PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK MENGATASI RENDAHNYA KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA OLEH: ALVIAN KURNIAWAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK MENGATASIRENDAHNYA KECEPATANEFEKTIF MEMBACA
disusun oleh:
ALVIAN KURNIAWAN
Nomor Induk Mahasiswa 06012681519029
Bidang Kajian Utama Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa
Mata Kuliah : Isu-Isu Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengasuh:
1. Dr. Subadiyono, M.Pd.
2. Dr. Sungkowo Sutopo, M.Pd., M.Sn.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur tercurahkan atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ilmiah berjudul “Penerapan Model SQ3R untuk Mengatasi Rendahnya Kemampuan Efektif Membaca” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan mata kuliah isu-isu pengajaran bahasa dan sastra Indonesia pada semester dua program studi magister pendidikan bahasa dengan bidang kajian utama pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Sriwijaya Palembang.
Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Subadiyono, M.Pd dan Dr. Sungkowo Sutopo, M.Pd., M.Sn selaku dosen pengajar mata kuliah ini, serta semua pihak yang telah membantu memberikan memotivasi, sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna penyempurnaanmakalah selanjutnya.
Palembang, Mei 2016
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..........................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
Bab II Pembahasan .................................................................................... 3
A. Pengertian dan Hakekat KEM ......................................................... 3
B. Tujuan Membaca dan Membaca Cepat ........................................... 3
C. Standar Ukuran dan Cara Menghitung KEM ................................... 5
D. Faktor yang Memengaruhi KEM ..................................................... 6
E. Membaca Pemahaman ..................................................................... 6
F. Tujuan Membaca Pemahaman ......................................................... 7
G. Standar Ukuran dan Faktor Pengaruh Pemahaman ......................... 8
H. Menghitung Kecepatan Efektif Membaca ....................................... 9
I. Masalah Kemampuan Efektif Membaca Siswa ............................... 10
J. Solusi Pemecahan Masalah dan Penerapan SQ3R ........................... 11
Bab III Penutup ......................................................................................... 13
A. Simpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................ 13
Daftar Isi ..................................................................................................... 14
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa, yang merupakan proses penyerapan informasi dan akan berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang. Sebenarnya, membaca merupakan siklus mengalirnya ide pengarang ke dalam diri pembaca. Dengan membaca, seseorang akan mampu menyelami pikiran orang lain, lalu bisa menambah pikiran tersebut ke dalam pikiran dan pengalamannya sendiri.
Keterampilan membaca hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Kecepatan efektif membaca seseorang dapat dilatih dan dapat diketahui perkembangannya dengan jalan banyak latihan. Peningkatan kecepatan efektif membaca tidak serta merta langsung dimiliki oleh siswa, namun perlu dilatihkan sedini mungkin. Hal 3 ini sejalan dengan Trianto (2007: 1) yang menyatakan bahwa keterampilan berbahasa tidak dapat dicapai dengan sesekali di kelas per semester. Kompetensi perlu dilatihkan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Kegiatan membaca yang perlu dilatihkan pada siswa adalah membaca cepat (speed reading) dan membaca indah. Membaca cepat merupakan keterampilan membaca yang mengutamakan kecepatan tanpa mengabaikan pemahamannya Nurhadi (1987: 39). Kemampuan membaca cepat seseorang dapat diukur dari kecepatan efektif membacanya. Sejalan dengan widiatmoko, (2011: 26) Kecepatan efektif membaca merupakan hasil perkalian dari kecepatan membaca seseorang dikalikan dengan pemahamannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah makalah ilmiah tentang kemampuan efektif membaca. Adapun judul makalah ilmiah ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran SQ3R untuk Mengatasi Rendahnya Kemampuan Efektif Membaca”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ilmiah ini adalah bagaimanakah penerapan model SQ3R untuk mengatasi rendahnya kemampuan efektif membaca?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai penerapan model SQ3R sebagai upaya mengatasi rendahnya kemampuan efektif membaca.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakekat Kecepatan Efektif Membaca (KEM)
Kecepatan efektif membaca (KEM) yakni perpaduan dari kemampuan motorik (gerak mata) atau kemampuan visual dengan kognitif seseorang dalam membaca (Harjasujana & Mulyati, 1987). Dengan kata lain, KEM merupakan perpaduan dari rata-rata kecepatan membaca dengan ketepatan memahami isi bacaan.
Solehudin (2013) menuliskan bahwa dalam proses membaca terdapat dua komponen utama yang bekerja secara dominan, yakni (a) kerja mata untuk melihat lambang-lambang grafis, dan (b) kerja otak untuk memahami dan memaknai lambang-lambang grafis tadi menjadi sebuah informasi yang utuh dan lengkap. Kemampuan fisik berupa kemampuan mata melihat lambang, selanjutnya disebut kemampuan visual, sedangkan kemampuan psikis yang melibatkan kemampuan berpikir dan bernalar, selanjutnya disebut kemampuan kognisi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa KEM merupakan cerminan dari kemampuan membaca yang sesungguhnya yang melibatkan pengukiuran dua komponen membaca yang disebut Kecepatan Efektif Membaca.
B. Tujuan Membaca dan Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat Secara umum tujuan membaca menurut Nurhadi (1989:14) ada bermacam-macam variasi tujuan membaca: 1) membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah); 2) membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan; 3) membaca untuk menikmati karya sastra; 4) membaca untuk mengisi waktu luang; 5) membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah. Dari uraian tujuan secara umum tersebut, maka berdasarkan tujuannya membaca dapat dibedakan menjadi beberapa tujuan membaca demikian juga dengan membaca cepat. Tujuan itu meliputi: 1) Informative Reading, membaca jenis ini mencari informasi atau isu yang paling utama dari suatu bacaan. 2) Comprehensive Reading, membaca jenis ini bertujuan menguasai bahan secara lengkap dan menyeluruh. 3) Analitic Reading, jenis membaca cepat yang bertujuan menganalisis bahan bacaan untuk memberikan masukkan atau kritikan dari berbagai sisi. 4) Comperative Reading, membaca cepat yang bertujuan untuk membandingkan dua bacaan atau buku dengan bacaan buku lain yang sejenis. 5) Inspirative Reading, jenis membaca yang bertujuan untuk mendapatkan inspirasi-inspirasi baru bagi pembaca dan sesuai dengan kebutuhannya.
Ada beberapa tujuan membaca menurut Anderson (dalam Tarigan, 1985:9–10), yaitu: 1) menemukan detail atau fakta. 2) Menemukan gagasan utama. 3) Menemukan urutan atau organisasi bacaan. 4) Menyimpulkan bacaan. 5) Mengklasifikasikan bahan bacaan. 6) Menilai bahan bacaan, dan 7) Membandingkan atau mempertentangkan. Selanjutnya, Nurhadi (1989:11) menyebutkaan bahwa tujuan membaca secara khusus adalah 1) mendapatkan informasi faktual. 2) Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis. 3) Memberi penilaian terhadap karya tulis seseorang. 4) Memperoleh kenikmatan emosi, dan 5) mengisi waktu luang. Sebaliknya, secara umum, tujuan membaca adalah 1) mendapatkan informasi. 2) Memperoleh pemahaman. 3) Memperoleh kesenangan. Hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan membaca sangat signifikan. Pembaca yang mempunyai tujuan yang sama, dapat mencapai tujuan dengan cara pencapaian berbeda-beda. Tujuan membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam membaca karena akan berpengaruh pada proses membaca dan pemahaman membaca.
C. Standar Ukuran dan Cara Menghitung Kecepatan Membaca
Kecepatan membaca berbeda bagi setiap orang, bergantung pada jenjang usianya. Berdasarkan hasil pengkajian oleh para ahli membaca, kecepatan yang memadai, tingkat kecepatan membaca hal ini sesuai penelitian terbaru Widiatmoko (dikutip Efsyarbani, 2013:14) menjelaskan bahwa standar kecepatan membaca yang memadai untuk seluruh jenjang adalah sebagai berikut: 1) setingkat SD (di Indonesia) adalah 140 kpm; 2) setingkat SLTP adalah 140 s.d 175 kpm; 3) setingkat SMA adalah 175 s.d 245 kpm; 4) setingkat perguruan tinggi 245 s.d 280 kpm; 5) untuk kaum profesional, kecepatan membacanya bisa mencapai 500 kpm.
Untuk menghitung kecepatan membaca, Menurut Hidayah (dikutip Efsyarbani, 2013:37) dipergunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah kata yang dibaca
-------------------------- X 60 = .... Kecepatan Per Menit
Lama waktu membaca
D. Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Membaca
Dikutip dari Modul 2 Kecepatan Efektif Membaca yang dipublikasi oleh Pusat Pengembangan bahan ajar Universitas Mercubuana dijelaskan bahwa terdapat ada beberapa kebiasaan buruk dalam membaca, diantaranya sebagai berikut.
1) Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring).
2) Membaca dengan gerakan tubuh.
3) Membaca dengan gerakan kepala.
4) Membaca dengan menunjuk baris bacaan dengan jari, pena, atau alat lain.
5) Membaca dengan mengulang-ulang (regresi).
6) Membaca dengan subvokalisasi (melafalkan dalam batin).
7) Membaca kata demi kata.
8) Membaca dengan konsentrasi yang tidak sempurna.
9) Membaca hanya jika perlu/ (insidentil)
E. Membaca Pemahaman
Banyak definisi membaca pemahaman yang disampaikan oleh para ahli. Definisi itu secara umum mempunyai arti yang hampir sama, yaitu memahami informasi secara langsung yang ada dalam teks bacaan itu dan memahami informasi yang tidak secara langsung dalam teks.
Pendapat-pendapat yang mendukung definisi itu diantaranya yaitu:
Rubin (1993:194) mendefinisikan bahwa membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itu menurut Nola Banton Smith dalam Rubin (1993:195) bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Hal itu diperkuat oleh Burns (1996:255) bahwa membaca pemahaman terdiri empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif (interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension).
F. Tujuan Membaca Pemahaman
Mengutip pendapat Krisiyanto (2011), melalui membaca pemahaman, pembaca akan memperoleh segi-segi kemampuan untuk memahami suatu bacaan. Segi-segi kemampuan yang diperoleh yaitu sebagai berikut.
1) Kemampuan memahami bacaan dan tulisan.
2) Kemampuan memahami kata-kata yang terpakai dalam tulisan dan kemampuan memahami istilah–istilah tertulis yang jarang dipakai dalam tulisan yang biasa dipakai dalam arti khusus, sebagaimana yang terdapat dalam bacaan.
3) Kemampuan memahami pola-pola kalimat dan bentuk-bentuk sebagaimana terdapat dalam bahasa tulisan dn kemampuan mengikuti bagian-bagian yang kian lama kian panjang dan sulit dijumpai dalam tulisan resmi.
4) Kemampuan menafsirkan dengan cepat lambing-lambang atau tanda-tanda yang terpakai dalam bahasa tulisan, yakni : tanda baca, pemakaian cetak miring, cetak tebal dan sebagainya digunakan untuk memperkuat dan memperjelas pengertian yang terpaku dalam bacaan.
G. Standar Ukuran dan Faktor Pengaruh Pemahaman Terhadap
Untuk mengetahui pemahan isi bacaan Tampubolon (dikutip Efsyarbani, 2013:27) menghitung pemahaman isi bacaan dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah jawaban benar
----------------------- X 100% =
Jumlah Soal
Menurut Oka, (1983:54) faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca adalah sebagai berikut.
1) Faktor intelegensia sebagai dikonsep kemampuan mental atau potensi belajar.
2) Faktor sikap sebagai kecendrungan jiwa yang sifatnya mereaksi sesuatu.
3) Faktor perbedaan kelamin (Seks) berpengaruh terhadap proses belajar membaca hanya bekerja pada usia muda saja.
4) Faktor penguasaan bahasa termasuk ke dalam lingkup masalah penguasaan bahasa bacaan adalah perbedaan ragam bahasa yang dikuasai siswa dengan bahasa yang dipakai dalam bacaan.
5) Faktor status ekonomi sosial (SES) sebagai kedudukan orang tua anak didik di tengah-tengah masyarakat, keadaan ekonomi rumah tangga, dan lingkungan hidup anak didik adalah beberapa faktor yang tergolong SES.
6) Faktor bahan bacaan bahasa bacaan berpengaruh terhadap proses pemahaman siswa. Sehingga apabila bahan bacaan yang struktur kalimatnya sama dengan struktur kalimat bahasa lisan yang dikuasai siswa jauh lebih mudah dipahami daripada sebaliknya.
H. Menghitung Kecepatan Efektif Membaca
Untuk mengetahui kecepatan efektif membaca dapat digunakan rumus (Depdiknas, 2005: 39) sebagai berikut.
K B K B
X = .... kpm ATAU -- x -- = .... kpm
Wm SI Wd SI
Keterangan:
K : Jumlah kata yang dibaca
Wm : Waktu tempuh baca dalam menit
Wd : Waktu tempuh baca dalam detik
B : Skor bobot perolehan tes yang dijawab benar
SI : Skor ideal
Kpm : kata per menit
Selain rumus di atas, Widiamoko (dikutip Efsyarbani, 2013:37) menjelaskan bahwa rumus KEM adalah sebagai berikut.
Kecepatan membaca (1) X pemahaman(2) = Kecepatan Efektif (Kpm)
Untuk menentukan tingkat kemampuan membaca menurut Widiatmoko (dikutip Efsyarbani, 2013:38) terlihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Kategori Kecepatan Efektif Membaca
No Kecepatan (KPM) Keterangan
1. 150 kpm Pembaca rata-rata
2. 150 – 250 kpm Pembaca lambat
3. 250 – 350 kpm Pembaca sedang
4. 350 – 500 kpm Pembaca tinggi
5. 500 – 1500 kpm Pembaca cepat
6. 1500 kpm ke atas Power reader
I. Masalah Kemampuan Efektif Membaca Siswa
Dalam kegiatan belajar, kemampuan efektif membaca siswa masih cenderung rendah. Dari hasil pengamatan dan wawancara beberapa peneliti menggambarkan bahwa siswa yang cenderung mampu membaca cepat, adakalanya justru kurang paham terhadap isi bacaan yang dibacanya. Demikian pula bagi siswa yang membaca untuk mendapatkan pemahaman, justru terlampau berhati-hati bahkan sering melakukan hal-hal yang menghambat dalam membaca cepat.
Kendala di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut.
1) Pelajaran membaca cepat dan pemahaman sering diajarkan oleh guru kepada siswa dalam bentuk teori saja, tanpa diberikan kesempatan mempraktikan secara langsung.
2) Rendahnya minat siswa untuk membaca bahan-bahan bacaan yang didukung dengan minimnya persediaan bahan bacaan yang menarik di sekolah.
3) Kegiatan evaluasi materi membaca biasanya diisi dengan bentuk soal hafalan-hafalan saja, siswa tidak banyak dilatih mengerjakan soal evaluasi yang berhubungan dengan pemahaman.
4) Minimnya motivasi yang diberikan guru untuk mendorong siswanya agar mampu membaca efektif.
5) Model-model pembelajaran pendukung yang cenderung konvensional dan kurang menarik.
J. Solusi Pemecahan Masalah dengan Penerapan Model Pembelajaran SQ3R
SQ3R ialah teknik membaca yang telah diperkenalkan oleh Robinson pada tahun 1961. SQ3R merupakan singkatan dari Survey, Qoestion, Read, Recite, Review. Rudell (dalam Subadiyono 2015:106) menjelaskan bahwa SQ3R adalah model yang paling banyak dibicarakan untuk membantu siswa sebelum, selama, dan setelah membaca. Adapun langkah-langkah dalam model ini adalah sebagai berikut.
1) Survey the texts, artinya siswa harus meninjau teks dengan skimming tugas, dengan cara melihat judul dan subjudul, dan mengamati ilustrasi, chartar, dan sebagainya.
2) Ask Qoestion, artinya siswa mengajukan sendiri pertanyaan tentang hal yang dibacanya dengan mengubah subjudul menjadi pertanyaan.
3) Real the text, artinya siswa membaca teks untuk menjawab pertanyaan.
4) Recite, artinya menyebut kembali dengan mengemukakan jawaban terhadap pertanyaan.
5) Review, artinya mmeninjau dengan melacak kembali informasi, mengisi secara detail pada jawaban, dan mengingat jawaban.
K. Beberapa Hasil Penelitian tentang Penerapan SQ3R
Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa penelitian peningkatan kecepatan efektif membaca dengan penerapan model SQ3R diperoleh beberapa hasil perubahan positif, salah satu penelitian tersebut adalah penelitian berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo” Oleh Isminatun, mahasiswi Magister Pendidikan Bahasa, UMS.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran membaca dengan metode SQ3R dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan dapat meningkatkan semangat kerja sama dan pemahaman siswa terhadap isi bacaan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kecepatan efektif membaca (KEM) merupakan kemampuan yang mengolaborasikan antara kecepatan membaca dan pemahaman membaca seseorang. KEM siswa saat ini tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, beberapa diantaranya adalah kurangnya kesempatan yang diberikan guru untuk berlatih membaca, dan kurang menariknya model pengajaran membaca yang dilakukan guru.
Untuk itu, model SQ3R dipandang memiliki pengaruh terhadap peningkatan kemampuan/kecepatan membaca efektif siswa. SQ3R sendiri merupakan singkatan dari Survey, Qoestion, Read, Recite, and Review.
B. Saran
Kepada pembaca agar terus meningkatkan kemampuan efektif membaca dengan terus berlatih membaca buku-buku yang berhubungan dengan peningkatan kecepatan efektif membaca.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Efsyarbani. 2013. Kajian Kecepatan Efektif Membaca Cepat (KEM) Siswa Kelas XI SMA Plus Negeri 7 Bengkulu Tahun Pelajaran 2012/2013 (Tesis). Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Harjasujana, A.S dan Mulyati, Y. (1997). “Membaca 2”, Modul Universitas
Terbuka. Jakarta: Depdikbud.
Isminatun. 2008. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas Vii D Smp Negeri 2 Gatak, Sukoharjo (Tesis). Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta.
Krisiyanto. 2011. Bahasa Indonesia: Membaca Pemahaman. https://krizi.wordpress.com/2011/09/15/bahasa-indonesia-membaca-pemahaman/diakses Minggu, 1 Mei 2016, pukul 21.59 WIB.
Nurhadi. 1989. Membaca Cepat dan Efektif Cetakan ke-2. Bandung: Sinar Baru.
Oka, I Gusti Ngurah. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya.
UN:Bandung.
Solehudin, Agus. (2013). Kecepatan Efetif Membaca.http://masarakay .blogspot.co.id/diakses Minggu, 1 Mei 2016 pukul 20.27 WIB.
Subadiyono. 2015. Pembelajaran Membaca. Palembang: Noer Fikri.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim MKCU. (tidak ada tahun). Modul 2 Kecepatan Efektif Membaca. Jakarta: Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.
disusun oleh:
ALVIAN KURNIAWAN
Nomor Induk Mahasiswa 06012681519029
Bidang Kajian Utama Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa
Mata Kuliah : Isu-Isu Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengasuh:
1. Dr. Subadiyono, M.Pd.
2. Dr. Sungkowo Sutopo, M.Pd., M.Sn.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur tercurahkan atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ilmiah berjudul “Penerapan Model SQ3R untuk Mengatasi Rendahnya Kemampuan Efektif Membaca” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan mata kuliah isu-isu pengajaran bahasa dan sastra Indonesia pada semester dua program studi magister pendidikan bahasa dengan bidang kajian utama pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Sriwijaya Palembang.
Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Subadiyono, M.Pd dan Dr. Sungkowo Sutopo, M.Pd., M.Sn selaku dosen pengajar mata kuliah ini, serta semua pihak yang telah membantu memberikan memotivasi, sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna penyempurnaanmakalah selanjutnya.
Palembang, Mei 2016
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..........................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
Bab II Pembahasan .................................................................................... 3
A. Pengertian dan Hakekat KEM ......................................................... 3
B. Tujuan Membaca dan Membaca Cepat ........................................... 3
C. Standar Ukuran dan Cara Menghitung KEM ................................... 5
D. Faktor yang Memengaruhi KEM ..................................................... 6
E. Membaca Pemahaman ..................................................................... 6
F. Tujuan Membaca Pemahaman ......................................................... 7
G. Standar Ukuran dan Faktor Pengaruh Pemahaman ......................... 8
H. Menghitung Kecepatan Efektif Membaca ....................................... 9
I. Masalah Kemampuan Efektif Membaca Siswa ............................... 10
J. Solusi Pemecahan Masalah dan Penerapan SQ3R ........................... 11
Bab III Penutup ......................................................................................... 13
A. Simpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................ 13
Daftar Isi ..................................................................................................... 14
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa, yang merupakan proses penyerapan informasi dan akan berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang. Sebenarnya, membaca merupakan siklus mengalirnya ide pengarang ke dalam diri pembaca. Dengan membaca, seseorang akan mampu menyelami pikiran orang lain, lalu bisa menambah pikiran tersebut ke dalam pikiran dan pengalamannya sendiri.
Keterampilan membaca hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Kecepatan efektif membaca seseorang dapat dilatih dan dapat diketahui perkembangannya dengan jalan banyak latihan. Peningkatan kecepatan efektif membaca tidak serta merta langsung dimiliki oleh siswa, namun perlu dilatihkan sedini mungkin. Hal 3 ini sejalan dengan Trianto (2007: 1) yang menyatakan bahwa keterampilan berbahasa tidak dapat dicapai dengan sesekali di kelas per semester. Kompetensi perlu dilatihkan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Kegiatan membaca yang perlu dilatihkan pada siswa adalah membaca cepat (speed reading) dan membaca indah. Membaca cepat merupakan keterampilan membaca yang mengutamakan kecepatan tanpa mengabaikan pemahamannya Nurhadi (1987: 39). Kemampuan membaca cepat seseorang dapat diukur dari kecepatan efektif membacanya. Sejalan dengan widiatmoko, (2011: 26) Kecepatan efektif membaca merupakan hasil perkalian dari kecepatan membaca seseorang dikalikan dengan pemahamannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah makalah ilmiah tentang kemampuan efektif membaca. Adapun judul makalah ilmiah ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran SQ3R untuk Mengatasi Rendahnya Kemampuan Efektif Membaca”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ilmiah ini adalah bagaimanakah penerapan model SQ3R untuk mengatasi rendahnya kemampuan efektif membaca?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai penerapan model SQ3R sebagai upaya mengatasi rendahnya kemampuan efektif membaca.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakekat Kecepatan Efektif Membaca (KEM)
Kecepatan efektif membaca (KEM) yakni perpaduan dari kemampuan motorik (gerak mata) atau kemampuan visual dengan kognitif seseorang dalam membaca (Harjasujana & Mulyati, 1987). Dengan kata lain, KEM merupakan perpaduan dari rata-rata kecepatan membaca dengan ketepatan memahami isi bacaan.
Solehudin (2013) menuliskan bahwa dalam proses membaca terdapat dua komponen utama yang bekerja secara dominan, yakni (a) kerja mata untuk melihat lambang-lambang grafis, dan (b) kerja otak untuk memahami dan memaknai lambang-lambang grafis tadi menjadi sebuah informasi yang utuh dan lengkap. Kemampuan fisik berupa kemampuan mata melihat lambang, selanjutnya disebut kemampuan visual, sedangkan kemampuan psikis yang melibatkan kemampuan berpikir dan bernalar, selanjutnya disebut kemampuan kognisi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa KEM merupakan cerminan dari kemampuan membaca yang sesungguhnya yang melibatkan pengukiuran dua komponen membaca yang disebut Kecepatan Efektif Membaca.
B. Tujuan Membaca dan Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat Secara umum tujuan membaca menurut Nurhadi (1989:14) ada bermacam-macam variasi tujuan membaca: 1) membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah); 2) membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan; 3) membaca untuk menikmati karya sastra; 4) membaca untuk mengisi waktu luang; 5) membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah. Dari uraian tujuan secara umum tersebut, maka berdasarkan tujuannya membaca dapat dibedakan menjadi beberapa tujuan membaca demikian juga dengan membaca cepat. Tujuan itu meliputi: 1) Informative Reading, membaca jenis ini mencari informasi atau isu yang paling utama dari suatu bacaan. 2) Comprehensive Reading, membaca jenis ini bertujuan menguasai bahan secara lengkap dan menyeluruh. 3) Analitic Reading, jenis membaca cepat yang bertujuan menganalisis bahan bacaan untuk memberikan masukkan atau kritikan dari berbagai sisi. 4) Comperative Reading, membaca cepat yang bertujuan untuk membandingkan dua bacaan atau buku dengan bacaan buku lain yang sejenis. 5) Inspirative Reading, jenis membaca yang bertujuan untuk mendapatkan inspirasi-inspirasi baru bagi pembaca dan sesuai dengan kebutuhannya.
Ada beberapa tujuan membaca menurut Anderson (dalam Tarigan, 1985:9–10), yaitu: 1) menemukan detail atau fakta. 2) Menemukan gagasan utama. 3) Menemukan urutan atau organisasi bacaan. 4) Menyimpulkan bacaan. 5) Mengklasifikasikan bahan bacaan. 6) Menilai bahan bacaan, dan 7) Membandingkan atau mempertentangkan. Selanjutnya, Nurhadi (1989:11) menyebutkaan bahwa tujuan membaca secara khusus adalah 1) mendapatkan informasi faktual. 2) Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis. 3) Memberi penilaian terhadap karya tulis seseorang. 4) Memperoleh kenikmatan emosi, dan 5) mengisi waktu luang. Sebaliknya, secara umum, tujuan membaca adalah 1) mendapatkan informasi. 2) Memperoleh pemahaman. 3) Memperoleh kesenangan. Hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan membaca sangat signifikan. Pembaca yang mempunyai tujuan yang sama, dapat mencapai tujuan dengan cara pencapaian berbeda-beda. Tujuan membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam membaca karena akan berpengaruh pada proses membaca dan pemahaman membaca.
C. Standar Ukuran dan Cara Menghitung Kecepatan Membaca
Kecepatan membaca berbeda bagi setiap orang, bergantung pada jenjang usianya. Berdasarkan hasil pengkajian oleh para ahli membaca, kecepatan yang memadai, tingkat kecepatan membaca hal ini sesuai penelitian terbaru Widiatmoko (dikutip Efsyarbani, 2013:14) menjelaskan bahwa standar kecepatan membaca yang memadai untuk seluruh jenjang adalah sebagai berikut: 1) setingkat SD (di Indonesia) adalah 140 kpm; 2) setingkat SLTP adalah 140 s.d 175 kpm; 3) setingkat SMA adalah 175 s.d 245 kpm; 4) setingkat perguruan tinggi 245 s.d 280 kpm; 5) untuk kaum profesional, kecepatan membacanya bisa mencapai 500 kpm.
Untuk menghitung kecepatan membaca, Menurut Hidayah (dikutip Efsyarbani, 2013:37) dipergunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah kata yang dibaca
-------------------------- X 60 = .... Kecepatan Per Menit
Lama waktu membaca
D. Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Membaca
Dikutip dari Modul 2 Kecepatan Efektif Membaca yang dipublikasi oleh Pusat Pengembangan bahan ajar Universitas Mercubuana dijelaskan bahwa terdapat ada beberapa kebiasaan buruk dalam membaca, diantaranya sebagai berikut.
1) Membaca dengan vokalisasi (suara nyaring).
2) Membaca dengan gerakan tubuh.
3) Membaca dengan gerakan kepala.
4) Membaca dengan menunjuk baris bacaan dengan jari, pena, atau alat lain.
5) Membaca dengan mengulang-ulang (regresi).
6) Membaca dengan subvokalisasi (melafalkan dalam batin).
7) Membaca kata demi kata.
8) Membaca dengan konsentrasi yang tidak sempurna.
9) Membaca hanya jika perlu/ (insidentil)
E. Membaca Pemahaman
Banyak definisi membaca pemahaman yang disampaikan oleh para ahli. Definisi itu secara umum mempunyai arti yang hampir sama, yaitu memahami informasi secara langsung yang ada dalam teks bacaan itu dan memahami informasi yang tidak secara langsung dalam teks.
Pendapat-pendapat yang mendukung definisi itu diantaranya yaitu:
Rubin (1993:194) mendefinisikan bahwa membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itu menurut Nola Banton Smith dalam Rubin (1993:195) bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Hal itu diperkuat oleh Burns (1996:255) bahwa membaca pemahaman terdiri empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif (interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension).
F. Tujuan Membaca Pemahaman
Mengutip pendapat Krisiyanto (2011), melalui membaca pemahaman, pembaca akan memperoleh segi-segi kemampuan untuk memahami suatu bacaan. Segi-segi kemampuan yang diperoleh yaitu sebagai berikut.
1) Kemampuan memahami bacaan dan tulisan.
2) Kemampuan memahami kata-kata yang terpakai dalam tulisan dan kemampuan memahami istilah–istilah tertulis yang jarang dipakai dalam tulisan yang biasa dipakai dalam arti khusus, sebagaimana yang terdapat dalam bacaan.
3) Kemampuan memahami pola-pola kalimat dan bentuk-bentuk sebagaimana terdapat dalam bahasa tulisan dn kemampuan mengikuti bagian-bagian yang kian lama kian panjang dan sulit dijumpai dalam tulisan resmi.
4) Kemampuan menafsirkan dengan cepat lambing-lambang atau tanda-tanda yang terpakai dalam bahasa tulisan, yakni : tanda baca, pemakaian cetak miring, cetak tebal dan sebagainya digunakan untuk memperkuat dan memperjelas pengertian yang terpaku dalam bacaan.
G. Standar Ukuran dan Faktor Pengaruh Pemahaman Terhadap
Untuk mengetahui pemahan isi bacaan Tampubolon (dikutip Efsyarbani, 2013:27) menghitung pemahaman isi bacaan dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah jawaban benar
----------------------- X 100% =
Jumlah Soal
Menurut Oka, (1983:54) faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan membaca adalah sebagai berikut.
1) Faktor intelegensia sebagai dikonsep kemampuan mental atau potensi belajar.
2) Faktor sikap sebagai kecendrungan jiwa yang sifatnya mereaksi sesuatu.
3) Faktor perbedaan kelamin (Seks) berpengaruh terhadap proses belajar membaca hanya bekerja pada usia muda saja.
4) Faktor penguasaan bahasa termasuk ke dalam lingkup masalah penguasaan bahasa bacaan adalah perbedaan ragam bahasa yang dikuasai siswa dengan bahasa yang dipakai dalam bacaan.
5) Faktor status ekonomi sosial (SES) sebagai kedudukan orang tua anak didik di tengah-tengah masyarakat, keadaan ekonomi rumah tangga, dan lingkungan hidup anak didik adalah beberapa faktor yang tergolong SES.
6) Faktor bahan bacaan bahasa bacaan berpengaruh terhadap proses pemahaman siswa. Sehingga apabila bahan bacaan yang struktur kalimatnya sama dengan struktur kalimat bahasa lisan yang dikuasai siswa jauh lebih mudah dipahami daripada sebaliknya.
H. Menghitung Kecepatan Efektif Membaca
Untuk mengetahui kecepatan efektif membaca dapat digunakan rumus (Depdiknas, 2005: 39) sebagai berikut.
K B K B
X = .... kpm ATAU -- x -- = .... kpm
Wm SI Wd SI
Keterangan:
K : Jumlah kata yang dibaca
Wm : Waktu tempuh baca dalam menit
Wd : Waktu tempuh baca dalam detik
B : Skor bobot perolehan tes yang dijawab benar
SI : Skor ideal
Kpm : kata per menit
Selain rumus di atas, Widiamoko (dikutip Efsyarbani, 2013:37) menjelaskan bahwa rumus KEM adalah sebagai berikut.
Kecepatan membaca (1) X pemahaman(2) = Kecepatan Efektif (Kpm)
Untuk menentukan tingkat kemampuan membaca menurut Widiatmoko (dikutip Efsyarbani, 2013:38) terlihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Kategori Kecepatan Efektif Membaca
No Kecepatan (KPM) Keterangan
1. 150 kpm Pembaca rata-rata
2. 150 – 250 kpm Pembaca lambat
3. 250 – 350 kpm Pembaca sedang
4. 350 – 500 kpm Pembaca tinggi
5. 500 – 1500 kpm Pembaca cepat
6. 1500 kpm ke atas Power reader
I. Masalah Kemampuan Efektif Membaca Siswa
Dalam kegiatan belajar, kemampuan efektif membaca siswa masih cenderung rendah. Dari hasil pengamatan dan wawancara beberapa peneliti menggambarkan bahwa siswa yang cenderung mampu membaca cepat, adakalanya justru kurang paham terhadap isi bacaan yang dibacanya. Demikian pula bagi siswa yang membaca untuk mendapatkan pemahaman, justru terlampau berhati-hati bahkan sering melakukan hal-hal yang menghambat dalam membaca cepat.
Kendala di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut.
1) Pelajaran membaca cepat dan pemahaman sering diajarkan oleh guru kepada siswa dalam bentuk teori saja, tanpa diberikan kesempatan mempraktikan secara langsung.
2) Rendahnya minat siswa untuk membaca bahan-bahan bacaan yang didukung dengan minimnya persediaan bahan bacaan yang menarik di sekolah.
3) Kegiatan evaluasi materi membaca biasanya diisi dengan bentuk soal hafalan-hafalan saja, siswa tidak banyak dilatih mengerjakan soal evaluasi yang berhubungan dengan pemahaman.
4) Minimnya motivasi yang diberikan guru untuk mendorong siswanya agar mampu membaca efektif.
5) Model-model pembelajaran pendukung yang cenderung konvensional dan kurang menarik.
J. Solusi Pemecahan Masalah dengan Penerapan Model Pembelajaran SQ3R
SQ3R ialah teknik membaca yang telah diperkenalkan oleh Robinson pada tahun 1961. SQ3R merupakan singkatan dari Survey, Qoestion, Read, Recite, Review. Rudell (dalam Subadiyono 2015:106) menjelaskan bahwa SQ3R adalah model yang paling banyak dibicarakan untuk membantu siswa sebelum, selama, dan setelah membaca. Adapun langkah-langkah dalam model ini adalah sebagai berikut.
1) Survey the texts, artinya siswa harus meninjau teks dengan skimming tugas, dengan cara melihat judul dan subjudul, dan mengamati ilustrasi, chartar, dan sebagainya.
2) Ask Qoestion, artinya siswa mengajukan sendiri pertanyaan tentang hal yang dibacanya dengan mengubah subjudul menjadi pertanyaan.
3) Real the text, artinya siswa membaca teks untuk menjawab pertanyaan.
4) Recite, artinya menyebut kembali dengan mengemukakan jawaban terhadap pertanyaan.
5) Review, artinya mmeninjau dengan melacak kembali informasi, mengisi secara detail pada jawaban, dan mengingat jawaban.
K. Beberapa Hasil Penelitian tentang Penerapan SQ3R
Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa penelitian peningkatan kecepatan efektif membaca dengan penerapan model SQ3R diperoleh beberapa hasil perubahan positif, salah satu penelitian tersebut adalah penelitian berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo” Oleh Isminatun, mahasiswi Magister Pendidikan Bahasa, UMS.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran membaca dengan metode SQ3R dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan dapat meningkatkan semangat kerja sama dan pemahaman siswa terhadap isi bacaan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kecepatan efektif membaca (KEM) merupakan kemampuan yang mengolaborasikan antara kecepatan membaca dan pemahaman membaca seseorang. KEM siswa saat ini tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, beberapa diantaranya adalah kurangnya kesempatan yang diberikan guru untuk berlatih membaca, dan kurang menariknya model pengajaran membaca yang dilakukan guru.
Untuk itu, model SQ3R dipandang memiliki pengaruh terhadap peningkatan kemampuan/kecepatan membaca efektif siswa. SQ3R sendiri merupakan singkatan dari Survey, Qoestion, Read, Recite, and Review.
B. Saran
Kepada pembaca agar terus meningkatkan kemampuan efektif membaca dengan terus berlatih membaca buku-buku yang berhubungan dengan peningkatan kecepatan efektif membaca.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Efsyarbani. 2013. Kajian Kecepatan Efektif Membaca Cepat (KEM) Siswa Kelas XI SMA Plus Negeri 7 Bengkulu Tahun Pelajaran 2012/2013 (Tesis). Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Harjasujana, A.S dan Mulyati, Y. (1997). “Membaca 2”, Modul Universitas
Terbuka. Jakarta: Depdikbud.
Isminatun. 2008. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas Vii D Smp Negeri 2 Gatak, Sukoharjo (Tesis). Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta.
Krisiyanto. 2011. Bahasa Indonesia: Membaca Pemahaman. https://krizi.wordpress.com/2011/09/15/bahasa-indonesia-membaca-pemahaman/diakses Minggu, 1 Mei 2016, pukul 21.59 WIB.
Nurhadi. 1989. Membaca Cepat dan Efektif Cetakan ke-2. Bandung: Sinar Baru.
Oka, I Gusti Ngurah. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya.
UN:Bandung.
Solehudin, Agus. (2013). Kecepatan Efetif Membaca.http://masarakay .blogspot.co.id/diakses Minggu, 1 Mei 2016 pukul 20.27 WIB.
Subadiyono. 2015. Pembelajaran Membaca. Palembang: Noer Fikri.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim MKCU. (tidak ada tahun). Modul 2 Kecepatan Efektif Membaca. Jakarta: Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.
Komentar
Posting Komentar