Studi Kepustakaan atau Landasan Teori oleh Alvian Kurniawan, S.Pd.

MAKALAH PRESENTASI
STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI



Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Alvian Kurniawan
Nomor Induk Mahasiswa : 06012681519029
Kelas/Semester : I/Ganjil
Nama Mata Kuliah : Metode Penelitian
Dosen Pengasuh : Dr. Subadiyono, M.Pd.
Dr. Didi Suhendi, S.Pd., M.Hum.


Bidang Kajian Umum Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena atas ragmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah presentasi dengan judul, “Studi Kepustakaan/Landasan Teori”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah metodologi penelitian.
Penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada: Dr. Subadiyono, M.Pd dan Dr. Didi Suhendi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing mata kuliah ini; serta semua pihak yang telah membantu, memberi inspirasi, dan memotivasi, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan untuk makalah selanjutnya.

Palembang, September 2015

Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii

PENDAHULUAN ............................................................................
A. LATAR BELAKANG .......................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................
C. TUJUAN ..................................................................................

A. RASIONALISASI STUDI KEPUSTAKAAN ..............................................
1. DEFINISI RASIONALISASI DAN IMPLEMETASI TEORI .................................
2. DEFINISI STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI .................................
3. MANFAAT PENYUSUNAN STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI ............... . JENIS-JENIS STUDI KEPUSTAKAAN .......................................................

B. MACAM-MACAM SUMBER INFORMASI ..............................................
1. PERANAN SUMBER INFORMASI DAN TEMPAT MEMPEROLEHNYA...................
2. HUBUNGAN ENTAILMEN DAN CONTOHNYA ..........................................
3. SUMBER-SUMBER INFORMASI ..........................................................
4. CARA MEMPEROLEH SUMBER INFORMASI YANG RELEVAN .........................

C. ISI STUDI KASUS STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI.......................
1. PERBEDAAN ISI STUDI KEPUSTAKAAN DENGAN TELAAH KEPUSTAKAAN ..........
2. HAL-HAL YANG TERDAPAT DALAM STUDI KEPUSTAKAAN ...........................
3. SYARAT ISI STUDI KEPUSTAKAAN .......................................................

D. MENGORGANISASI SUBSTANSI KAJIAN KEPUSTAKAAN ............................
1. PROSEDUR KERJA PENGORGANISASIAN .................................................
2. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KAJIAN PUSTAKA ....................................

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP ....................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
LAMPIRAN .....................................................................................







BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Teori dan penelitian merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Selama penelitian berlangsung, di sanalah kefaedahan teori akan terus diperlukan. Sebab, teori sangat menunjang dalam hadirnya sebuah temuan-temuan baru dalam penelitian.
Dalam hal menghadirkan suatu karya ilmiah yang memiliki bobot tinggi, khususnya yang terkait dengan penelitian, maka di sinilah diperlukan pentingnya landasan teori sebagai rujukan dalam melakukan sebuah penelitian. Seorang peneliti akan merasa terbantu dengan adanya teori, karena hal tersebut akan menjadi titik acuan dalam proses penelitiannya. Sehingga, dengan adanya referensi tersebut maka penelitian yang dilakukan bukan hal coba-coba yang pada ujungnya menghasilkan kekeliruan atau lazimnya lebih dikenal dengan istilah trial and error.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menganggap perlu untuk menyusun makalah yang berjudul, “Studi Kepustakaan/Landasan Teori” guna melihat semua peranan studi kepustakaan/landasan teori dalam penelitian.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana rasionalisasi studi kepustakaan/landasan teori?
2. Apa sajakah sumber informasi studi kepustakaan/landasan teori?
3. Bagaimanakah isi studi kepustakaan/landasan teori?
4. Bagaimanakah mengorganisasi substansi studi kepustakaan/Landasan teori?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memaparkan rasionalisasi studi kepustakaan/landasan teori?
2. Untuk menjelaskan sumber informasi studi kepustakaan/landasan teori?
3. Untuk mengulas isi studi kepustakaan/landasan teori?
4. Untuk mengeksposisikan organisasi substansi studi kepustakaan/Landasan teori?



BAB II
PEMBAHASAN
STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI

A. RASIONALISASI STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
1. DEFINISI RASIONALISASI DAN IMPLEMENTASI TEORI
Sebelum membahas studi kepustakaan/landasan teori lebih lanjut, di sini akan dibahas mengenai rasionalisasi dan implementasi teori. Rasionalisasi dapat diartikan sebagai proses atau cara menjadikan sesuatu yang tidak rasional menjadi rasional. Dalam hal ini, terutama pada dunia penelitian, rasionalisasi penemuan akan teruji kerasioanalannya apabila susuai antara hasil dan teori. Banyak definisi yang menjelaskan tentang teori. Seperti yang dikemukakan oleh Wiersma (dikutip Sugiyono, 2012:80) yang menyatakan bahwa teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematis. Selain itu, Cooper dan Schinder (dikutip Sugiyono, 2012:80) yang menyatakan, “Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena”.
Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang telah digeneralisasikan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematis. Teori-teori ini sangat diperlukan dalam sebuah penelitian. Hal ini juga dinyatakan oleh Kunandar (2008:119) yang menyatakan bahwa teori relevan dapat dipergunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) serta penyusunan instrumen penelitian.

2. DEFINISI STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
Teori relevan yang dimaksudkan pada pembahasan di atas, dalam dunia penelitian disebut landasan teori/ studi kepustakaan/ kajian pustaka/ tinjauan pustaka/ kajian teoretis/ tinjauan teoretis. Menurut Burhanudin (2013) “Studi kepustakaan/landasan teori adalah teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian”. Ditambahkan pula dari pendapat Arif (2010) yang menyatakan bahwa studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa studi kepustakaan/landasan teori ialah teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan suatu variabel yang akan diteliti sebagai usaha untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Dengan kata lain, selama penelitian, peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan penelitian tersebut.

3. MANFAAT PENYUSUNAN STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
Banyak manfaat dalam penyusunan studi kepustakaan/landasan teori. Adapun manfaat Studi kepustakaan/landasan teori tersebut adalah sebagai berikut.
 Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan;
 Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan;
 Menjadikan landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian;
 Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia;
 Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya;
 Membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan faktor, indikator, variabel dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin dipecahkan;
 Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti;
 Memanfaatkan informasi dari suatu makalah yang diperlukan bagi penelitiannya, terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran penelitiannya. Sekurang-kurangnya peneliti dapat menyadap tujuan, data dan metode, analisis dan hasil utama penelitian;
 Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita;
 Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama.

4. JENIS-JENIS STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
Studi kepustakaan/landasan teori jika ditinjau dari sumbernya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
 Kepustakaan/landasan konseptual
Kepustakaan/landasan konseptual meliputi konsep-konsep atau teori-teori yang ada pada buku-buku, dan artikel yang ditulis oleh para ahli yang dalam penyampaiannya sangat ditentukan oleh ide-ide atau pengalaman para ahli tersebut.

 Kepustakaan/landasan penelitian
Kepustakaan/landasan penelitian meliputi laporan penelitian yang telah diterbitkan baik pada jurnal maupun majalah ilmiah.
Bagi para pemula disarankan untuk menggunakan studi kepustakaan/landasan teori yang berasal dari kepustakaan/landasan konseptual, untuk lebih memudahkan dalam merangkum dan mengategorikan teori sesuai dengan kebutuhan pada saat akan membuat kerangka konseptual.

B. MACAM-MACAM SUMBER INFORMASI
1. PERANAN SUMBER INFORMASI DAN TEMPAT MEMPEROLEHNYA
Telah kita ketahui bahwa studi kepustakaan ialah teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan suatu variabel yang akan diteliti sebagai usaha untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Keberadaan Studi kepustakaan juga tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Sebab dengan adanya studi kepustakaan, teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan. Selain itu, adanya studi kepustakaan dapat membantu seorang peneliti untuk memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya, dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam hal ini, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Untuk menyusun studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing di lingkungan perpustakaan, sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, peneliti harus mengetahui sumber-sumber informasi tersebut.

2. SUMBER-SUMBER INFORMASI
Sumber-sumber informasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: sumber primer, dan sumber sekunder, seperti yang terdapat pada penjelasan berikut.
 Sumber primer (primary source)
yaitu karangan asli yang ditulis oleh seseorang yang melihat, mengalami atau mengerjakannya sendiri, seperti: laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, dan lain-lain.

 Sumber sekunder (secondary source)
yaitu tulisan tentang penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritikan, dan tulisan-tulisan serupa mengenai hal-hal yang tidak langsungdisaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. Bahan kepustakaan sekunder terdapat pada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku-buku tahunan, buku-buku pedoman (ilmiah), buku-buku petunjuk, buku referensi khusus dan umum, ensiklopedia, abstrak, indeks, text book, dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik lain.

3. CARA MEMILIH SUMBER YANG RELEVAN
Melalui sumber-sumber penelitian yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, peneliti akan memeroleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. Namun, dalam melaksanakan kegiatan studi kepustakaan, sebaiknya digunakan sumber kepustakaan primer yang informasinya lebih otentik. Namun bahan kepustakaan primer yang relevan dengan masalah peneliti tidak selalu ada, atau karena waktu yang terbatas sulit untuk diperoleh. Bila hal ini terjadi, peneliti terpaksa menggunakan bahan kepustakaan sekunder. Untuk itu, perlu dipertimbangkan adanya bias dari penulisnya, sebab informasi ini tidak berasal dari sumbernya langsung.
Beberapa sumber kepustakaan yang biasanya ada di perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut.
 Ensiklopedi yang memuat sumber referensi yang lengkap. Bila akan mencari informasi tentang suatu topik tertentu, peneliti dapat membaca ensiklopedi umum (general encyclopedia), sedangkan untuk yang lebih khusus dapat dicari dalam subject encyclopedia;
 Buku-buku teks dan referensi yang berisikan pengetahuan tentang berbagai bidang studi;
 Direktori dan buku pegangan yang memuat alamat dan data lainnya serta pedoman untuk mengerjakan sesuatu;
 Laporan hasil-hasil penelitian yang merupakan hasil penelitian baru atau merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya;
 Tesis, skripsi dan disertasi yang merupakan karya tulis yang biasanya berkaitan dengan suatu penelitian atau penemuan baru;
 Abstrak yang memuat ringkasan karangan, tesis, dan disertasi;
 Majalah, jurnal dan surat kabar yang memuat artikel-artikel yang relevan dengan masalah;
 Biografi yang memuat data perorangan antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan sebagainya;
 Indeks yang memuat daftar karya tulis yang disusun secara alfabetis.
Selain informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di perpustakaan, peneliti dapat pula memperoleh bahan kepustakaan dari instansi atau lembaga tertentu, misalnya LIPI dengan beberapa lembaganya antara lain PDII (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah), LEKNAS(Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional), dan Biro Pusat Statistik yang merupakan pusat informasi statistik nasional.

C. ISI STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
1. PERBEDAAN ISI STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI DENGAN TELAAH
PUSTAKA
Jika ditinjau dari isinya, terjadi perbedaan antara istilah studi kepustakaan/landasan teori dengan telaah Pustaka. Dalam studi kepustakaan, peneliti mengumpulkan teori/data/informasi yang menjadi dasar identifikasi, penjelasan, dan pembahasan masalah penelitian.
Dalam telaah pustaka selain mengumpulkan teori, peneliti menambahkan komentar, kritik (kelebihan dan atau kekurangan teori dalam pustaka), perbandingan dengan teori (pustaka) lain, kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan.Teori dalam tinjauan pustaka yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar telah teruji kebenarannya.

2.HAL-HAL YANG TERDAPAT DALAM STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
Dalam studi kepustakaan/landasan teori ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan harus terdapat di dalamnya, yaitu sebagai berikut.
 Nama pencetus teori;
 Tahun dan tempat pertama kali;
 Uraian ilmiah teori;
 Relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau target penelitian.


3. SYARAT ISI STUDI KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
Pedoman untuk pemilihan daftar pustaka dan hal ini dapat menjadikan syarat isi studi kepustakaan yang baik, yaitu: relevansi, kemutakhiran, dan adukuasi, seperti pada penjelasan berikut.
 Relevansi adalah keterkaitan atau kegayutan yang erat dengan masalah penelitian;
 Kemutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa. Namun untuk penelitian historis, masih diperlukan sumber bacaan yang sudah lama ini. Sebab, sumber bacaan yang telah lama mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitianyang lebih mutakhir;
 Edukasi adalah penelitian harus relevan bagi masalah yang sedang digarap. Jadi, hendaklah dipilih sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti.
 Ketepatan Sumber pustaka yang menjadi pijakan pembahasan yang dipilih harus memiliki kriteria ketepatan, artinya sumber tersebut dipilih sesuai dengan derajat kesesuaian antara masalah dengan sumber pendukungnya, atau variabel penelitian yang sedang dikaji sesuai betul dengan referensi yang menjadi rujukan;
 Kejelasan yaitu hal kejelasan ini sangat terkait dengan apakah si peneliti dapat memahami betul hal-hal yang menjadi perhatiannya. Dalam hal ini peneliti memahami masalah atau variabel penelitian;
 Empiris Atau Alamiah yaitu berkenaan dengan kriteria empiris ini sangat terkait dengan temuan aktual (temuan lapangan) yang didapatkan bukan pendapat semata. Dukungan empiris yang berasal dari lapangan secara reliabel dan shahih dapat meningkatkan keakuratan kajian;
 Organisasi yaitu kriteria penilaian yang terkait dengan organisasi ini adalah berkenaan dengan keberadaan kajian pustaka atau literatur itu disusun secara baik yang mencakup pendahuluan, bagian dan ringkasan. Penataan atau penyusunan tata tulis dilakukan secara sistematis sehingga terjadi hubungan logis;
 Meyakinkan yaitu perihal ini berkenaan dengan apakah kajian pustaka itu membantu peneliti atau penulis memahami benar masalahnya sehingga mampu menyakinkan orang lain.



D. MENGORGANISASI SUBSTANSI KAJIAN KEPUSTAKAAN/LANDASAN TEORI
1. PROSEDUR KERJA PENGORGANISASIAN
Setelah informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian diperoleh secara komprehensif dan lengkap dengan pencatatan sumber informasi sesuai dengan aturan tata tulis yang ditetapkan, langkah berikutnya yang perlu diperhatikan oleh para peneliti ialah mengorganisasi materi yang diperoleh secara sistematis sebagai bahan acuan selama melakukan kegiatan penelitian.
Untuk memberikan sekadar rambu-rambu cara mengorganisasi data yang berasal dari bermacam-macam sumber, berikut ini diberikan beberapa langkah untuk dapat diaplikasikan sesuai dengan keadaaan yang ada.
 Mulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekuensi diperhatikan dari yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan;
 Membaca abstrak dari setiap penelitian lebih dahulu untuk memberikan penilaian tentang kelayakan dari permasalahan yang dibahas nantinya;
 Mencatat bagian bagian penting dan relevandengan permasalahan penelitian. Untuk menjaga agar tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti hendaknya juga mencatat sumber –sumber informasi dan mencantumkannya dalam daftar pustaka;
 Buat catatan, kutipan, atau salinan informasi dan susun secara sistematis sehingga peneliti dengan mudah dapat mencari kembali jika sewaktu-waktu diperlukan;
 Atur kartu-kartu tersebut menurut abjad atau katalog yang telah dibuat sesuai dengan interes peneliti;
 Tulis juga pada muka kartu sebaliknya, dari mana sumber tersebut diambil secara lenkap dan teliti;
 Agar mudah mencari dan mengatur kartu-kartu yang dibuat, peneliti hendaknya membuat substansi kutipan untuk setiap kartu;
 Yakinkan bahwa isi acuan tersebut dikutip secara langsung , diringkas, atau diuraikan dengan menggunakan dengan bahasa sendiri. Hal yang demikin itu dilakukan aga peneliti terhindar dari plagiator (penjiplak).

2. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan menyimpulkan teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik dalam sebuah penelitian. Banyak cara dan model membuat kajian pustaka, Creswell mengemukakan beberapa model sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan. Untuk pendekatan kualitatif, model pertama, peneliti menempatkan kajian pustaka pada bagian pendahuluan, ini dimaksudkan agar kajian pustaka dapat menjelaskan latar belakang secara teoritis masalah-masalah penelitian. Model kedua,menempatkan kajian pustaka pada bab terpisah seperti halnya pada pendekatan kuantitatif, model ketiga Kajian pustaka ditempatkan pada bagian akhir penelitian bersamaan dengan literatur terkait.
Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan sejumlah besar teori dan konsep pada bagian pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau menggambarkan secara detail literatur dalam bagian khusus dengan judul seperti tinjauan pustaka, kajian teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir penelitian meninjau kembali literatur terkait dan membandingkan dengan temuan penelitian.
Berikut ini adalah sintesis dari langkah-langkah melakukan kajian pustaka menurut Donald Ary dan Creswell sebagai berikut.
 Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait;
 Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding;
 Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara lengkap;
 Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian;
 Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan variabel penelitian;
 Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding dengan literatur yang sudah ada.



BAB III
SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. SIMPULAN
Teori relevan yang menjadi rasionalisasi dalam dunia penelitian atau landasan teori/ studi kepustakaan/ kajian pustaka/ tinjauan pustaka/ kajian teoretis/ tinjauan teoretis ialah teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan suatu variabel yang akan diteliti sebagai usaha untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Sumber-sumber informasi yang dapat dijadikan kajian kepustakaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: sumber primer, dan sumber sekunder. Isi dalam kajian kepustakaan ini meliputi: nama pencetus teori, tahun dan tempat pertama kali, Uraian ilmiah teori, relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau target penelitian. Pengorganisasiannya dimulai dari Mulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekuensi diperhatikan dari yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan hingga Yakinkan bahwa isi acuan tersebut dikutip secara langsung , diringkas, atau diuraikan dengan menggunakan dengan bahasa sendiri. Hal yang demikin itu dilakukan aga peneliti terhindar dari plagiator (penjiplak).

B. SARAN
Untuk para pembaca yang hendak mengetahui seluk beluk mengenai landasan teori atau studi kepustakaan ini alangkah baiknya untuk dapat membaca banyak literatur mengenai metode penelitian dari berbagai sumber.

C. PENUTUP
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.




DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Afid. 2013. Landasan Teori Penelitian. (http://afidburhanuddin.word-
press.com/). Diakses 20 September 2015.

Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Pengembangan
Profesi Guru). Jakarta: Rajawali Pers.

Kurniawan, Alvian. 2012. “Analisis Jenis Gaya Bahasa dan Persajakan pada Syair Lagu-
Lagu Afgan dalam Album Conffension No1”. Skripsi S1 (belum diterbitkan):
Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palembang.

Kurniawan, Arifin dkk. 2010. Studi Kepustakaan. (http://subliyanto.blogspot.co.id/).
Diakses 20 September 2015.

Solihin, Nur. (tidak ada tahun). Landasan Teori dan Kerangka Konseptual. (http://
siafut.blogspot.co.id/). Diakses 20 September 2015.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Jakarta: Bandung: Alfabeta.









Lampiran:
Contoh Studi Kepustakaan/Landasan Teori
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Literatur
2.1.1 Pengertian Gaya Bahasa atau Majas
Muljana (dikutip Pradopo, 2005:93) menyatakan, “Gaya bahasa ialah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca”. Menurut Muda (2006:624), “Gaya bahasa adalah penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan suatu maksud agar membentuk pemilihan bahasa yang tepat”. Waluyo (1995:83) menyatakan bahwa gaya bahasa atau bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna. Salsabila (2011:152) mengemukakan, “Majas adalah gaya bahasa untuk melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain”. Tarigan (dikutip Suroto, 1989:114) menyatakan, “Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa)”.
Berdasarkan pendapat-pendapat pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa atau majas adalah suatu sistem bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan yang timbul dari hati seorang penulis untuk mengemukakan suatu maksud dengan cara menyamakan dengan sesuatu yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ulasan Artikel Jurnal Penelitian

Contoh Proposal Pengajuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Contoh Proposal Kegiatan Bulan Bahasa di Sekolah