Naskah Drama "Capung" Oleh: Alvian Kurniawan

Capung

Oleh : Alvian Kurniawan


BABAK 1

DI SEBUAH RUANG BELAJAR DENGAN SITUASI GELAP DAN HANYA ADA TIGA BUAH LILIN YANG MENYALA MENERANGI SEORANG TOKOH ZAHRA YANG SEDANG KONSENTRASI DENGAN KEGEMARAN MEMBACANYA, IA NAMPAK TENANG MEMEGANG SATU DARI SEKIAN BANYAK TUMPUKAN BUKU-BUKU YANG BERJEJER DI SEKELILING TEMPATNYA MEMBACA. BERSELANG SATU METER DARI TEMPAT ZAHRA MEMBACA, TERBENTANG TIRAI PUTIH YANG AWALNYA GELAP. TIBA-TIBA LAMPU MENYOROT TIRAI ITU DARI DEPAN. NAMPAK BAYANGAN DUA ORANG SEDANG BERTENGKAR MEREKA ADALAH ORANG TUA ZAHRA. ZAHRA HANYA DIAM MENYIMAK SUARA PERTENGKARAN ITU DARI BALIK TIRAI.




SUARA MAMA :
mas, seluruh orang kantor sudah mengetahui hubungan gelap mas dengan skretaris itu. Sekarang mas mengelak apa lagi ?

SUARA PAPA :
Sudah ma, papa sudah bosan dengan tudingan mama itu!

SUARA MAMA :
Papa jangan mengalihkan pembicaraan mama !, Benarkan papa telah selingkuh ?

SUARA PAPA
Papa mau bilang apa lagi. Percuma papa bilang ini itu. Toh fikiran mama juga sudah teracuni oleh omongan orang-orang kantor.

SUARA MAMA
Papa tidak pernah memikirkan pikiran mama dan Zahra?

SUARA PAPA
Apa? Sejak kapan mama memperhatikan Zahra? Mama saja sibuk mengurusi bisnis mama, arisan, jalan-jalan keluar negri. Jadi jangan pernah mengalaskan Zahra.

SUARA MAMA
Papa …..

SUARA PAPA
Apa? Mama mau bilang apa? Mama mau ancam papa? Mama mau mengajak cerai? Bilang saja papa tidak akan takut dengan ancaman mama itu.

SUARA MAMA
Oh.. Jadi papa mengajak pisah? Baik.. kita pisah… Dalam waktu segera papa urus perceraian kita.

SUARA PAPA
Baik…

LAMPU TIRAI PADAM. SUASANA MENGARAH PADA ZAHRA..


ZAHRA
Arrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrgggh ( Sambil membuang buku dan menendang semua buku yang ada disitu ) Kapan rumah ini bisa tentram? Bertengkar terus. Mama, papa sibuk dengan urusan masing-masng. Hancur keluarga ini… hancur…. (menangis). (Keluar ke back tage)

Munculah 3 iblis dan mereka mengambil lilin tersebut.

IBLIS 1
(tertawa) hahaha… Emosi yang indah…telah kudaftarkan satu keluarga lagi sebagai teman masa depanku kelak.. hahahhahahahah ( Lilin 1 mati)

IBLIS 2
(tertawa) hahahaha…. Inilah darah yang patut tuk di pestakan. Menangislah terus cucu adam… dan darah itu semakin nikmat tuk di santap… hahahahahaha (lilin 2 padam)

IBLIS 3
(tertawa) Dalam hitungan sekejap. Matilah keluarga ini seperti lilin ini (lilin 3 mati)

( IBLIS 1, 2, 3 tertawa )

PANGGUNG GELAP

BABAK 2

PANGGUNG DALAM SUASANA YANG REMANG. NAMPAK DI ATASNYA ZIGY (PACAR ZAHRA) SEDANG WARA-WIRI MENUNGGU SESEORANG. TIBA-TIBA DATANGLAH DUA ORANG PEREMPUAN YANG SEAKAN BERHATI-HATI MELINTASI KAWASAN TERSEBUT. SATU ORANG WANITA MENGHAMPIRI ZIGY DAN SATUNYA DITINGGAL UNTUK BERJAGA-JAGA.

WANITA 1 :
Mana barangnya?

ZIGY :
Ada, kalian sudah pastikan aman?

WANITA 1:
Tentu, buruan sebelum orang-orang curiga .

ZIGY:
Baik (sambil mencari suatu barang di kantong celana sebelah kirinya)

WANITA 1:
(sambil menyodorkan amplop) Dalam amplop ini ada uang 3 juta Rupiah. Lebihnya kamu ambil saja (sambil bergegas menuju Wanita 2 dan mereka lekas pergi)

ZIGY DAN 2 WANITA TERSEBUT MENINGGALKAN TEMPAT.

BABAK 3

ZAHRA YANG NAMPAK SEDARI TADI MENUNGGU PACARNYA (ZIGY) YANG TAK KUNJUNG TIBA. BERULANG KALI BERKUTAK PADA PONSEL YANG IA GENGGAM DI TANGANNYA. GELAGATNYA SANGAT CEMAS. TIBA-TIBA ZIGYPUN DATANG.

ZIGY :
Sayang, maaf saya terlambat. Tadi macet di jalan. Sayang sudah nunggu lama?
ZAHRA
Kamu tuh kalau ada janji handphone tuh diaktifin ! buat orang cemas saja.

ZIGY
Duh maaf, tadi tuh baterainya lowbat.

ZAHRA :
Ah, sudahlah malas dengar alasanmu.

ZIGY :
(Sambil memegang tangan Zahra) ya sudah maaf, jangan marah lagi ya !

ZAHRAPUN TERSENYUM DAN MEREKA MENGAMBIL DUDUKPADA KURSI YANG ADA DI DEKAT MEREKA. LAMPU MENYOROT.

ZIGY
Ada apa sayang? Dari smsmu sepertinya kamu sedih?

ZAHRA :
Yah, seperti biasa. Papa dan mama bertengkar.

ZIGY
Memang ada masalah apa?

ZAHRA
Ada lah, masalah sekecil apapun jadi besar. Aku tak tahu pola fikir mereka. Padahal, mereka sudah sama-sama dewasa.

ZIGY
Lalu ?


ZAHRA
Cerai ! mereka merencanakan hal tersebut.

ZIGY
Cerai ?

ZAHRA
Ya ! Aku juga tak pernah tahu apa yang ada dibenak mereka. Kesibukan yang mereka jalani kesehariannya menyebabkan aku tak pernah bias mengenal mereka. Entah siapa mereka aku juga tak tahu .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ulasan Artikel Jurnal Penelitian

Contoh Proposal Pengajuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Contoh Proposal Kegiatan Bulan Bahasa di Sekolah