasarkan hasil perhitungan dari soal pertama dan kedua.
5. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan kertas jawaban untuk
diberikan penilaian.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan Peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi pertemuan
selanjutnya di rumah.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber : Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Pista, LKS Tuntas, LKS
Celcius, buku paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk
Kelas XI Progam IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan.
Media : Karton, laptop dan power point.
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
1. Bacalah teks di bawah ini dalam waktu 30 detik, lalu hitunglah kecepatan
membacamu serta tentukan standar frekuensi hasil membacamu!
Sekretaris Daerah (Sekda) harus memiliki loyalitas, fokus pada masalah teknis kepegawaian dan kepemerintahan. Karenanya sekda harus orang yang benar-benar dipercaya oleh Bupati. Hal ini disampaikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada acara pelantikan Sekda Empat Lawang Anwar Yakub, di ruang rapat Paripurna DPRD Empat Lawang. “Ketika Bupati mau menandatangani surat, dia tidak perlu membaca keseluruhannya. Cukup melihat ada paraf Sekda artinya surat tersebut sudah aman,” imbuh Alex, kemarin. Dengan begitu tugas Bupati bisa terbantukan, sebaliknya jika Sekda bukan orang yang dipercaya kinerjanya dengan Bupati bertentangan jelas tidak akan selaras. Sebelum menandatangani berkas Bupati harus meneliti lagi surat menyurat yang masuk, akibatnya kinerja pemerintahan dan pembangunan tidak akan berjalan maksimal, Bupati hanya sibuk meneliti berkas. Lebih jauh Alex mengatakan sekda itu tunggu tubang, artinya seorang sekda tidak boleh meninggalkan daerahnya, kecuali dalam kondisi yang benar-benar mendesak. Sebab menyangkut masalah administrasi Negara yang sangat kompleks. Jadi, jika sekdanya tidak teliti Bupati juga akan ikut salah. Seorang Sekda harus memberikan contoh dan suri tauladan yang baik, memiliki dedikasi tinggi.
(dikutip dari: Koran Harian Sumatera Ekspres edisi 23 Juni 2011 dengan pengubahan seperlunya)
2. Jawablah 10 pertanyaan di bawah ini dengan mengisi kolom yang telah
disediakan dengan simbol B = benar dan S = Salah, lalu hitunglah
kemampuan kognitifmu serta tentukan standar frekuensi membacamu!
No Pernyataan B/S
1. Ketika Bupati hendak menandatangani suatu surat, ia tidak perlu membaca keseluruhan. Cukup ada parafnya saja itu sudah cukup.
2. Tunggu tubang artinya bahwa Sekda tidak boleh meninggalkan daerah, namun pengecualian jika menyangkut masalah administrasi negara yang kompleks.
3. Sekda harus memiliki loyalitas yang tidak terfokus pada masalah teknis kepegawaian dan kepemerintahan.
4. Jika Bupati tidak teliti, maka Sekdanya pun juga ikut salah.
5. Bupati harus meneliti kembali surat menyurat yang masuk, sebelum berkas surat menyurat tersebut ditandatangani.
6. Seorang Sekda adalah orang yang benar-benar harus dipercaya oleh seorang Bupati.
7. Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menyampaikan suatu pernyataan pada saat pelantikan Sekda Empat Lawang.
8. Jika Sekda bukan orang yang dipercaya suatu kinerjanya oleh Bupati, maka akan terbentuk keselarasan dan terjauhkan dari pertentangan.
9. Jika Bupati hanya sibuk meneliti berkas, akibatnya kinerja pemerintahan dan pembangunan tidak akan berjalan maksimal
10. Seorang Sekda harus diberikan contoh dan suri tauladan yang baik, supaya memiliki dedikasi tinggi.
***Catatan: kolom soal yang terdapat tipe x, kotor, atau coretan dianggap
salah.
3. Berdasarkan hasil perhitungan jawaban nomor 1 dan 2, hitunglah kemampuan efektif membacamu dengan metode konvensional dan trik cepat serta tentukan standar frekuensi membacamu!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian
1. Menghitung dan menentukan standar frekuensi kecepatan membaca 1. Pemahaman langkah mempergunakan
rumus kecepatan baca. (50)
2. Ketepatan menghitung kpm (30)
3. Ketepatan menentukan standar
frekuensi membaca (20)
2. Ketepatan pemahaman dan menghitung kemampuan kognitif 1.Pemahaman langkah mempergunakan
rumus kemampuan menghitung
kemampuan kognitif (70)
2. Ketepatan hasil menghitung
kemampuan kognitif (30)
3. Ketepatan menjawab soal (100)
3. Menghitung dan menentukan kemampuan efektif membaca 1. Pemahaman langkah mempergunakan
rumus KEM (50)
2. Ketepatan hasil menghitung KEM
(30)
3. Ketepatan menentukan standar
frekuensi KEM (20)
Skor akhir = Jumlah benar = .....
4
Palembang, 6 Februari 2012
Guru Pamong Mahasiswa PPL II
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 13 Februari 2012
Standar Kompetensi
12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan
karya ilmiah
Kompetensi Dasar
12.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisannya.
Indikator
- Penulisan notulen rapat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menulis notulen rapat dengan baik dan benar.
II. Materi Ajar
- Ringkasan Materi Menulis Notulen Rapat
1. Notulen adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan, (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2006:389).
2. Notulen juga disebut dengan notula.
3. Orang yang bertugas menulis notulen disebut Notulis.
4. Tujuan membuat notulen yaitu:
a. Dokumen yang dapat dibuka pada suatu saat nanti jika diperlukan.
b. Sebagai acuan dasar/ tindakan yang dapat dilakukan selanjutnya.
5. Syarat menjadi seorang penulis notulen adalah
a. Notulis harus mempunyai kemampuan tentang cara-cara membuat
notula.
b. Notulis harus mempunyai daya tangkap yang baik dan kemampuan
menulis yang singkat dan jelas.
6. Unsur-unsur sebuah notulen yaitu:
a. Topik
b. Waktu
c. Tempat rapat
d. Pemimpin rapat
e. Pemandu/pembawa acara rapat
f. Peserta rapat
g. Susunan acara rapat
h. Jalannya rapat
i. Hasil keputusan rapat
j. Catatan-catatan khusus
k. Tanda tangan Notulis
l. Tanda tangan Pemimpin rapat
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru memperlihatkankan sebuah gambar kegiatan diskusi dan memberikan
ilustrasi tentang petugas-petugas diskusi termasuk Notulis.
2. Guru menghubungkan ilustrasi di atas dengan materi pelajaran yang akan
dilakukan.
3. Guru membagikan sebuah ringkasan materi yang telah dibuat rumpang.
4. Guru menjelaskan materi, sedangkan Peserta didik menyimak dan mengisi
bagian yang rumpang dari hasil menyimak tersebut.
5. Guru melakukan evaluasi awal terhadap jawaban Peserta didik dalam mengisi
bagian yang dirumpangkan.
6. Guru meminta seorang Peserta didik untuk membaca ringkasan materi yang
telah diisi dengan sempurna dan peserta didik yang lainnya menyimak.
7. Guru mempersilakan Peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Peserta didik diintruksikan untuk membaca contoh notulen pada buku modul
pembelajaran secara bergiliran.
2. Guru membagikan lembar soal latihan yang berisi ilustrasi kegiatan rapat, dan
Peserta didik diminta untuk membuat nutula rapat berdasarkan ilustrasi soal.
3. Guru melakukan evaluasi langsung pada saat Peserta didik sedang menulis
notulen dengan mengoreksi secara bergiliran untuk bagian-bagian yang telah
ditulis Peserta didik.
4. Guru meminta Peserta didik untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya di
rumah.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber : Modul Pista, LKS Tuntas, dan LKS Celcius.
Media : Notebook.
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
Bacalah ilustrasi kegiatan di bawah ini!
Dalam suatu kesempatan rapat, kamu ditunjuk sebagai seorang notulis yang membahas tentang kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rapat tersebut dilaksanakan atas dasar progam kerja OSIS SMA Quraniah bidang Sekbid Ketuhanan yang Maha Esa. Rapat dilaksanakan selama 1,5 jam yang dimulai pada pukul 13.00 WIB di ruang kelas XI IPS 2. Acara tersebut dipandu oleh Saiful Setiawan selaku ketua sekbid Ketuhanan yang Maha Esa dan dipimpin langsung oleh ketua OSIS Irianto Habib.
Adapun peserta rapat yang hadir pada saat itu adalah Wakil kepala SMA Quraniah bagian kesiswaan, Pembina OSIS, 16 Pengurus OSIS dan 10 perwakilan dari setiap kelas. Acara dimulai dengan lafadz Basmallah dan dengan susunan acara, yaitu: pembukaan, kata sambutan, penjelasan dari Pembina OSIS, tanya jawab dan penutup. Dalam kesempatan tersebut Wakasek bidang kesiswaan mengungkapkan bahwa Maulid Nabi adalah suatu momen yang yang berharga dan sudah selayaknya diperingati dengan suatu acara. Sedangkan, pembina OSIS mengarahkan kepada siswa untuk menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan termasuk juga sosialisasi terhadap warga sekolah. Selain itu, Pembina OSIS juga menjelaskan bahwa acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu akan dilaksanakan selama dua hari, pada hari Jumat-Sabtu tanggal 10-11 Februari 2012 dengan agenda perlombaan kultum dihari pertama dengan melibatkan 2 orang perwakilan dari setiap kelas, dan dihari kedua adalah kegiatan ceramah. Susunan kepanitiaan terdiri atas penasihat, penanggung jawab, ketua pelaksana, wakil ketua pelaksana, sekretaris, bendahara dan seksi bidang yang meliputi: seksi acara, publikasi, dokumentasi, dan keamanan (nama disesuaikan).
Dalam rapat tersebut juga diisi dengan kegiatan tanya jawab. Pada saat itu, ada tiga penanya yang terdiri atas: Maya Astuti (perwakilan siswa kelas 10), Lianto Adipura (perwakilan kelas 11) dan Herianto Sunawar (perwakilan kelas 12). Pertanyaan yang diajukan mengenai bagaimana jikalau setiap kelas tidak ada yang mewakili lomba?; mengapa hanya dua hari saja acara tersebut dilaksanakan?; dan darimanakah sumber dana kegiatan diperoleh. Semua pertanyaan dijawab dengan baik dan jelas oleh Ketua Pelaksana (dengan jawaban yang disesuaikan).
Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dibawakan oleh Irsyad Setyabudi. Dan sebelumnya terlebih dahulu dibacakan keputusan rapat oleh Moderator dengan rincian (sesuai dengan jawaban pada kegiatan tanya jawab).
1. Tulislah sebuah notulen berdasarkan ilustrasi kegiatan di atas!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
1. Identitas Kegiatan
a. Topik rapat (10)
b. Materi rapat (10)
c. Hari, tanggal (10)
d. Waktu (10)
e. Tempat (10)
f. Pemimpin rapat(10)
g. Pemandu (10)
h. Peserta rapat (10)
i. Susunan acara (20) Keefektifitasan diksi, kesesuaian dengan ilustrasi, dan ketepatan kaidah penulisan. 100
2. Jalannya rapat
a. Pembukaan (20)
b. Kata sambutan (20)
c. Penjelasan (20)
d.Tanya jawab (20)
e. Penutup (20) Keefektifitasan diksi, kesesuaian dengan ilustrasi, dan ketepatan kaidah penulisan. 100
3. Hasil rapat (50) dan lembar pengesahan (50) Keefektifitasan diksi, kesesuaian dengan ilustrasi, dan ketepatan kaidah penulisan. 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
3
Palembang, 8 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 15 Februari 2012
Standar Kompetensi
13. Memahami pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar
13.2 Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibaca.
Indikator
- Nilai-nilai dalam cerpen.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen.
II. Materi Ajar
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan akronim dari cerita pendek. Cerpen merupakan salah
satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang ditulis secara singkat.
Jenis Cerpen
Berdasarkan sifatnya, cerpen di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Cerpen fiktif adalah cerpen yang bersifat nyata,
b. Cerpen nonfiksi adalah cerpen yang bersifat tidak nyata.
Unsur-unsur yang Membangun Cerpen
Berdasarkan unsur pembangunnya, unsur cerpen dibedakan 2, yaitu:
a. Unsur Intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam karya sastra.
b. Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang membangun dari luar karya sastra.
Nilai-nilai dalam Cerpen
Di dalam setiap karya sastra (termasuk cerpen) terkandung beberapa
nilai yang dapat diteladani atau dipetik hikmahnya. Adapun nilai-nilai
tersebut antara lain:
a. Nilai moral adalah nilai yang didasari pada ajaran-ajaran yang diketahui
masyarakat umum. Contoh: perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi
pekerti dan susila.
b. Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan kebiasaan, pola
pikir, dan karya cipta. Contoh: adat istiadat, kesenian dan kepercayaan.
c. Nilai sosial adalah nilai yang berhubungan dengan prilaku sesama manusia.
Contoh: Saling bergotong royong membangun gapura.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru menanyakan sebuah pertanyaan yang jawabannya adalah cerpen.
2. Guru menghubungkan pertanyaan tersebut dengan materi yang akan di-
bahas.
3. Guru meminta Peserta didik menempel sebuah media yang berisi tentang
kepanjangan cerpen, jenis cerpen, unsur pembangun cerpen, kandungan
nilai dalam cerpen. Namun di dalam media tersebut, ada beberapa infor-
masi yang sengaja ditutup supaya Peserta didik mampu menjawab dan
mencatat informasi tersebut dan setelah itu guru membahasnya.
4. Guru meminta salah seorang Peserta didik untuk membaca hasil akhir
catatan tersebut.
5. Guru menceritakan penggalan cerpen, dan peserta didik mengidentifikasi
nilai-nilai yang ditemukan dalam penggalan cerpen yang diceritakan
tersebut.
6. Guru membuka kesempatan bertanya bagi peserta didik.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagikan sebuah kertas yang berisi cerpen.
2. Guru menjelaskan petunjuk kerja yang harus dilakukan Peserta didik
tersebut terhadap cerpen yang akan dibaca.
3. Guru menanyakan kepada Peserta didik, apakah mereka memahami pe-
tunjuk kerja yang akan dilakukan.
4. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk membaca cerpen secara sek-
sama dan mempersilakan Peserta didik untuk menemukan nilai-nilai
yang terkandung dalam cerpen tersebut.
5. Guru memantau kerja Peserta didik dengan cara melihat satu per satu
dari cara kerja Peserta didik.
6. Guru melakukan evaluasi/ mengumpulkan hasil kerja Peserta didik.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru memberikan tugas Peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista,
3) LKS Tuntas, dan
4) LKS Celcius.
Media:
1) Karton
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
Bayangan
(Oleh: Alvian Kurniawan)
Rotasi hari menjilma pada kokokan ayam, aku tahu kalau tak lama dari itu mungkin akan ada perapian di sudut timurku. Aku terbangun dan segera bersiap menulis dairy hariku dengan tinta lakuku. Segera ku tinggalkan selimut malasku dan kusandarkan pada rangka ranjang mimpiku.
"Bu, hari ini aku ingin pergi ke taman", tekasku pada ibu.
seraya membalikan badan, ibuku bertanya, " Seorang dirikah ?";
"Yah, seorang diri. Untuk apa aku harus ajak orang-orang lain, jika mereka hanya bisa menggangu saja".
Aku ingin bercinta dengan alam, karena alamlah ujung nyawa yang membahana tuk menggandengku dalam setiap hariku, aku tak percaya kamu, bahkan ia, mereka ataukah siapa itu.ku tingalkan ibu dan segeralah mungkin ku berlari pada alam.
Angka 7 ditunjuk oleh jarum kecil jam perakku, aku segera berlari dan kukawini sesegaran pagi dibawah peraduan angin segar.
"Ohaaaaaaaaaaaaammmmmm," kuhembuskan nafas dengan sertamerta, lekukkan pagi seakan menyulik perhatianku. Aku terus berdiri bahkan mungkin tak kukenakkan rasa bosan yang ku sulam pada bebaitan saat itu. Bagiku alam adalah kekasihku, bukan kamu, ia, mereka ataukah siapa itu.
Belum lepas tetalian mesra dengan alam saat itu, tiba-tiba ku dengar suara lirih dibawah tongkat penyanggaku;
" Selamat pagi teman !!!"
Perhatianku dicuri benda itu, Ia adalah hitam dan bahkan ia menjilma mengikuti tubuhku. Dengan rasa penuh debar ku beranikan bertanya kepadanya, " Siapa kamu ?"
Tak ku temukan bahasa tubuhnya menjawab, namun yang ku dengar ia berkata lirih kepadaku, " Aku temanmu.".
"Temanku ?", dengan penuh pesona tanya ku coba balikkan pernyataannya padaku.
"Aku mencintaimu, bahkan aku selalu menemanimu.", tekasnya ulang,
"Arrghh, kamu ini siapa, aku tidak mengenalmu. Aku jua tak pernah punya teman. Aku hanyalah si cacat kaki yang telah ditakdirkan pincang dalam bergaul.". Ku menjawab seraya mencari keanehan tubuhnya, sekali lagi ku tak melihat bentuk rupanya.
"Baiklah, namaku bayangan. aku diciptakan tuk temanimu, aku selalu ada didekatmu, jika kau bergerak maka aku bergerak, jika kau merangkak maka aku merangkak. yah sekali lagi ini adalah aku. Aku adalah bayangan."
Dahiku mengkerut mendengar jawaban itu, Namun aku juga tak mudah percaya. yang ku tahu cacatku ini hanyalah bahan penghinaan saja bukan bahan untuk diakrabpi.
"Kau binggung wahai badanku? ", tanyanya padaku,
"Yah, aku binggung !",
"Pasti kau bertanya mengapa aku justru ingin berteman dengan cacatmu itu ?"
Aku tercengang tiada berbalas, ku coba mencari tahu darimanakah ia dapat menjawab dengan benar itu.
"Kau tak perlu bertanya darimana aku tahu apa yang ada dipikiranmu, karena aku adalah temanmu, dimana-mana aku mengikutimu. Serta seluruh keluh kesahmu itu aku telah mengetahuinya.",
"Tapi.....", segera ia memotong kalimatku,
"Aku juga cacat, aku tak punya bibir, aku tak punya mata dan aku tak punya mulut, lihatlah aku juga cacat. aku juga bertongkat. Berarti tak ada juga yang mau berteman denganku demikian kau juga tak ada yang mau berteman denganmu. Kita sama, bahkan aku lebih cacat daripada kamu. Sekali lagi buka ketidak mungkinan itu. Ini mungkin, sahabatku." lirihnya meyakinkan.
Aku tergugah, stigma yang kuenyam selama ini hanyalah intojeksi semata. Aku tak habis pikir, ternyata masih ada orang yang hendak berteman denganku. Ku mulai bercakap dengannya saat ini.
Tak terasa, peraduan sore telah menjemput. Ku terhunus asik pada cengkraman celoteh teman baruku. Aku tidak kesepian saat itu, namun, kali ini aku semakin bingung. lantaran sahabat baruku semakin pudar,
"Ada apa denganmu sahabatku?" tanyaku pelan,
"Aku harus pergi,"
"Pergi?"
"Ya.. aku harus pergi.",
"Lalu kau tega meninggalkanku?",
"Ya aku tega. Aku akan mati beberapa jam, dan aku akan bermimpi dibalik gelapnya cahaya pada saat itu, namun aku tetap ada dengan,mu hanya saja aku akan mengabstrak.".
"Aku tak mengerti maksudmu apa?",
"Kau akan tahu nanti,"
"Nanti?"
"Ya nanti.",
"Kapan?",
"Sampai kau benar-benar tahu,"
"Aku tak mengerti!"
"Ya, kau tak akan mengerti."
"Maksudmu?",
"Kau tetap takkan mengerti, jadi simpanlah pertanyaan itu. Kini aku harus pergi. Aku hanya seusia matahari. Kau masih punya sahabat lain diluar. Mungkin ibumu, ayahmu atau pembantumu. Esok aku akan kmbali, aku hanya ingin tidur sementara saja, aku ingin bermimpi. Dan tak ada kami bersamaku."
"Tapi......"
Belum sempat ia menjawab pertanyaanku dan kucermati ia semakin mengecil, sangat kecil dan hilang tiada berbekas...
(http://azizvyan.blogspot.com/2011/05/alvian-kurniawan-cerpen-bayangan.html)
1. Berdasarkan cerpen di atas, temukanlah masing-masing dua nilai moral, budaya
dan sosial!, serta jelaskan dengan kalimatmu sendiri tentang nilai-nilai yang
kamu temukan itu!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
1. Menentukan dan menjelaskan nilai moral Ketepatan menentukan dan menjelaskan nilai moral 100
2. Menentukan dan menjelaskan nilai Budaya Ketepatan menentukan dan menjelaskan nilai budaya 100
3. Menentukan dan menjelaskan nilai sosial Ketepatan menentukan dan menjelaskan nilai sosial 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
3
Palembang, 15 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
------------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 20 Februari 2012
Standar Kompetensi
15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat.
Kompetensi Dasar
15.2 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan
dengan hikayat.
Indikator
- Perbandingan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Indonesia dan hikayat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dengan hikayat.
II. Materi Ajar
Pengertian Novel dan Hikayat
Novel adalah karya sastra imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problem-atika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Hikayat adalah cerita-
cerita kuno yang bersifat khayalan yang berlatar belakang istana.
Ciri-ciri Novel
1. Terdiri atas jumlah halaman yang cukup banyak.
2. Dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
3. Menyajikan permasalahan lebih terperinci jika dibandingkan dengan cerpen.
Ciri-ciri Hikayat
1. Bersifat Istana sentris, yaitu berkisar pada tokoh-tokoh raja dan keluarganya.
2. Bersifat pralogis/fantastis, yaitu memiliki logika sendiri yang tidak sama
dengan logika umum.
3. Mempergunakan banyak kata arkais. Misal: hatta, syahdan, konon, dan
tersebutlah perkataan.
4. Secara dominan bersifat petualangan. Biasanya diakhir kisah , tokoh
utamanya berhasil menjadi raja atau orang yang mulia.
5. Bersifat anonim, yaitu tidak diketahui pengarangnya.
6. Bersifat statis, yaitu proses perubahan yang berlangsung secara lambat.
7. Banyak mempergunakan kata-kata klise.
Unsur-unsur Intrinsik
Adalah unsur yang membangun dari dalam karya sastra, seperti: tema, alur, latar, sudut pandang, tokoh dan penokohan, amanat, dan majas.
Unsur-unsur Ekstrinsik
Adalah unsur yang membangun dari luar karya sastra, seperti:
a. Biografi pengarang : agama, paham/aliran, dan psikologi.
b. Lingkungan Budaya: latar belakang budaya yang mendasari cerita.
c. Lingkungan Sosial : latar keadaan masyarakat saat disusun cerita tersebut.
d. Keadaan zaman : waktu/sejarah penyusunan cerita tersebut.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru menyampaikan ilustrasi materi yang akan disampaikan.
2. Guru menjelaskan materi, Peserta didik mendengar lalu mencatatnya.
3. Guru meminta seorang Peserta didik untuk membaca dan Peserta didik
lainnya menyimak.
4. Guru meminta seorang Peserta didik untuk menempel media karton yang
berisi penggalan novel dan cerpen di papan tulis.
5. Guru mempersilakan Peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagikan sebuah kertas yang berisi penggalan novel dan hika-
yat.
2. Guru menjelaskan petunjuk kerja yang akan dilakukan Peserta didik.
3. Guru mempersilakan Peserta didik untuk bertanya.
4. Guru memberikan kesempatan bagi Peserta didik untuk membaca peng-
galan novel dan hikayat lalu menjawab soal yang telah disediakan.
5. Guru mengontrol kegiatan Peserta didik selama Peserta didik mengerja-
kan soal.
6. Guru melakukan evaluasi/meminta Peserta didik untuk mengumpulkan
hasil kerja.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru memberikan tugas Peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista,
3) LKS Tuntas,
4) LKS Celcius,
5) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, dan
6) Novel “Pada Sebuah Kapal” karya Nh. Dinni.
Media:
1) Karton
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
Bacalah penggalan novel dan hikayat di bawah ini dengan seksama!
Novel
Pada suatu siang aku sedang menyelenggarakan rekaman siaran untuk malam harinya. Tiba-tiba dibagian lain kulihat Narti yang bercakap-cakap dengan penye- lenggara tehnik. Keduanya memandang kepadaku. Aku menunjuk ke jam yang a- da didinding. Narti mengangguk. Dia dengan tenang duduk disamping meja peng- awas. Dan aku meneruskan siaranku. Ketika aku keluar, Narti segera memelukku.
“Kau tinggal berapa hari di Semarang?” tanyanya.
Aku memandang kepadanya dengan pandang bertanya. Dia tahu bahwa aku pergi ke Semarang.
“Aku menelponmu waktu itu. Ada seorang kawanmu yang bilang bahwa ibu meninggal,” dia menerangkan.
“Tiga hari.” Aku menjawab.
Kami menuju ke warung untuk lebih bebas bercakap-cakap. Narti memesan air jeruk untuk kami berdua. Lalu kami mendapat tempat duduk yang agak menyen-diri.
“Sakit apa?”
“Mungkin jantung.”
Aku ceritakan sedikit apa yang terjadi.
“Putro selalu menanyakan kau,” kata Narti kemudian.
“Putro?”
“Penerbang AURI yang kuajak ke sana dulu. Kau sudah lupa padanya?”
Aku tersenyum.
“Kau berpacaran dengan Mokar, lalu Saputro yang kau berikan padaku,” kataku perlahan.
“Aku tidak dengan Mokar, Cik. Tidak.” Tiba-tiba kulihat dia mengerutkan ke-ningnya.
“Mengapa?”
“Dia Kristen, Katolik. Ibu tentu akan susah hatinya.” Dan sambil menarik na- pas dia meneruskan, “Aku belum memikirkan perwakilan. Kini aku bekerja, dan aku menyukai pekerjaanku. Aku mau terbang sejauh mungkin dan selama mungkin.”
...... (dikutip dari novel “Pada Sebuah Kapal” karya Nh. Dini halaman 47-48)
Hikayat
Hikayat si Miskin
Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah SWT, menunjukan kekayaannya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki-bini berjalan mencari rezekinya sekeliling negeri Antah berantah.
Adapun nama raja di dalam negeri itu Maharaja Indra Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah dewa itu takluk kepa- da baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.
Hatta maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja menteri, hulubalang, rakyat sekalian ada di penghadapan. Maka si Miskin laki-bi- ni dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itu pun ramailah, ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka ditemparnyalah akan si Miskin itu kena tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah baginda, apakah yang gempar di luar itu? Sembah segala raja-raja. Itu ya Tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin tuanku. Maka titah baginda, suruh usir jauh-jauh.
.....
Berdasarkan novel dan hikayat di atas, bandingkanlah masing-masing satu buah persamaan dan perbedaan unsur intrinsik dan ekstrinsik!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
1. Persamaan unsur intrinsik Ketepatan menentukan persamaan unsur intrinsik 100
2. Perbedaan unsur ekstrinsik Ketepatan menentukan perbedaan unsur ekstrinsik 100
3. Persamaan unsur intrinsik Ketepatan menentukan persamaan unsur intrinsik 100
4. Perbedaan unsur ekstrinsik Ketepatan menentukan perbedaan unsur ekstrinsik 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
4
Palembang, 20 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 27 Februari 2012
Standar Kompetensi
14. Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama.
Kompetensi Dasar
14.1 Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama.
Indikator
- Mengekspresikan dialog dalam pementasan drama.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat mengekspresikan dialog dalam Pementasan drama.
II. Materi Ajar
Pengertian Drama
Secara etimologi, kata drama diambil dari bahasa Yunani yang berbunyi draomai yang berarti berbuat, bertindak atau berprilaku. drama didefinisikan sebagai salah satu bentuk karya sastra yang mempertunjukkan dialog dan ak-ting serta dipentaskan di atas panggung.
Pengertian mengekspresikan dialog drama
Ekspresi adalah pancaran wajah/ mimik muka yang ditimbulkan karena penghayatan tokoh atau pemain, sedangkan dialog adalah percakapan dua arah atau lebih yang saling berinteraksi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa meng- ekspresikan dialog drama adalah suatu kegiatan mendalami percakapan tokoh secara dua arah dengan diiringi pancaran wajah/ mimik muka yang sesuai de-ngan teks percakapan.
Hal yang harus diperhatikan saat mengekspresikan dialog drama
Saat mengekspresikan dialog drama, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yakni sebagai berikut.
1) Memahami dialog drama dengan seksama.
2) Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah didapat.
3) Mengontrol emosi.
4) Konsisten pada karakter yang telah dipelajari.
Latihan olah sukma
Dalam ilmu seni peran, kegiatan-kegiatan tersebut terangkum dalam latihan olah sukma. Olah sukma ialah salah satu bentuk latihan dasar yang bertujuan untuk memasukan karakter tokoh tertentu ke dalam diri pemain. Dengan demikian, saat sedang memerankan suatu tokoh, pemain atau aktor tersebut telah melepaskan karakter asli dalam dirinya selama pementasan berlangsung.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru mengabsen Peserta didik.
2. Guru memperlihatkan sebuah gambar tentang pementasan drama, lalu
guru bertanya tentang gambar tersebut dan peserta didik menjawab.
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini dan peserta didik memperhati-
kan.
4. Guru mempersilakan peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
2. Guru meminta peserta didik untuk membuka teks drama halaman 51-54
pada LKS.
3. Guru memberikan setiap peserta didik satu peran/tokoh untuk mereka
ekspresikan dialognya.
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca teks drama tersebut didalam
hati dan sekaligus meminta peserta didik untuk menghayati dialog drama
dari peran yang mereka peroleh.
5. Guru menyuruh tiap-tiap kelompok untuk membacakan teks dialog dra-
ma tersebut dengan ekspresi masing-masing yang telah disesuaikan, dan
guru melakukan penilaian. .
6. Guru melakukan evaluasi praktek.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista.
Media:
1) Notebook
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompok
Bentuk instrumen : lisan
Instrumen Soal
“Bacalah teks dialog drama pada LKS halaman 51-54, lalu ekspresikanlah dialog tokoh yang telah kamu peroleh bersama teman-teman sekelompokmu!”
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kekompakan 100
2. Ketepatan Ekspresi 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
2
Palembang, 27 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 5 Maret 2012
Standar Kompetensi
14. Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama.
Kompetensi Dasar
14.2 Menggunakan gerak-gerik, mimik dan intonasi sesuai dengan watak tokoh
dalam pementasan drama.
Indikator
- Mementaskan drama.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menggunakan gerak-gerik, mimik
dan intonasi sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama.
II. Materi Ajar
Pengertian Pementasan Drama
Pementasan drama adalah sebuah kegiatan mempertunjukan sebuah cerita
yang diperankan di atas panggung.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pementasan drama
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam mementaskan suatu drama, yaitu:
a. Intonasi dan pengucapan
Intonasi adalah tinggi atau rendahnya suara saat berbicara. Intonasi dalam pelafalan drama sangat diperlukan. Intonasi yang baik akan membuat penonton tidak jenuh. Intonasi juga harus diiringi pengucapan yang baik. Dalam pemen- tasan drama, ada tiga macam tekanan yang biasanya digunakan dalam melisan- kan naskah drama, yaitu:
- Tekanan dinamik, yaitu tekanan yang diberikan terhadap kata atau kelompok
kata tertentu dalam kalimat, sehingga kata atau kelompok kata tersebut ter-
dengar lebih menonjol dari kata-kata yang lain.
- Tekanan tempo, yaitu tekanan pada kata atau kelompok kata tertentu dengan
jalan memperlambat pengucapannya.
- Tekanan nada, yaitu nada lagu yang diucapkan secara berbeda-beda untuk
menunjukkan keseriusan orang yang mengucapkannya.
b. Gerak-gerik (Gestur)
Gerak yang dimaksudkan di sini adalah gerakan anggota badan. Gerakan badan akan memperkuat karakter tokoh yang diperankan. Untuk dapat menguasai gestur seorang pemain perlu melakukan olah tubuh dan observasi.
c. Mimik atau ekspresi
Mimik adalah pernyataan perasaan atau suasana hati yang dilakukan dengan pe-rubahan-perubahan pada muka. Mimik wajah diperlukan untuk mengetahui sua- sana hati pemainnya. Agar mimik dapat terlatih dengan baik, kita dapat melaku-kan senam wajah setiap hari.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru mengabsen peserta didik.
2. Guru mengulang kembali materi sebelumnya.
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk membacakan ringkasan ma-
teri secara bergiliran pada LKS halaman 50-5, peserta didik lainnya me-
nyimak.
4. Guru memulai untuk menjelaskan materi hari ini, peserta didik menyi-
mak dan mulai mencatat.
5. Guru mempersilakan peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagikan sebuah lembar kerja siswa yang berisi beberapa pi-
lihan dialog drama pendek.
2. Guru menjelaskan langkah kerja yang harus dilakukan peserta didik.
3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk membaca dan memahami dialog
mana yang dipilih untuk dipentaskan di depan kelas.
5. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk berlatih berdialog
dengan intonasi, ekspresi dan gerak-gerik yang tepat.
6. Guru meminta setip kelompok untuk tampil ke depan kelas dan guru
memberikan penilaian.
7. Guru melakukan evaluasi.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista.
Media:
1) properti kelas.
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompok
Bentuk instrumen : lisan
Instrumen Soal
Bacalah beberapa dialog drama di bawah ini, lalu pilihlah sebuah naskah dialog yang kamu ingini lalu pentaskan di depan kelas dengan intonasi, ekspresi dan gerakan yang sesuai dengan dialog drama tersebut!
Naskah Dialog 1
Ibu/Bapak : “Nak, dari kemarin kamu tidak mau makan. Emang ada apa,
Nak?”
Anak : “Aku ingat almarhum kakak, Pak/Bu.”
Ibu/Bapak : “Sudahlah, Nak. Kamu jangan sedih lagi. Relakan kakakmu
pergi!”
Anak : “Tidak, Pak/Bu. Aku tidak bisa melupakan kakak.”
Ibu/Bapak : “Kakakmu malah sedih kalau ia lihat kamu seperti ini. Ayolah
makan!”
Anak : “Baik, Pak/Bu!”
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 2
Dony : “Du, yuk kita bolos sekolah saja. Bosan nih!”
Badu : “Ah, ngak. Kemarin aku sudah buat perjanjian dengan Kepala
Sekolah kalau aku ngak bakal bolos lagi.”
Dony : “Wah, kamu ini payah. Jelas-jelas Kepala Sekolah hari ini sedang
sibuk karena banyak tamu.”
Badu : “Tapi, aku sudah janji dengan orang tuaku kalau aku ngak akan
bolos sekolah lagi!”
Dony : “Kan Cuma sekali ini saja, besok-besok ngakk lagi aku ajak kamu
bolos. Ayolah.....!”
Badu : “Tidak!, kalau kamu mau bolos, bolos sendiri saja, tak perlu ajak-
ajak aku.”
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 3
Anak 1 : “Heh, kamu yang ambil uang aku kan?”
Anak 2 : “Maksud kamu apa? Datang-datang langsung marah-marah.”
Anak 1 : “Argh, udahhlah. Tak usah sok tidak tahu. Langsung kembalikan
uangku yang kamu ambil!”
Anak 2 : “Uang apa? Aku tidak pernah merasa mengambil uang dari kamu.
Kamu jangan asal tuduh dong.”
Anak 1 : “Ah, mana tasmu. Biar aku geledah.”
Anak 2 : “Ambil saja tas aku, silahkan periksa. Toh aku juga tak merasa
mencuri uangmu.”
-------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 4
Kakak : “Adik, sini kamu ikut kakak ya!”
Adik : “Ada apa sih kak. Kok tumben kakak ajak aku kesini?”
Kakak : “Ah, kamu banyak tanya. Pokoknya kamu sekarang harus ikut
kakak.”
Adik : “Tapi kak!”
Kakak : “Ah, lama mikir. Kamu ikut kakak sekarang.”
Adik : “Ah kakak, jangan tarik tanganku kuat-kuat. Sakit kak!”
Kakak : “Lihat, ada apa di sana!”
Adik : “Itukan kue tart, kak!”
Kakak : “Iya, dek. Selamat ulang tahun ya!”
Adik : “Oh, terima kasih kak.”
---------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 5
Pembeli : “Pak/Buk, berapa harga kacang panjang itu?”
Penjual : “Oh, yang mana? Itu ada kacang panjang dari Amerika dan itu
ada yang dari Sekayu.”
Pembeli : “Kalau dua-duanya, emang harganya berapa?”
Penjual : “Kalau yang dari Amerika sekilonya Rp. 10.000, kalau dari
Sekayu sekilonya Rp. 2.000.”
Pembeli : “Kalau begitu saya beli kacang panjang dari Sekayu saja.”
Penjual : “Tapi, kacang panjang Amerika enak lho.”
Pembeli : “Wah, saya cinta produk Indonesia kok”
Penjual : “Heem, baguslah kalau begitu.”
---------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 6
Penelpon : “Hallo, An. Ini aku Dian.”
Penerima : “Oh, Dian ada apa ya?”
Penelpon : “Anu yan, aku mau pinjam buku catatan bahasa Indonesiamu.
Maklum aku kan kemarin ngak masuk sekolah 3 hari.”
Penerima : “Lho, buku bahasa Indonesiakukan ada sama kamu. Sudah lama
sekali kamu pinjam.”
Penelpon : “Oh ya? Kapan ya? Kok aku lupa?”
Penerima : “Hahaha... ngak kok Cuma bercanda.”
Penelpon : “Ugh, kamu ini ngagetin aku saja. Sudah cemas nih!”
Penerima : “Maaf deh, iya besok aku bawakan.”
Penelpon : “Ya sudah, terima kasih ya!”
---------------------------------------------------------------------
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kekompakan 100
2. Ketepatan Ekspresi, gerak, dan intonasi. 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
2
Palembang, 5 Maret 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
------------------------------------------------------------------------------------------------
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 6 Februari 2012
Standar Kompetensi
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca
intensif.
Kompetensi Dasar
11.1 Mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per
menit.
Indikator
- Membaca cepat + 300 kata per menit.
- Menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan yang tersedia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menerapkan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi penting dari sebuah wacana.
II. Materi Ajar
- Pengertian Membaca Cepat
adalah membaca dengan kecepatan tinggi dan jangkauan mata yang sangat
luas.
- Tujuan Membaca Cepat
a. Untuk menemukan informasi secara cepat
b. Untuk menemukan identitas buku
c. Untuk menemukan bahan di Perpustakaan
- Jenis Membaca Cepat
Membaca cepat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Membaca Skimming: teknik membaca cepat untuk mendapatkan intisari.
sebagai contoh gagasan pokok, kesimpulan, kesan
tentang bahasanya dan tujuan penulis.
b. Membaca Scanning: teknik membaca cepat dengan cara menyapa halaman
per halaman secara merata, selanjutnya ketika sampai
pada bagian yang diperlukan, mata terhenti.
Seterusnya informasi yang dikehendaki itu diangkat.
Contoh membaca yang selalu menggunakan teknik
memindai adalah menemukan informasi pada
halaman buku telepon.
- Satuan Membaca Cepat
Dalam membaca cepat satuan hitung yang dipergunakan adalah Kecepatan
per Menit (kpm).
- Hambatan Membaca Cepat
a. Bersuara
b. Menunjuk
c. Kepala bergerak
d. Regresi
e. Subvokalisasi
- Cara Menghitung Kecepatan Membaca
Dalam menghitung kecepatan membaca, kita dapat mempergunakan rumus
sebagai berikut: jumlah kata : jumlah waktu baca x 60 = ............ kpm
- Cara Menghitung Kemampuan Kognitif
Dalam menghitung kemampuan kognitif, kita dapat mempergunakan rumus
sebagai berikut: jumlah nilai : jumlah skor = ........
- Cara Menghitung Kemampuan Efektif Membaca
Dalam menghitung KEM, kita dapat mempergunakan rumus secara
konvensional, yaitu sebagai berikut:
jumlah kata x 60 x jumlah nilai = ...... kpm jumlah waktu jumlah skor
- Frekuensi Membaca Cepat
Jenjang Kecepatan Membaca Kemampuan Efektif Membaca
SD 200 kpm 140 kpm
SMP 200 kpm – 250 kpm 140 kpm – 175 kpm
SMA 250 kpm – 350 kpm 175 kpm – 245 kpm
PT 350 kpm – 400 kpm 245 kpm – 280 kpm
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab, demontrasi, dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru memberikan ilustrasi cerita tentang seorang peserta didik yang
sedang membaca soal ulangan bahasa Indonesia dalam bentuk wacana,
dan peserta didik ditanya jenis membaca apa yang dilakukan peserta
didik tersebut.
2. Guru menanyakan pengertian membaca cepat dan tujuannya kepada
Peserta didik, dan Peserta didik mengemukakan pengertian membaca
cepat tersebut.
3. Guru menanyakan kepada peserta didik dan kemudian menjelaskan
tentang jenis membaca cepat.
4. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa sebagai model ilustrasi untuk
menghitung kecepatan membaca, kemampuan kognitif dan
kemampuuan efektif membaca dan guru menjelaskan rumus menjawab
soal tersebut.
5. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Peserta didik diberikan lembar soal latihan yang berisi tiga soal yang
berkenaan dengan kecepatan baca, kemampuan kognitif, dan
kemampuan efektif.
2. Peserta didik diberi waktu 30 detik untuk membaca wacana pada soal
pertama dengan teknik membaca cepat, lalu mulai menghitung
kecepatan membaca yang diperoleh peserta didik.
3. Peserta didik kembali membaca wacana dan menjawab 10 pertanyaan
yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik terhadap wacana yang
dibaca dan kemudian guru membahas soal tersebut dan peserta didik
kembali menghitung jumlah kemampuan kognitif.
4. Peserta didik kembali menghitung kemampuan efektif membaca,
berdasarkan hasil perhitungan dari soal pertama dan kedua.
5. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan kertas jawaban untuk
diberikan penilaian.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan Peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi pertemuan
selanjutnya di rumah.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber : Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Pista, LKS Tuntas, LKS
Celcius, buku paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk
Kelas XI Progam IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan.
Media : Karton, laptop dan power point.
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
1. Bacalah teks di bawah ini dalam waktu 30 detik, lalu hitunglah kecepatan
membacamu serta tentukan standar frekuensi hasil membacamu!
Sekretaris Daerah (Sekda) harus memiliki loyalitas, fokus pada masalah teknis kepegawaian dan kepemerintahan. Karenanya sekda harus orang yang benar-benar dipercaya oleh Bupati. Hal ini disampaikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada acara pelantikan Sekda Empat Lawang Anwar Yakub, di ruang rapat Paripurna DPRD Empat Lawang. “Ketika Bupati mau menandatangani surat, dia tidak perlu membaca keseluruhannya. Cukup melihat ada paraf Sekda artinya surat tersebut sudah aman,” imbuh Alex, kemarin. Dengan begitu tugas Bupati bisa terbantukan, sebaliknya jika Sekda bukan orang yang dipercaya kinerjanya dengan Bupati bertentangan jelas tidak akan selaras. Sebelum menandatangani berkas Bupati harus meneliti lagi surat menyurat yang masuk, akibatnya kinerja pemerintahan dan pembangunan tidak akan berjalan maksimal, Bupati hanya sibuk meneliti berkas. Lebih jauh Alex mengatakan sekda itu tunggu tubang, artinya seorang sekda tidak boleh meninggalkan daerahnya, kecuali dalam kondisi yang benar-benar mendesak. Sebab menyangkut masalah administrasi Negara yang sangat kompleks. Jadi, jika sekdanya tidak teliti Bupati juga akan ikut salah. Seorang Sekda harus memberikan contoh dan suri tauladan yang baik, memiliki dedikasi tinggi.
(dikutip dari: Koran Harian Sumatera Ekspres edisi 23 Juni 2011 dengan pengubahan seperlunya)
2. Jawablah 10 pertanyaan di bawah ini dengan mengisi kolom yang telah
disediakan dengan simbol B = benar dan S = Salah, lalu hitunglah
kemampuan kognitifmu serta tentukan standar frekuensi membacamu!
No Pernyataan B/S
1. Ketika Bupati hendak menandatangani suatu surat, ia tidak perlu membaca keseluruhan. Cukup ada parafnya saja itu sudah cukup.
2. Tunggu tubang artinya bahwa Sekda tidak boleh meninggalkan daerah, namun pengecualian jika menyangkut masalah administrasi negara yang kompleks.
3. Sekda harus memiliki loyalitas yang tidak terfokus pada masalah teknis kepegawaian dan kepemerintahan.
4. Jika Bupati tidak teliti, maka Sekdanya pun juga ikut salah.
5. Bupati harus meneliti kembali surat menyurat yang masuk, sebelum berkas surat menyurat tersebut ditandatangani.
6. Seorang Sekda adalah orang yang benar-benar harus dipercaya oleh seorang Bupati.
7. Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menyampaikan suatu pernyataan pada saat pelantikan Sekda Empat Lawang.
8. Jika Sekda bukan orang yang dipercaya suatu kinerjanya oleh Bupati, maka akan terbentuk keselarasan dan terjauhkan dari pertentangan.
9. Jika Bupati hanya sibuk meneliti berkas, akibatnya kinerja pemerintahan dan pembangunan tidak akan berjalan maksimal
10. Seorang Sekda harus diberikan contoh dan suri tauladan yang baik, supaya memiliki dedikasi tinggi.
***Catatan: kolom soal yang terdapat tipe x, kotor, atau coretan dianggap
salah.
3. Berdasarkan hasil perhitungan jawaban nomor 1 dan 2, hitunglah kemampuan efektif membacamu dengan metode konvensional dan trik cepat serta tentukan standar frekuensi membacamu!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian
1. Menghitung dan menentukan standar frekuensi kecepatan membaca 1. Pemahaman langkah mempergunakan
rumus kecepatan baca. (50)
2. Ketepatan menghitung kpm (30)
3. Ketepatan menentukan standar
frekuensi membaca (20)
2. Ketepatan pemahaman dan menghitung kemampuan kognitif 1.Pemahaman langkah mempergunakan
rumus kemampuan menghitung
kemampuan kognitif (70)
2. Ketepatan hasil menghitung
kemampuan kognitif (30)
3. Ketepatan menjawab soal (100)
3. Menghitung dan menentukan kemampuan efektif membaca 1. Pemahaman langkah mempergunakan
rumus KEM (50)
2. Ketepatan hasil menghitung KEM
(30)
3. Ketepatan menentukan standar
frekuensi KEM (20)
Skor akhir = Jumlah benar = .....
4
Palembang, 6 Februari 2012
Guru Pamong Mahasiswa PPL II
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 13 Februari 2012
Standar Kompetensi
12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan
karya ilmiah
Kompetensi Dasar
12.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisannya.
Indikator
- Penulisan notulen rapat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menulis notulen rapat dengan baik dan benar.
II. Materi Ajar
- Ringkasan Materi Menulis Notulen Rapat
1. Notulen adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan, (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2006:389).
2. Notulen juga disebut dengan notula.
3. Orang yang bertugas menulis notulen disebut Notulis.
4. Tujuan membuat notulen yaitu:
a. Dokumen yang dapat dibuka pada suatu saat nanti jika diperlukan.
b. Sebagai acuan dasar/ tindakan yang dapat dilakukan selanjutnya.
5. Syarat menjadi seorang penulis notulen adalah
a. Notulis harus mempunyai kemampuan tentang cara-cara membuat
notula.
b. Notulis harus mempunyai daya tangkap yang baik dan kemampuan
menulis yang singkat dan jelas.
6. Unsur-unsur sebuah notulen yaitu:
a. Topik
b. Waktu
c. Tempat rapat
d. Pemimpin rapat
e. Pemandu/pembawa acara rapat
f. Peserta rapat
g. Susunan acara rapat
h. Jalannya rapat
i. Hasil keputusan rapat
j. Catatan-catatan khusus
k. Tanda tangan Notulis
l. Tanda tangan Pemimpin rapat
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru memperlihatkankan sebuah gambar kegiatan diskusi dan memberikan
ilustrasi tentang petugas-petugas diskusi termasuk Notulis.
2. Guru menghubungkan ilustrasi di atas dengan materi pelajaran yang akan
dilakukan.
3. Guru membagikan sebuah ringkasan materi yang telah dibuat rumpang.
4. Guru menjelaskan materi, sedangkan Peserta didik menyimak dan mengisi
bagian yang rumpang dari hasil menyimak tersebut.
5. Guru melakukan evaluasi awal terhadap jawaban Peserta didik dalam mengisi
bagian yang dirumpangkan.
6. Guru meminta seorang Peserta didik untuk membaca ringkasan materi yang
telah diisi dengan sempurna dan peserta didik yang lainnya menyimak.
7. Guru mempersilakan Peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Peserta didik diintruksikan untuk membaca contoh notulen pada buku modul
pembelajaran secara bergiliran.
2. Guru membagikan lembar soal latihan yang berisi ilustrasi kegiatan rapat, dan
Peserta didik diminta untuk membuat nutula rapat berdasarkan ilustrasi soal.
3. Guru melakukan evaluasi langsung pada saat Peserta didik sedang menulis
notulen dengan mengoreksi secara bergiliran untuk bagian-bagian yang telah
ditulis Peserta didik.
4. Guru meminta Peserta didik untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Peserta didik dan guru bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya di
rumah.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber : Modul Pista, LKS Tuntas, dan LKS Celcius.
Media : Notebook.
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
Bacalah ilustrasi kegiatan di bawah ini!
Dalam suatu kesempatan rapat, kamu ditunjuk sebagai seorang notulis yang membahas tentang kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rapat tersebut dilaksanakan atas dasar progam kerja OSIS SMA Quraniah bidang Sekbid Ketuhanan yang Maha Esa. Rapat dilaksanakan selama 1,5 jam yang dimulai pada pukul 13.00 WIB di ruang kelas XI IPS 2. Acara tersebut dipandu oleh Saiful Setiawan selaku ketua sekbid Ketuhanan yang Maha Esa dan dipimpin langsung oleh ketua OSIS Irianto Habib.
Adapun peserta rapat yang hadir pada saat itu adalah Wakil kepala SMA Quraniah bagian kesiswaan, Pembina OSIS, 16 Pengurus OSIS dan 10 perwakilan dari setiap kelas. Acara dimulai dengan lafadz Basmallah dan dengan susunan acara, yaitu: pembukaan, kata sambutan, penjelasan dari Pembina OSIS, tanya jawab dan penutup. Dalam kesempatan tersebut Wakasek bidang kesiswaan mengungkapkan bahwa Maulid Nabi adalah suatu momen yang yang berharga dan sudah selayaknya diperingati dengan suatu acara. Sedangkan, pembina OSIS mengarahkan kepada siswa untuk menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan termasuk juga sosialisasi terhadap warga sekolah. Selain itu, Pembina OSIS juga menjelaskan bahwa acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu akan dilaksanakan selama dua hari, pada hari Jumat-Sabtu tanggal 10-11 Februari 2012 dengan agenda perlombaan kultum dihari pertama dengan melibatkan 2 orang perwakilan dari setiap kelas, dan dihari kedua adalah kegiatan ceramah. Susunan kepanitiaan terdiri atas penasihat, penanggung jawab, ketua pelaksana, wakil ketua pelaksana, sekretaris, bendahara dan seksi bidang yang meliputi: seksi acara, publikasi, dokumentasi, dan keamanan (nama disesuaikan).
Dalam rapat tersebut juga diisi dengan kegiatan tanya jawab. Pada saat itu, ada tiga penanya yang terdiri atas: Maya Astuti (perwakilan siswa kelas 10), Lianto Adipura (perwakilan kelas 11) dan Herianto Sunawar (perwakilan kelas 12). Pertanyaan yang diajukan mengenai bagaimana jikalau setiap kelas tidak ada yang mewakili lomba?; mengapa hanya dua hari saja acara tersebut dilaksanakan?; dan darimanakah sumber dana kegiatan diperoleh. Semua pertanyaan dijawab dengan baik dan jelas oleh Ketua Pelaksana (dengan jawaban yang disesuaikan).
Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dibawakan oleh Irsyad Setyabudi. Dan sebelumnya terlebih dahulu dibacakan keputusan rapat oleh Moderator dengan rincian (sesuai dengan jawaban pada kegiatan tanya jawab).
1. Tulislah sebuah notulen berdasarkan ilustrasi kegiatan di atas!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
1. Identitas Kegiatan
a. Topik rapat (10)
b. Materi rapat (10)
c. Hari, tanggal (10)
d. Waktu (10)
e. Tempat (10)
f. Pemimpin rapat(10)
g. Pemandu (10)
h. Peserta rapat (10)
i. Susunan acara (20) Keefektifitasan diksi, kesesuaian dengan ilustrasi, dan ketepatan kaidah penulisan. 100
2. Jalannya rapat
a. Pembukaan (20)
b. Kata sambutan (20)
c. Penjelasan (20)
d.Tanya jawab (20)
e. Penutup (20) Keefektifitasan diksi, kesesuaian dengan ilustrasi, dan ketepatan kaidah penulisan. 100
3. Hasil rapat (50) dan lembar pengesahan (50) Keefektifitasan diksi, kesesuaian dengan ilustrasi, dan ketepatan kaidah penulisan. 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
3
Palembang, 8 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 15 Februari 2012
Standar Kompetensi
13. Memahami pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar
13.2 Menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibaca.
Indikator
- Nilai-nilai dalam cerpen.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen.
II. Materi Ajar
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan akronim dari cerita pendek. Cerpen merupakan salah
satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang ditulis secara singkat.
Jenis Cerpen
Berdasarkan sifatnya, cerpen di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Cerpen fiktif adalah cerpen yang bersifat nyata,
b. Cerpen nonfiksi adalah cerpen yang bersifat tidak nyata.
Unsur-unsur yang Membangun Cerpen
Berdasarkan unsur pembangunnya, unsur cerpen dibedakan 2, yaitu:
a. Unsur Intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam karya sastra.
b. Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang membangun dari luar karya sastra.
Nilai-nilai dalam Cerpen
Di dalam setiap karya sastra (termasuk cerpen) terkandung beberapa
nilai yang dapat diteladani atau dipetik hikmahnya. Adapun nilai-nilai
tersebut antara lain:
a. Nilai moral adalah nilai yang didasari pada ajaran-ajaran yang diketahui
masyarakat umum. Contoh: perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi
pekerti dan susila.
b. Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan kebiasaan, pola
pikir, dan karya cipta. Contoh: adat istiadat, kesenian dan kepercayaan.
c. Nilai sosial adalah nilai yang berhubungan dengan prilaku sesama manusia.
Contoh: Saling bergotong royong membangun gapura.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru menanyakan sebuah pertanyaan yang jawabannya adalah cerpen.
2. Guru menghubungkan pertanyaan tersebut dengan materi yang akan di-
bahas.
3. Guru meminta Peserta didik menempel sebuah media yang berisi tentang
kepanjangan cerpen, jenis cerpen, unsur pembangun cerpen, kandungan
nilai dalam cerpen. Namun di dalam media tersebut, ada beberapa infor-
masi yang sengaja ditutup supaya Peserta didik mampu menjawab dan
mencatat informasi tersebut dan setelah itu guru membahasnya.
4. Guru meminta salah seorang Peserta didik untuk membaca hasil akhir
catatan tersebut.
5. Guru menceritakan penggalan cerpen, dan peserta didik mengidentifikasi
nilai-nilai yang ditemukan dalam penggalan cerpen yang diceritakan
tersebut.
6. Guru membuka kesempatan bertanya bagi peserta didik.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagikan sebuah kertas yang berisi cerpen.
2. Guru menjelaskan petunjuk kerja yang harus dilakukan Peserta didik
tersebut terhadap cerpen yang akan dibaca.
3. Guru menanyakan kepada Peserta didik, apakah mereka memahami pe-
tunjuk kerja yang akan dilakukan.
4. Guru mempersilahkan Peserta didik untuk membaca cerpen secara sek-
sama dan mempersilakan Peserta didik untuk menemukan nilai-nilai
yang terkandung dalam cerpen tersebut.
5. Guru memantau kerja Peserta didik dengan cara melihat satu per satu
dari cara kerja Peserta didik.
6. Guru melakukan evaluasi/ mengumpulkan hasil kerja Peserta didik.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru memberikan tugas Peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista,
3) LKS Tuntas, dan
4) LKS Celcius.
Media:
1) Karton
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
Bayangan
(Oleh: Alvian Kurniawan)
Rotasi hari menjilma pada kokokan ayam, aku tahu kalau tak lama dari itu mungkin akan ada perapian di sudut timurku. Aku terbangun dan segera bersiap menulis dairy hariku dengan tinta lakuku. Segera ku tinggalkan selimut malasku dan kusandarkan pada rangka ranjang mimpiku.
"Bu, hari ini aku ingin pergi ke taman", tekasku pada ibu.
seraya membalikan badan, ibuku bertanya, " Seorang dirikah ?";
"Yah, seorang diri. Untuk apa aku harus ajak orang-orang lain, jika mereka hanya bisa menggangu saja".
Aku ingin bercinta dengan alam, karena alamlah ujung nyawa yang membahana tuk menggandengku dalam setiap hariku, aku tak percaya kamu, bahkan ia, mereka ataukah siapa itu.ku tingalkan ibu dan segeralah mungkin ku berlari pada alam.
Angka 7 ditunjuk oleh jarum kecil jam perakku, aku segera berlari dan kukawini sesegaran pagi dibawah peraduan angin segar.
"Ohaaaaaaaaaaaaammmmmm," kuhembuskan nafas dengan sertamerta, lekukkan pagi seakan menyulik perhatianku. Aku terus berdiri bahkan mungkin tak kukenakkan rasa bosan yang ku sulam pada bebaitan saat itu. Bagiku alam adalah kekasihku, bukan kamu, ia, mereka ataukah siapa itu.
Belum lepas tetalian mesra dengan alam saat itu, tiba-tiba ku dengar suara lirih dibawah tongkat penyanggaku;
" Selamat pagi teman !!!"
Perhatianku dicuri benda itu, Ia adalah hitam dan bahkan ia menjilma mengikuti tubuhku. Dengan rasa penuh debar ku beranikan bertanya kepadanya, " Siapa kamu ?"
Tak ku temukan bahasa tubuhnya menjawab, namun yang ku dengar ia berkata lirih kepadaku, " Aku temanmu.".
"Temanku ?", dengan penuh pesona tanya ku coba balikkan pernyataannya padaku.
"Aku mencintaimu, bahkan aku selalu menemanimu.", tekasnya ulang,
"Arrghh, kamu ini siapa, aku tidak mengenalmu. Aku jua tak pernah punya teman. Aku hanyalah si cacat kaki yang telah ditakdirkan pincang dalam bergaul.". Ku menjawab seraya mencari keanehan tubuhnya, sekali lagi ku tak melihat bentuk rupanya.
"Baiklah, namaku bayangan. aku diciptakan tuk temanimu, aku selalu ada didekatmu, jika kau bergerak maka aku bergerak, jika kau merangkak maka aku merangkak. yah sekali lagi ini adalah aku. Aku adalah bayangan."
Dahiku mengkerut mendengar jawaban itu, Namun aku juga tak mudah percaya. yang ku tahu cacatku ini hanyalah bahan penghinaan saja bukan bahan untuk diakrabpi.
"Kau binggung wahai badanku? ", tanyanya padaku,
"Yah, aku binggung !",
"Pasti kau bertanya mengapa aku justru ingin berteman dengan cacatmu itu ?"
Aku tercengang tiada berbalas, ku coba mencari tahu darimanakah ia dapat menjawab dengan benar itu.
"Kau tak perlu bertanya darimana aku tahu apa yang ada dipikiranmu, karena aku adalah temanmu, dimana-mana aku mengikutimu. Serta seluruh keluh kesahmu itu aku telah mengetahuinya.",
"Tapi.....", segera ia memotong kalimatku,
"Aku juga cacat, aku tak punya bibir, aku tak punya mata dan aku tak punya mulut, lihatlah aku juga cacat. aku juga bertongkat. Berarti tak ada juga yang mau berteman denganku demikian kau juga tak ada yang mau berteman denganmu. Kita sama, bahkan aku lebih cacat daripada kamu. Sekali lagi buka ketidak mungkinan itu. Ini mungkin, sahabatku." lirihnya meyakinkan.
Aku tergugah, stigma yang kuenyam selama ini hanyalah intojeksi semata. Aku tak habis pikir, ternyata masih ada orang yang hendak berteman denganku. Ku mulai bercakap dengannya saat ini.
Tak terasa, peraduan sore telah menjemput. Ku terhunus asik pada cengkraman celoteh teman baruku. Aku tidak kesepian saat itu, namun, kali ini aku semakin bingung. lantaran sahabat baruku semakin pudar,
"Ada apa denganmu sahabatku?" tanyaku pelan,
"Aku harus pergi,"
"Pergi?"
"Ya.. aku harus pergi.",
"Lalu kau tega meninggalkanku?",
"Ya aku tega. Aku akan mati beberapa jam, dan aku akan bermimpi dibalik gelapnya cahaya pada saat itu, namun aku tetap ada dengan,mu hanya saja aku akan mengabstrak.".
"Aku tak mengerti maksudmu apa?",
"Kau akan tahu nanti,"
"Nanti?"
"Ya nanti.",
"Kapan?",
"Sampai kau benar-benar tahu,"
"Aku tak mengerti!"
"Ya, kau tak akan mengerti."
"Maksudmu?",
"Kau tetap takkan mengerti, jadi simpanlah pertanyaan itu. Kini aku harus pergi. Aku hanya seusia matahari. Kau masih punya sahabat lain diluar. Mungkin ibumu, ayahmu atau pembantumu. Esok aku akan kmbali, aku hanya ingin tidur sementara saja, aku ingin bermimpi. Dan tak ada kami bersamaku."
"Tapi......"
Belum sempat ia menjawab pertanyaanku dan kucermati ia semakin mengecil, sangat kecil dan hilang tiada berbekas...
(http://azizvyan.blogspot.com/2011/05/alvian-kurniawan-cerpen-bayangan.html)
1. Berdasarkan cerpen di atas, temukanlah masing-masing dua nilai moral, budaya
dan sosial!, serta jelaskan dengan kalimatmu sendiri tentang nilai-nilai yang
kamu temukan itu!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
1. Menentukan dan menjelaskan nilai moral Ketepatan menentukan dan menjelaskan nilai moral 100
2. Menentukan dan menjelaskan nilai Budaya Ketepatan menentukan dan menjelaskan nilai budaya 100
3. Menentukan dan menjelaskan nilai sosial Ketepatan menentukan dan menjelaskan nilai sosial 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
3
Palembang, 15 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
------------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 20 Februari 2012
Standar Kompetensi
15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat.
Kompetensi Dasar
15.2 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan
dengan hikayat.
Indikator
- Perbandingan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Indonesia dan hikayat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dengan hikayat.
II. Materi Ajar
Pengertian Novel dan Hikayat
Novel adalah karya sastra imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problem-atika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Hikayat adalah cerita-
cerita kuno yang bersifat khayalan yang berlatar belakang istana.
Ciri-ciri Novel
1. Terdiri atas jumlah halaman yang cukup banyak.
2. Dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
3. Menyajikan permasalahan lebih terperinci jika dibandingkan dengan cerpen.
Ciri-ciri Hikayat
1. Bersifat Istana sentris, yaitu berkisar pada tokoh-tokoh raja dan keluarganya.
2. Bersifat pralogis/fantastis, yaitu memiliki logika sendiri yang tidak sama
dengan logika umum.
3. Mempergunakan banyak kata arkais. Misal: hatta, syahdan, konon, dan
tersebutlah perkataan.
4. Secara dominan bersifat petualangan. Biasanya diakhir kisah , tokoh
utamanya berhasil menjadi raja atau orang yang mulia.
5. Bersifat anonim, yaitu tidak diketahui pengarangnya.
6. Bersifat statis, yaitu proses perubahan yang berlangsung secara lambat.
7. Banyak mempergunakan kata-kata klise.
Unsur-unsur Intrinsik
Adalah unsur yang membangun dari dalam karya sastra, seperti: tema, alur, latar, sudut pandang, tokoh dan penokohan, amanat, dan majas.
Unsur-unsur Ekstrinsik
Adalah unsur yang membangun dari luar karya sastra, seperti:
a. Biografi pengarang : agama, paham/aliran, dan psikologi.
b. Lingkungan Budaya: latar belakang budaya yang mendasari cerita.
c. Lingkungan Sosial : latar keadaan masyarakat saat disusun cerita tersebut.
d. Keadaan zaman : waktu/sejarah penyusunan cerita tersebut.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru menyampaikan ilustrasi materi yang akan disampaikan.
2. Guru menjelaskan materi, Peserta didik mendengar lalu mencatatnya.
3. Guru meminta seorang Peserta didik untuk membaca dan Peserta didik
lainnya menyimak.
4. Guru meminta seorang Peserta didik untuk menempel media karton yang
berisi penggalan novel dan cerpen di papan tulis.
5. Guru mempersilakan Peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagikan sebuah kertas yang berisi penggalan novel dan hika-
yat.
2. Guru menjelaskan petunjuk kerja yang akan dilakukan Peserta didik.
3. Guru mempersilakan Peserta didik untuk bertanya.
4. Guru memberikan kesempatan bagi Peserta didik untuk membaca peng-
galan novel dan hikayat lalu menjawab soal yang telah disediakan.
5. Guru mengontrol kegiatan Peserta didik selama Peserta didik mengerja-
kan soal.
6. Guru melakukan evaluasi/meminta Peserta didik untuk mengumpulkan
hasil kerja.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru memberikan tugas Peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista,
3) LKS Tuntas,
4) LKS Celcius,
5) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, dan
6) Novel “Pada Sebuah Kapal” karya Nh. Dinni.
Media:
1) Karton
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk instrumen : Tertulis
Instrumen Soal
Bacalah penggalan novel dan hikayat di bawah ini dengan seksama!
Novel
Pada suatu siang aku sedang menyelenggarakan rekaman siaran untuk malam harinya. Tiba-tiba dibagian lain kulihat Narti yang bercakap-cakap dengan penye- lenggara tehnik. Keduanya memandang kepadaku. Aku menunjuk ke jam yang a- da didinding. Narti mengangguk. Dia dengan tenang duduk disamping meja peng- awas. Dan aku meneruskan siaranku. Ketika aku keluar, Narti segera memelukku.
“Kau tinggal berapa hari di Semarang?” tanyanya.
Aku memandang kepadanya dengan pandang bertanya. Dia tahu bahwa aku pergi ke Semarang.
“Aku menelponmu waktu itu. Ada seorang kawanmu yang bilang bahwa ibu meninggal,” dia menerangkan.
“Tiga hari.” Aku menjawab.
Kami menuju ke warung untuk lebih bebas bercakap-cakap. Narti memesan air jeruk untuk kami berdua. Lalu kami mendapat tempat duduk yang agak menyen-diri.
“Sakit apa?”
“Mungkin jantung.”
Aku ceritakan sedikit apa yang terjadi.
“Putro selalu menanyakan kau,” kata Narti kemudian.
“Putro?”
“Penerbang AURI yang kuajak ke sana dulu. Kau sudah lupa padanya?”
Aku tersenyum.
“Kau berpacaran dengan Mokar, lalu Saputro yang kau berikan padaku,” kataku perlahan.
“Aku tidak dengan Mokar, Cik. Tidak.” Tiba-tiba kulihat dia mengerutkan ke-ningnya.
“Mengapa?”
“Dia Kristen, Katolik. Ibu tentu akan susah hatinya.” Dan sambil menarik na- pas dia meneruskan, “Aku belum memikirkan perwakilan. Kini aku bekerja, dan aku menyukai pekerjaanku. Aku mau terbang sejauh mungkin dan selama mungkin.”
...... (dikutip dari novel “Pada Sebuah Kapal” karya Nh. Dini halaman 47-48)
Hikayat
Hikayat si Miskin
Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah SWT, menunjukan kekayaannya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki-bini berjalan mencari rezekinya sekeliling negeri Antah berantah.
Adapun nama raja di dalam negeri itu Maharaja Indra Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah dewa itu takluk kepa- da baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.
Hatta maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja menteri, hulubalang, rakyat sekalian ada di penghadapan. Maka si Miskin laki-bi- ni dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itu pun ramailah, ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka ditemparnyalah akan si Miskin itu kena tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah baginda, apakah yang gempar di luar itu? Sembah segala raja-raja. Itu ya Tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin tuanku. Maka titah baginda, suruh usir jauh-jauh.
.....
Berdasarkan novel dan hikayat di atas, bandingkanlah masing-masing satu buah persamaan dan perbedaan unsur intrinsik dan ekstrinsik!
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian Skor
1. Persamaan unsur intrinsik Ketepatan menentukan persamaan unsur intrinsik 100
2. Perbedaan unsur ekstrinsik Ketepatan menentukan perbedaan unsur ekstrinsik 100
3. Persamaan unsur intrinsik Ketepatan menentukan persamaan unsur intrinsik 100
4. Perbedaan unsur ekstrinsik Ketepatan menentukan perbedaan unsur ekstrinsik 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
4
Palembang, 20 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 27 Februari 2012
Standar Kompetensi
14. Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama.
Kompetensi Dasar
14.1 Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama.
Indikator
- Mengekspresikan dialog dalam pementasan drama.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat mengekspresikan dialog dalam Pementasan drama.
II. Materi Ajar
Pengertian Drama
Secara etimologi, kata drama diambil dari bahasa Yunani yang berbunyi draomai yang berarti berbuat, bertindak atau berprilaku. drama didefinisikan sebagai salah satu bentuk karya sastra yang mempertunjukkan dialog dan ak-ting serta dipentaskan di atas panggung.
Pengertian mengekspresikan dialog drama
Ekspresi adalah pancaran wajah/ mimik muka yang ditimbulkan karena penghayatan tokoh atau pemain, sedangkan dialog adalah percakapan dua arah atau lebih yang saling berinteraksi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa meng- ekspresikan dialog drama adalah suatu kegiatan mendalami percakapan tokoh secara dua arah dengan diiringi pancaran wajah/ mimik muka yang sesuai de-ngan teks percakapan.
Hal yang harus diperhatikan saat mengekspresikan dialog drama
Saat mengekspresikan dialog drama, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yakni sebagai berikut.
1) Memahami dialog drama dengan seksama.
2) Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah didapat.
3) Mengontrol emosi.
4) Konsisten pada karakter yang telah dipelajari.
Latihan olah sukma
Dalam ilmu seni peran, kegiatan-kegiatan tersebut terangkum dalam latihan olah sukma. Olah sukma ialah salah satu bentuk latihan dasar yang bertujuan untuk memasukan karakter tokoh tertentu ke dalam diri pemain. Dengan demikian, saat sedang memerankan suatu tokoh, pemain atau aktor tersebut telah melepaskan karakter asli dalam dirinya selama pementasan berlangsung.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru mengabsen Peserta didik.
2. Guru memperlihatkan sebuah gambar tentang pementasan drama, lalu
guru bertanya tentang gambar tersebut dan peserta didik menjawab.
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini dan peserta didik memperhati-
kan.
4. Guru mempersilakan peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
2. Guru meminta peserta didik untuk membuka teks drama halaman 51-54
pada LKS.
3. Guru memberikan setiap peserta didik satu peran/tokoh untuk mereka
ekspresikan dialognya.
4. Guru meminta peserta didik untuk membaca teks drama tersebut didalam
hati dan sekaligus meminta peserta didik untuk menghayati dialog drama
dari peran yang mereka peroleh.
5. Guru menyuruh tiap-tiap kelompok untuk membacakan teks dialog dra-
ma tersebut dengan ekspresi masing-masing yang telah disesuaikan, dan
guru melakukan penilaian. .
6. Guru melakukan evaluasi praktek.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista.
Media:
1) Notebook
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompok
Bentuk instrumen : lisan
Instrumen Soal
“Bacalah teks dialog drama pada LKS halaman 51-54, lalu ekspresikanlah dialog tokoh yang telah kamu peroleh bersama teman-teman sekelompokmu!”
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kekompakan 100
2. Ketepatan Ekspresi 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
2
Palembang, 27 Februari 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Quraniah Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : XI IPS / 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Hari/tanggal : Senin, 5 Maret 2012
Standar Kompetensi
14. Mengungkapkan wacana sastra dalam bentuk pementasan drama.
Kompetensi Dasar
14.2 Menggunakan gerak-gerik, mimik dan intonasi sesuai dengan watak tokoh
dalam pementasan drama.
Indikator
- Mementaskan drama.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat menggunakan gerak-gerik, mimik
dan intonasi sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama.
II. Materi Ajar
Pengertian Pementasan Drama
Pementasan drama adalah sebuah kegiatan mempertunjukan sebuah cerita
yang diperankan di atas panggung.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pementasan drama
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam mementaskan suatu drama, yaitu:
a. Intonasi dan pengucapan
Intonasi adalah tinggi atau rendahnya suara saat berbicara. Intonasi dalam pelafalan drama sangat diperlukan. Intonasi yang baik akan membuat penonton tidak jenuh. Intonasi juga harus diiringi pengucapan yang baik. Dalam pemen- tasan drama, ada tiga macam tekanan yang biasanya digunakan dalam melisan- kan naskah drama, yaitu:
- Tekanan dinamik, yaitu tekanan yang diberikan terhadap kata atau kelompok
kata tertentu dalam kalimat, sehingga kata atau kelompok kata tersebut ter-
dengar lebih menonjol dari kata-kata yang lain.
- Tekanan tempo, yaitu tekanan pada kata atau kelompok kata tertentu dengan
jalan memperlambat pengucapannya.
- Tekanan nada, yaitu nada lagu yang diucapkan secara berbeda-beda untuk
menunjukkan keseriusan orang yang mengucapkannya.
b. Gerak-gerik (Gestur)
Gerak yang dimaksudkan di sini adalah gerakan anggota badan. Gerakan badan akan memperkuat karakter tokoh yang diperankan. Untuk dapat menguasai gestur seorang pemain perlu melakukan olah tubuh dan observasi.
c. Mimik atau ekspresi
Mimik adalah pernyataan perasaan atau suasana hati yang dilakukan dengan pe-rubahan-perubahan pada muka. Mimik wajah diperlukan untuk mengetahui sua- sana hati pemainnya. Agar mimik dapat terlatih dengan baik, kita dapat melaku-kan senam wajah setiap hari.
III. Metode Pengajaran
Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan unjuk kerja.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (25 menit)
1. Guru mengabsen peserta didik.
2. Guru mengulang kembali materi sebelumnya.
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk membacakan ringkasan ma-
teri secara bergiliran pada LKS halaman 50-5, peserta didik lainnya me-
nyimak.
4. Guru memulai untuk menjelaskan materi hari ini, peserta didik menyi-
mak dan mulai mencatat.
5. Guru mempersilakan peserta didik untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1. Guru membagikan sebuah lembar kerja siswa yang berisi beberapa pi-
lihan dialog drama pendek.
2. Guru menjelaskan langkah kerja yang harus dilakukan peserta didik.
3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk membaca dan memahami dialog
mana yang dipilih untuk dipentaskan di depan kelas.
5. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk berlatih berdialog
dengan intonasi, ekspresi dan gerak-gerik yang tepat.
6. Guru meminta setip kelompok untuk tampil ke depan kelas dan guru
memberikan penilaian.
7. Guru melakukan evaluasi.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
V. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1) Buku Paket Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Progam
IPA dan IPS penerbit Pusat Perbukuan,
2) Modul Pista.
Media:
1) properti kelas.
VI. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompok
Bentuk instrumen : lisan
Instrumen Soal
Bacalah beberapa dialog drama di bawah ini, lalu pilihlah sebuah naskah dialog yang kamu ingini lalu pentaskan di depan kelas dengan intonasi, ekspresi dan gerakan yang sesuai dengan dialog drama tersebut!
Naskah Dialog 1
Ibu/Bapak : “Nak, dari kemarin kamu tidak mau makan. Emang ada apa,
Nak?”
Anak : “Aku ingat almarhum kakak, Pak/Bu.”
Ibu/Bapak : “Sudahlah, Nak. Kamu jangan sedih lagi. Relakan kakakmu
pergi!”
Anak : “Tidak, Pak/Bu. Aku tidak bisa melupakan kakak.”
Ibu/Bapak : “Kakakmu malah sedih kalau ia lihat kamu seperti ini. Ayolah
makan!”
Anak : “Baik, Pak/Bu!”
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 2
Dony : “Du, yuk kita bolos sekolah saja. Bosan nih!”
Badu : “Ah, ngak. Kemarin aku sudah buat perjanjian dengan Kepala
Sekolah kalau aku ngak bakal bolos lagi.”
Dony : “Wah, kamu ini payah. Jelas-jelas Kepala Sekolah hari ini sedang
sibuk karena banyak tamu.”
Badu : “Tapi, aku sudah janji dengan orang tuaku kalau aku ngak akan
bolos sekolah lagi!”
Dony : “Kan Cuma sekali ini saja, besok-besok ngakk lagi aku ajak kamu
bolos. Ayolah.....!”
Badu : “Tidak!, kalau kamu mau bolos, bolos sendiri saja, tak perlu ajak-
ajak aku.”
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 3
Anak 1 : “Heh, kamu yang ambil uang aku kan?”
Anak 2 : “Maksud kamu apa? Datang-datang langsung marah-marah.”
Anak 1 : “Argh, udahhlah. Tak usah sok tidak tahu. Langsung kembalikan
uangku yang kamu ambil!”
Anak 2 : “Uang apa? Aku tidak pernah merasa mengambil uang dari kamu.
Kamu jangan asal tuduh dong.”
Anak 1 : “Ah, mana tasmu. Biar aku geledah.”
Anak 2 : “Ambil saja tas aku, silahkan periksa. Toh aku juga tak merasa
mencuri uangmu.”
-------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 4
Kakak : “Adik, sini kamu ikut kakak ya!”
Adik : “Ada apa sih kak. Kok tumben kakak ajak aku kesini?”
Kakak : “Ah, kamu banyak tanya. Pokoknya kamu sekarang harus ikut
kakak.”
Adik : “Tapi kak!”
Kakak : “Ah, lama mikir. Kamu ikut kakak sekarang.”
Adik : “Ah kakak, jangan tarik tanganku kuat-kuat. Sakit kak!”
Kakak : “Lihat, ada apa di sana!”
Adik : “Itukan kue tart, kak!”
Kakak : “Iya, dek. Selamat ulang tahun ya!”
Adik : “Oh, terima kasih kak.”
---------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 5
Pembeli : “Pak/Buk, berapa harga kacang panjang itu?”
Penjual : “Oh, yang mana? Itu ada kacang panjang dari Amerika dan itu
ada yang dari Sekayu.”
Pembeli : “Kalau dua-duanya, emang harganya berapa?”
Penjual : “Kalau yang dari Amerika sekilonya Rp. 10.000, kalau dari
Sekayu sekilonya Rp. 2.000.”
Pembeli : “Kalau begitu saya beli kacang panjang dari Sekayu saja.”
Penjual : “Tapi, kacang panjang Amerika enak lho.”
Pembeli : “Wah, saya cinta produk Indonesia kok”
Penjual : “Heem, baguslah kalau begitu.”
---------------------------------------------------------------------
Naskah dialog 6
Penelpon : “Hallo, An. Ini aku Dian.”
Penerima : “Oh, Dian ada apa ya?”
Penelpon : “Anu yan, aku mau pinjam buku catatan bahasa Indonesiamu.
Maklum aku kan kemarin ngak masuk sekolah 3 hari.”
Penerima : “Lho, buku bahasa Indonesiakukan ada sama kamu. Sudah lama
sekali kamu pinjam.”
Penelpon : “Oh ya? Kapan ya? Kok aku lupa?”
Penerima : “Hahaha... ngak kok Cuma bercanda.”
Penelpon : “Ugh, kamu ini ngagetin aku saja. Sudah cemas nih!”
Penerima : “Maaf deh, iya besok aku bawakan.”
Penelpon : “Ya sudah, terima kasih ya!”
---------------------------------------------------------------------
Rubrik Penilaian
No Aspek yang dinilai Skor
1. Kekompakan 100
2. Ketepatan Ekspresi, gerak, dan intonasi. 100
Skor akhir = Jumlah nilai = .....
2
Palembang, 5 Maret 2012
Guru Pamong, Mahasiswa PPL II,
Ismail, S.Pd. Alvian Kurniawan
Mengetahui,
Kepala SMA Quraniah Palembang
Ilham Hapis Alkodri, S.Pd.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar