Menulis Teks Berita Terkini
A. Mengenal Berita Terkini
Pada pertemuan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa salah satu jenis berita televisi adalah berita terkini. Baksin (2009:93) menjelaskan bahwa berita terkini adalah uraian peristiwa atau pendapat yang me-ngandung nilai berita dan terjadi pada hari ini.
Berita ini bersifat time concern, yaitu penyajiannya sangat terikat oleh waktu. Makin cepat disajikan, maka semakin baik. Meskipun terkesan singkat dalam penyajiannya, namun nilai beritanya harus kuat.
B. Warta Berita Sebagai Salah Satu Jenis Teks Berita Terkini
Berita terkini terbagi menjadi tiga, yaitu warta berita, pandangan mata, dan wawancara udara. Namun pada bagian ini, kalian akan fokus untuk memproduksi salah satu jenis teks berita terkini, yaitu warta berita.
Warta berita (straight newcast) merupakan laporan tercepat mengenai suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Masa siaran warta berita biasanya terdiri atas sejumlah berita yang disiarkan setiap satu jam sekali selama kira-kira 15 menit. Berita jenis ini disajikan secara langsung dan dapat dilakukan dengan cara break news (memotong siaran untuk memasukan berita tersebut).
C. Langkah-langkah Memproduksi Teks Warta Berita
Memproduksi teks warta berita sama layaknya dengan memproduksi teks berita lainnya. Dalam memproduksi teks warta berita haruslah memiliki tahap-tahap yang harus dilakukan oleh seorang reporter. Menurut Sobandi (2015:45), langkah-langkah memproduksi teks berita, yaitu sebagai berikut.
1) Menentukan tema yang berkaitan dengan jenis peristiwa atau kejadian
yang layak dijadikan berita, seperti: peristiwa politik, budaya, ekonomi,
sosial, kriminal, dan sebagainya.
2) Mengumpulkan bahan berita yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti peristiwa yang dialami, diamati, atau dengan mewa-wancarai narasumber yang mengalami peristiwa tersebut.
3) Menyusun kerangka yang merupakan rancangan bangun sebuah teks. Kerangka dapat digunakan sebagai acuan agar berita yang disajikan teratur, kronologis, dan terhindar dari penggarapan secara berulang.
4) Mengembangkan kerangka menjadi teks berita yang lengkap yang diawali dari beberapa kalimat. Jangan lupa untuk mempergunakan bentuk kalimat berita, hindari penggunaan kalimat tanya dan seru. Hubungkanlah setiap kalimat menjadi rangkaian kalimat yang padu atau koheren.
5) Menentukan Judul berita yang menarik minat baca pemirsa. Berbeda dengan judul yang dibuat pada teks narasi yang dapat diambil dari nama tokoh, perbuatan tokoh, tempat kejadian, judul teks berita haruslah sesuai dengan peristiwa yang dijadikan berita.
D. Penyusunan Teks Warta Berita
Penyusunan teks warta berita umumnya mengikuti pola yang mencangkup faktor-faktor sebagai berikut.
1) Rumusan unsur pokok 5 W & 1 H. Rumusan ini amat terkenal di ka-langan wartawan media massa apapun juga. Yang dimaksud 5 W & 1 H ialah bahwa suatu berita harus lengkap dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Sebuah berita akan menjadi ideal apabila mengandung semua jawaban tersebut. Tetapi biasanya, karena warta berita harus disiarkan secara cepat, maka unsur why sering ditinggalkan. Hal tersebut dikarenakan unsur “mengapa” dalam suatu peristiwa harus diperoleh melalui penelusuran mendetil dan memerlukan waktu yang cukup lama.
2) Bentuk piramida terbalik. Bentuk piramida terbalik itu sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu teras berita (lead in) dan tubuh berita (body). Pada berita televisi, teras berita akan dibacakan pertama kali oleh pembawa berita, sedangkan tubuh (body) berita akan dibacakan pembawa berita bersamaan dengan tayangan gambar. Tubuh pada warta berita biasanya meliputi bagian-bagian yang berurutan dari yang terpenting dan penting saja. Dalam teks warta berita, judul muncul setelah teras berita dibaca oleh pembawa berita (anchor) dan muncul beberapa detik setelah gambar berita muncul. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dan pahami gambar struktur piramida terbalik berikut ini!
Gambar 2.1
Struktur Piramida Terbalik pada Teks Berita Televisi
bagian ini dibaca oleh pembaca berita.
bagian ini dibacakan oleh pembaca berita
atau narator khusus bersamaan dengan
munculnya gambar. Informasi pada ba-
gian ini memfokuskan kepada segi in-
formasi terpenting yang dilengkapi judul
berita.
E. Memproduksi Judul (Headline) Teks Warta Berita
Pada pertemuan pertama dalam buku ini telah dijelaskan bahwa judul (headline) merupakan bagian yang penting dalam sebuah berita di media cetak, namun dalam berita televisi judul tidak terlalu penting. Namun, tidak berarti judul harus diabaikan begitu saja. Judul dalam berita televisi harus tetap diperhatikan. Pada berita televisi, judul muncul setelah teras (lead in) berita dibaca oleh pembawa berita (anchor) dan muncul beberapa detik setelah gambar berita muncul.
Chaer (2010:20) menjelaskan bahwa judul berita harus dibuat semenarik mungkin dan hidup. Agar terlihat menarik dan hidup, maka ada beberapa tips membuat judul berita (headline).
1) Judul berita hendaknya menggunakan kalimat aktif dengan meng-hilangkan awalan ber- atau me- pada kata kerja (verba). Contoh: PENGERJAAN LRT MENGHAMBAT LALU LINTAS, sebaiknya PENGERJAAN LRT HAMBAT LALU LINTAS.
2) Judul berita hendaknya menggunakan kata kerja (verba) aktif, namun tidak menutup kemungkinan bisa juga berbentuk kata kerja (verba) pasif yang menggunakan awalan di-. Hal ini tergantung pada unsur dominan dalam peristiwa atau kejadian yang ingin diberitakan. Contoh: AHOK DIDEMO ORMAS FPI. Pada judul tersebut, Ahok lebih dominan daripada ormas FPI, sebab Ahok adalah seorang kandidat calon Gubernur Jakarta pada pemilukada 2017. Jika judul tersebut diubah ke dalam bentuk kalimat aktif, maka akan berbunyi ORMAS FPI MENDEMO AHOK. Dengan judul berbentuk aktif tersebut, justru judul (headline) berita nampak kurang hidup.
3) Judul berita harus mencerminkan isi berita yang ditayangkan dalam kalimat yang ringkas dan padat. Contoh: POLISI GLEDAH SINDIKAT PENGEDAR NARKOBA. Judul tersebut akan memberikan gambaran bagi pemirsa bahwa ada sekelompok polisi yang sedang masuk dan mencari alat bukti berupa narkoba di dalam sebuah rumah yang diduga merupakan sindikat pengedar narkoba.
4) Judul berita tidak boleh memberi makna ganda (ambigu) pada isi be-rita. Contoh: KEBUTUHAN GURU SMA SEDANG DIBAHAS DPRD. Judul tersebut dapat menimbulkan penafsiran bahwa kebutuhan guru, seperti rumah, kendaraan dan lain-lain akan diperhatikan DPRD. Namun, setelah pemirsa menyaksikan isi berita, ternyata maksud berita tersebut bahwa DPRD sedang membahas bahwa jumlah guru SMA di kota tersebut masih kurang. Hal tersebut jelas terjadi karena judul tersebut ambigu.
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah salah satu contoh judul (headline).
F. Memproduksi Teras (Lead In) Teks Warta Berita
Teras (lead in) berita umumnya merupakan bagian yang paling menyentuh dari penulisan sebuah naskah berita dalam jurnalisme televisi. Teras berita adalah kata, kalimat atau paragraf pertama dari keseluruhan naskah. Kadang-kadang dalam dua atau tiga paragraf (Dash, 2007:64).
Menulis teras berita harus dimulai dari bagian terpenting dari keseluruhan data yang diperoleh seorang reporter. Teras berita ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu bagian paling penting yang disebut dengan top line yang harus menjawab unsur what, when, dan where dari berita, sedangkan bagian besar kedua adalah uraian yang menjawab why dan how.
Harahap (2007:9) menjelaskan bahwa teras berita dalam berita televisi sebaiknya berkisar 20—30 kata. Lead yang singkat ini berguna agar pemirsa mudah mencerna lead yang dibaca anchor. Demikian pula anchor lebih mudah menguasai dan membaca lead tersebut.
Junaedi (2013:43—44) mengemukakan bahwa ada beberapa aturan yang bisa dijadikan rujukan dalam penulisan teras berita, yaitu sebagai berikut.
1) Teras berita ditulis secara singkat.
2) Teras berita ditulis langsung pada bagian yang terpenting.
3) Teras berita ditulis dengan memfokuskan kepada tindakan (action), sehingga dianjurkan menggunakan kalimat aktif, bukan kalimat pasif.
4) Teras berita ditulis dengan kalimat yang dapat menarik minat khalayak, sehingga bagian terpenting harus diletakan pada bagian awal.
Untuk lebih jelas dalam membuat teras berita, sebaiknya kalian membaca ilustrasi pokok teks berita peristiwa berikut ini!
Tabel 2.1
Unsur Pokok Berita
No. Pokok Berita Informasi yang Diperoleh
1. what Kompor gas meledak.
2. when Hari Minggu, tanggal 13 Februari 2017, pukul 05.25 WIB.
3. where Di sebuah dapur rumah makan bernama “Puteri Mahkota”, di Jalan Laksan nomor 14, Palembang.
4. who Dua orang juru masak menjadi korban luka bakar, berinisial AB (36) dan TN (32).
5. why Indikasinya selang tabung gas bocor.
6. how AB (36) menyalakan kompor gas, lalu tercium bau gas yang menyengat. Kemudian api keluar dari selang gas, dan AB terkena bakaran api. Lalu, TN berusaha menyelamatkan AB, namun TN juga ikut terbakar. Saat terbakar kedua korban sempat berteriak, dan warga setempat datang dan berhasil menyelamatkan kedua korban dan membawa korban ke rumah sakit Garuda.
Berdasarkan tabel unsur berita pada peristiwa di atas, kamu dapat menyusun teras berita sebagai berikut.
Keterangan:
(1) merah: siapa; (2) hitam: di mana; (3) hijau: kapan.
Kalimat yang berbunyi dua orang juru masak menjadi korban ledakan kompor gas merupakan top line pada teras berita tersebut. Namun, teras di atas dapat diganti dengan pola penyusunan berbeda seperti bertikut ini.
Keterangan:
(1) putih: kapan; (2) biru: apa; (3) hitam: di mana; (4) merah: siapa.
G. Memproduksi Badan (Body) pada Teks Warta Berita
Junaedi (2013:46) menjelaskan bahwa badan berita (body) berfungsi menjelaskan lebih detil sebagai kelanjutan teras berita. Dalam penulisan badan berita, sebaiknya mengutamakan hal-hal yang penting dari berita agar pemirsa lebih fokus. Badan berita akan lebih mudah ditulis, jika teras berita sudah dibuat sebelumnya.
Dalam berita televisi, data yang sudah disampaikan pada badan berita tidak boleh ditulis lagi dalam tubuh berita. Jika ditulis ulang akan terjadi pengulangan yang membuat berita bertele-tele, sehingga pemirsa akan merasa tidak nyaman saat menyaksikan berita tersebut. Sebagai ilustrasi, jika dibagian teras berita sudah terdapat unsur what, where, who, dan when, maka bagian tengah berita bisa diisi dengan how dan why dari peristiwa yang diberitakan.
Meskipun data pada teras berita tidak boleh ditulis ulang pada badan berita, namun reporter diperbolehkan melakukan penjabaran atau perincian yang lebih luas dari teras berita. Contoh: Pada teras berita dijelaskan bahwa unsur who adalah dua orang juru masak, maka pada bagian badan berita bisa dijabarkan nama inisial dua juru masak tersebut, yaitu AB (36) dan TN (42); Selain itu, pada teras berita juga dijelaskan unsur when (kapan) adalah tadi pagi. Pada bagian badan dapat dijabarkan menjadi hari Minggu, tanggal 12 Februari 2017, pukul 05.25 WIB.
Pada pertemuan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa salah satu jenis berita televisi adalah berita terkini. Baksin (2009:93) menjelaskan bahwa berita terkini adalah uraian peristiwa atau pendapat yang me-ngandung nilai berita dan terjadi pada hari ini.
Berita ini bersifat time concern, yaitu penyajiannya sangat terikat oleh waktu. Makin cepat disajikan, maka semakin baik. Meskipun terkesan singkat dalam penyajiannya, namun nilai beritanya harus kuat.
B. Warta Berita Sebagai Salah Satu Jenis Teks Berita Terkini
Berita terkini terbagi menjadi tiga, yaitu warta berita, pandangan mata, dan wawancara udara. Namun pada bagian ini, kalian akan fokus untuk memproduksi salah satu jenis teks berita terkini, yaitu warta berita.
Warta berita (straight newcast) merupakan laporan tercepat mengenai suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Masa siaran warta berita biasanya terdiri atas sejumlah berita yang disiarkan setiap satu jam sekali selama kira-kira 15 menit. Berita jenis ini disajikan secara langsung dan dapat dilakukan dengan cara break news (memotong siaran untuk memasukan berita tersebut).
C. Langkah-langkah Memproduksi Teks Warta Berita
Memproduksi teks warta berita sama layaknya dengan memproduksi teks berita lainnya. Dalam memproduksi teks warta berita haruslah memiliki tahap-tahap yang harus dilakukan oleh seorang reporter. Menurut Sobandi (2015:45), langkah-langkah memproduksi teks berita, yaitu sebagai berikut.
1) Menentukan tema yang berkaitan dengan jenis peristiwa atau kejadian
yang layak dijadikan berita, seperti: peristiwa politik, budaya, ekonomi,
sosial, kriminal, dan sebagainya.
2) Mengumpulkan bahan berita yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti peristiwa yang dialami, diamati, atau dengan mewa-wancarai narasumber yang mengalami peristiwa tersebut.
3) Menyusun kerangka yang merupakan rancangan bangun sebuah teks. Kerangka dapat digunakan sebagai acuan agar berita yang disajikan teratur, kronologis, dan terhindar dari penggarapan secara berulang.
4) Mengembangkan kerangka menjadi teks berita yang lengkap yang diawali dari beberapa kalimat. Jangan lupa untuk mempergunakan bentuk kalimat berita, hindari penggunaan kalimat tanya dan seru. Hubungkanlah setiap kalimat menjadi rangkaian kalimat yang padu atau koheren.
5) Menentukan Judul berita yang menarik minat baca pemirsa. Berbeda dengan judul yang dibuat pada teks narasi yang dapat diambil dari nama tokoh, perbuatan tokoh, tempat kejadian, judul teks berita haruslah sesuai dengan peristiwa yang dijadikan berita.
D. Penyusunan Teks Warta Berita
Penyusunan teks warta berita umumnya mengikuti pola yang mencangkup faktor-faktor sebagai berikut.
1) Rumusan unsur pokok 5 W & 1 H. Rumusan ini amat terkenal di ka-langan wartawan media massa apapun juga. Yang dimaksud 5 W & 1 H ialah bahwa suatu berita harus lengkap dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Sebuah berita akan menjadi ideal apabila mengandung semua jawaban tersebut. Tetapi biasanya, karena warta berita harus disiarkan secara cepat, maka unsur why sering ditinggalkan. Hal tersebut dikarenakan unsur “mengapa” dalam suatu peristiwa harus diperoleh melalui penelusuran mendetil dan memerlukan waktu yang cukup lama.
2) Bentuk piramida terbalik. Bentuk piramida terbalik itu sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu teras berita (lead in) dan tubuh berita (body). Pada berita televisi, teras berita akan dibacakan pertama kali oleh pembawa berita, sedangkan tubuh (body) berita akan dibacakan pembawa berita bersamaan dengan tayangan gambar. Tubuh pada warta berita biasanya meliputi bagian-bagian yang berurutan dari yang terpenting dan penting saja. Dalam teks warta berita, judul muncul setelah teras berita dibaca oleh pembawa berita (anchor) dan muncul beberapa detik setelah gambar berita muncul. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dan pahami gambar struktur piramida terbalik berikut ini!
Gambar 2.1
Struktur Piramida Terbalik pada Teks Berita Televisi
bagian ini dibaca oleh pembaca berita.
bagian ini dibacakan oleh pembaca berita
atau narator khusus bersamaan dengan
munculnya gambar. Informasi pada ba-
gian ini memfokuskan kepada segi in-
formasi terpenting yang dilengkapi judul
berita.
E. Memproduksi Judul (Headline) Teks Warta Berita
Pada pertemuan pertama dalam buku ini telah dijelaskan bahwa judul (headline) merupakan bagian yang penting dalam sebuah berita di media cetak, namun dalam berita televisi judul tidak terlalu penting. Namun, tidak berarti judul harus diabaikan begitu saja. Judul dalam berita televisi harus tetap diperhatikan. Pada berita televisi, judul muncul setelah teras (lead in) berita dibaca oleh pembawa berita (anchor) dan muncul beberapa detik setelah gambar berita muncul.
Chaer (2010:20) menjelaskan bahwa judul berita harus dibuat semenarik mungkin dan hidup. Agar terlihat menarik dan hidup, maka ada beberapa tips membuat judul berita (headline).
1) Judul berita hendaknya menggunakan kalimat aktif dengan meng-hilangkan awalan ber- atau me- pada kata kerja (verba). Contoh: PENGERJAAN LRT MENGHAMBAT LALU LINTAS, sebaiknya PENGERJAAN LRT HAMBAT LALU LINTAS.
2) Judul berita hendaknya menggunakan kata kerja (verba) aktif, namun tidak menutup kemungkinan bisa juga berbentuk kata kerja (verba) pasif yang menggunakan awalan di-. Hal ini tergantung pada unsur dominan dalam peristiwa atau kejadian yang ingin diberitakan. Contoh: AHOK DIDEMO ORMAS FPI. Pada judul tersebut, Ahok lebih dominan daripada ormas FPI, sebab Ahok adalah seorang kandidat calon Gubernur Jakarta pada pemilukada 2017. Jika judul tersebut diubah ke dalam bentuk kalimat aktif, maka akan berbunyi ORMAS FPI MENDEMO AHOK. Dengan judul berbentuk aktif tersebut, justru judul (headline) berita nampak kurang hidup.
3) Judul berita harus mencerminkan isi berita yang ditayangkan dalam kalimat yang ringkas dan padat. Contoh: POLISI GLEDAH SINDIKAT PENGEDAR NARKOBA. Judul tersebut akan memberikan gambaran bagi pemirsa bahwa ada sekelompok polisi yang sedang masuk dan mencari alat bukti berupa narkoba di dalam sebuah rumah yang diduga merupakan sindikat pengedar narkoba.
4) Judul berita tidak boleh memberi makna ganda (ambigu) pada isi be-rita. Contoh: KEBUTUHAN GURU SMA SEDANG DIBAHAS DPRD. Judul tersebut dapat menimbulkan penafsiran bahwa kebutuhan guru, seperti rumah, kendaraan dan lain-lain akan diperhatikan DPRD. Namun, setelah pemirsa menyaksikan isi berita, ternyata maksud berita tersebut bahwa DPRD sedang membahas bahwa jumlah guru SMA di kota tersebut masih kurang. Hal tersebut jelas terjadi karena judul tersebut ambigu.
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah salah satu contoh judul (headline).
F. Memproduksi Teras (Lead In) Teks Warta Berita
Teras (lead in) berita umumnya merupakan bagian yang paling menyentuh dari penulisan sebuah naskah berita dalam jurnalisme televisi. Teras berita adalah kata, kalimat atau paragraf pertama dari keseluruhan naskah. Kadang-kadang dalam dua atau tiga paragraf (Dash, 2007:64).
Menulis teras berita harus dimulai dari bagian terpenting dari keseluruhan data yang diperoleh seorang reporter. Teras berita ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu bagian paling penting yang disebut dengan top line yang harus menjawab unsur what, when, dan where dari berita, sedangkan bagian besar kedua adalah uraian yang menjawab why dan how.
Harahap (2007:9) menjelaskan bahwa teras berita dalam berita televisi sebaiknya berkisar 20—30 kata. Lead yang singkat ini berguna agar pemirsa mudah mencerna lead yang dibaca anchor. Demikian pula anchor lebih mudah menguasai dan membaca lead tersebut.
Junaedi (2013:43—44) mengemukakan bahwa ada beberapa aturan yang bisa dijadikan rujukan dalam penulisan teras berita, yaitu sebagai berikut.
1) Teras berita ditulis secara singkat.
2) Teras berita ditulis langsung pada bagian yang terpenting.
3) Teras berita ditulis dengan memfokuskan kepada tindakan (action), sehingga dianjurkan menggunakan kalimat aktif, bukan kalimat pasif.
4) Teras berita ditulis dengan kalimat yang dapat menarik minat khalayak, sehingga bagian terpenting harus diletakan pada bagian awal.
Untuk lebih jelas dalam membuat teras berita, sebaiknya kalian membaca ilustrasi pokok teks berita peristiwa berikut ini!
Tabel 2.1
Unsur Pokok Berita
No. Pokok Berita Informasi yang Diperoleh
1. what Kompor gas meledak.
2. when Hari Minggu, tanggal 13 Februari 2017, pukul 05.25 WIB.
3. where Di sebuah dapur rumah makan bernama “Puteri Mahkota”, di Jalan Laksan nomor 14, Palembang.
4. who Dua orang juru masak menjadi korban luka bakar, berinisial AB (36) dan TN (32).
5. why Indikasinya selang tabung gas bocor.
6. how AB (36) menyalakan kompor gas, lalu tercium bau gas yang menyengat. Kemudian api keluar dari selang gas, dan AB terkena bakaran api. Lalu, TN berusaha menyelamatkan AB, namun TN juga ikut terbakar. Saat terbakar kedua korban sempat berteriak, dan warga setempat datang dan berhasil menyelamatkan kedua korban dan membawa korban ke rumah sakit Garuda.
Berdasarkan tabel unsur berita pada peristiwa di atas, kamu dapat menyusun teras berita sebagai berikut.
Keterangan:
(1) merah: siapa; (2) hitam: di mana; (3) hijau: kapan.
Kalimat yang berbunyi dua orang juru masak menjadi korban ledakan kompor gas merupakan top line pada teras berita tersebut. Namun, teras di atas dapat diganti dengan pola penyusunan berbeda seperti bertikut ini.
Keterangan:
(1) putih: kapan; (2) biru: apa; (3) hitam: di mana; (4) merah: siapa.
G. Memproduksi Badan (Body) pada Teks Warta Berita
Junaedi (2013:46) menjelaskan bahwa badan berita (body) berfungsi menjelaskan lebih detil sebagai kelanjutan teras berita. Dalam penulisan badan berita, sebaiknya mengutamakan hal-hal yang penting dari berita agar pemirsa lebih fokus. Badan berita akan lebih mudah ditulis, jika teras berita sudah dibuat sebelumnya.
Dalam berita televisi, data yang sudah disampaikan pada badan berita tidak boleh ditulis lagi dalam tubuh berita. Jika ditulis ulang akan terjadi pengulangan yang membuat berita bertele-tele, sehingga pemirsa akan merasa tidak nyaman saat menyaksikan berita tersebut. Sebagai ilustrasi, jika dibagian teras berita sudah terdapat unsur what, where, who, dan when, maka bagian tengah berita bisa diisi dengan how dan why dari peristiwa yang diberitakan.
Meskipun data pada teras berita tidak boleh ditulis ulang pada badan berita, namun reporter diperbolehkan melakukan penjabaran atau perincian yang lebih luas dari teras berita. Contoh: Pada teras berita dijelaskan bahwa unsur who adalah dua orang juru masak, maka pada bagian badan berita bisa dijabarkan nama inisial dua juru masak tersebut, yaitu AB (36) dan TN (42); Selain itu, pada teras berita juga dijelaskan unsur when (kapan) adalah tadi pagi. Pada bagian badan dapat dijabarkan menjadi hari Minggu, tanggal 12 Februari 2017, pukul 05.25 WIB.
Komentar
Posting Komentar