naskah drama "Ulangan Semester" Oleh : Alvian Kurniawan
Ulangan semesterku
Di suatu sekolah, terdapat 6 orang siswa yang mempunyai 6 keahlian yang berbeda-beda terhadap suatu mata pelajaran. Sebut saja sukarno (ahli sejarah), habibi (ahli agama), chatrine (ahli bahasa inggris), prosa (ahli bahasa Indonesia), joule (ahli fisika), dan phitagoras tapi sering dipanggil pita (ahli matematika). Mereka ber-6 merupakan sahabat akrab di sekolah itu termasuk ketika mereka sedang ada masalah. Kali ini kekompakan mereka di uji cobakan pada saat ujian semester selama 4 hari. Mereka memang pintar, namun kepintaran mereka hanya pada satu bidang mata pelajaran saja, tapi kalau dipelajaran lain ya kita juga tidak bias komentar apa-apa.
Hari pertama semester
Habibi : “astagfirullah aladzim….. fusing.. fusing.. fusing kepala ane.
hari ini ulangan matematika dan bahasa inggris. Ante-ente
pada tahu kalau ane paling bahlul kalau urusan itu.”
Joule : “setuju, wong kamu saja setiap hari makannya daging unta.
Lha mana bisa faham kalau urusan bahasa bule-bule gitu.”
Prosa : “saya sependapat denganmu joule, habibi itu pinter banget
kalau ceramah, tapi pinter juga kalau ngepek saat ulangan.”
Habibi : “astagfirullah.. semoga allah mengampuni dosa-dosa kalian.
Sungguh sebenarnya ente-ente telah mendzolimi ane.”
Sukarno : “stoop… bukan saatnya untuk ceramah. Kita disini sedang
terjajah. Terjajah dengan sekutu soal-soal yang sama sekali
tak bisa kita basmi.”
Prosa : “oalah…. Bahasamu,no. seperti lagi orasi saja.”
Joule : “maklumlah, sa. Karnokan orang lama. Lihat tuh muka saja
mirip naskah proklamasi.”
(habibi, joule dan prosa tertawa bersama-sama. Melihat muka karno merah karena diledek joule)
Tiba-tiba munculah si manusia yang sok ke bule-bulean..
Chatrine : “ hei..hei..hei..hei… you.. you.. n you… pasti pada nunggu I
kan?”
sukarno : “ oh chatrine, iya nih kami sedang menunggu kamu. Tuhkan
jadi terpaksa mengalah biar kamu merdeka di dunia kenarsisanmu itu. Besok-besok nga lagi deh bilang sedang nunggu kamu.”
Chatrine : “hei, close ur mouth… I bias tak kasih contekan untuk you.”
Sukarno : “hehe… maaf madam chatrine. Saya Cuma bercanda kok!”
Chatrine : “nah begitu, hari ini I jadi ratu untuk kalian.”
Habibi : “sssttt…. Tidak boleh begitu chatrine, allah tidak menyukai
orang yang sombong. Nanti …”
prosa : “berhentiiiii… jangan diceramahin. Nanti chatrine tidak mau
nyontekin kita.”
(habibipun terdiam. Tidak lama kemudian munculah pita dengan membawa tumpukan buku-buku berumus)
Pita : “waduh..waduh..waduh.. berat banget rumus-rumus ini.” (bruuk pita terjatuh karena keberatan bawa buku-buku berumus)
Habibi : “eits… tolongin-tolongin pita lagi kena musibah. Bukannya
tolong menolong itu baik hukumnya.”
Prosa : “ hei, ustadz senin kamis. Nolongi tuh pake perbuatan. Jangan
Cuma ceramah saja.” (sambil menolong pita)
Chatrine : “stoop… I pusing dengar say-say kalian itu.”
Pita : “iya neh… nga tau apa.. muka-muka kalian itu kelihatan
seperti rumus a semalam aku lihatin rumus-rumus terus.”
Chatrine : “whatt ? muka cantik I dibilang rumus ?”
Pita : “emang benerkan ?”
Sukarno : “heh.. dasar kamu. Pita. Awas…..”
Pita : “awas apa? Mau nga aku contekin matematika nanti ?”
Sukarno : “ehm.ehm.. maksud aku awas nanti kamu jatuh lagi.”
Habibi : “sudah-sudah.. jangan marah-marah terus. Nanti allah murka
lho.”
Karno, prosa, chatrine, pita, joule : “ iya pak ustadz”
Singkat cerita ujian semester hari pertamapun berlangsung. Merekapun menempuh ujian semester dihari pertama dengan kompak.
Hari ke-2 semesteran
Joule : “gawat.. gawat.. “
Sukarno : “gawat apa ? ada perang dunia ke-3 ?”
Joule : “bukan.. bukan itu…”
Prosa : “oh apa jangan-jangan lomba puisi classmeeting nanti
Dibatalkan?”
Joule : “bukan itu..”
Chatrine : “so? What happen ?”
Joule : “habibi….”
Pita : “habibi kenapa? Kekenyangan makan kurma?”
Joule : “bukaaaan”
Pita : “jadi apa? Buruan dong ngomong yang jelas. Saya lempar
pake rumus nanti”
joule : “anu…. Kemarin kan pas pulang semesteran habibikan
kehujanan jadi dia sakit.”
Prosa : “apa? Habibi sakit? Yang bener?”
Joule : “suer!”
Pita : “heh.. begitu saja pusing. Habibi itukan sudah sering sakit.
Wajarlah, wong biasanya hidup dipadang posir yang panas
terus tiba-tiba kena hujan. Ya sakit deh.”
Sukarno : “oi oon, kalau habibinya yang sakit sih say amah malah
bersyukur. Bisa bebas nga denger dia ceramah. Tapi
masalahnya hari inikan ulangan bahasa Indonesia sama
agama.”
Joule : “betul tuh, kalau bahasa Indonesiasih kecil. Kan ada prosa, lha
nanti kalau pas agama bagaimana ?”
prosa : “benar tuh kata joule, sekarang aku Tanya. Berapa rakaat
shalat subuh ?”
pita : “sebentar… aku buka rumus dulu ya !” (sambil membuka buku).
Chatrine : “hei.. I don’t like waiting.. terlalu lama kalau you buka-buka
rumus.”\
pita : “iya.. yah.. agama tuh juga sulit.”
Chatrine : “so?”
Joule : “aduh… aku juga bingung”
Disela-sela kebingungan mereka. Tiba-tiba…….
Habibi : “assalamualaikum”
Semua : (sambil menoleh) “habibiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” (berlari girang
mendekati habibi).
Semesteran hari ke-3
Sukarno : “matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, agama.
Semua sedah beres. Hari ini tinggal fisika dan mata pelajaran
kesayanganku alias se-ja-rah.”
Joule : “hmm.. betul tuh… hari ini kita ber-2 jadi raja. Bagaimana
Kalau nanti pas selesai semesteran kita minta kalian traktir
kami ber-2 bakso 4 mangkok di kantin belakang.
Chatrine : “what? Oh tidak bisa.”
Prosa : “benar tuh, masak kami disuruh nraktir kalian ber-2. padahal
Kemarinkan kami tidak minta traktir kalian.”
Habibi : “betul, allah swt menganjurkan umatnya untuk tidak pamrih>”
Pita : “nah yang kali ini, aku baru sependapat dengan ceramahnya
habibi. Itu namanya ter-la-lu.”
Joule : “huft.. lihat tuh. Pita kesurupan virusnya habibi!”
Sukarno : “betul tuh “
Pita : “heh.. apa-apaan kalian neh… bikin gossip nga karuan.”
Prosa : “sudah..sudah… kitakan bersahabat, jadi nga boleh saling
menghina dong. Bagaimana kalau kalian dengerin aku baca
puisi.”
Semua : “tidaaaaaaaaaaaaaakkkkkk” (sambil lari masuk ke kelas)
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggggggggg………
( bel bunyi keluar berbunyi )
Chatrine : “hwaaaa, finally finish..”
Pita : “iya nih.. ngerasa bebas banget yah !”
Prosa : “berarti nanti malam saya bisa melanjutkan baca novel cinta
yang masih tinggal 300 halaman lagi.”
Pita : “emang nga pusing tuh tiap malam harus baca novel beratus-
ratus halaman?”
chatrine : “if im no way… dari baca baca buku novel mendingan
telfonan with my darling.”
Habibi : “hati-hati… nanti jadi zina lho kalauy sering teleponan.”
Chatrine : “hehe… kan paling-paling Cuma bilang I love u saja”
Habibi : “tapi…..”
Chatrine : “stoopp… my darling nelfon i. I angkat dulu ya !”
Setelah sedang asik bercerita, tiba-tiba melintaslah ibu sonia (guru mata pelajaran biologi) yang sepertinya sedang sibuk dengan tumpukan kertas didalam map yang ia bawa.
Semua : “selamat siang buk”
Ibu sonia : “selamat siang…. Ada apa kalian disini. Bukannya semesteran
hari ini sudah selesai?”
sukarno : “anu, buk… kami sengaja menunggu ibu kok.”
Semua : “huuuuuuuuu gombal buk “
Ibu sonia : “sudah…sudah.. jangan saling teriak, nanti kalian kena marah
guru yang lain.”
Sukarno : “iya, buk. Tuh anak-anak pada ngiri kalau karno sedang
ngobrol sama ibu.”
Chatrine : “ngiri ? so what gitu lho ?”
Joule : “oh ya buk, itu yang ada di map yang ibu bawa ada apa buk ?”
Ibu sonia : “oh.. ini adalah berkas ulangan biologi untuk besok!”
Semua : “biologiiiiii ?”
Ibu sonia : “ya, biologi. Besokkan kita semesteran biologi. Kalian lupa?”
Joule : “oh, nga buk. Nga ada apa-apa!”
Ibu sonia : “ya sudah, ibu kekantor dulu ya. Jangan lupa belajar.”
Semua : “iya bukkkk !”
Ibu soniapun meninggalkan merka ber-6….
Chatrine : “oh… I don’t like it.”
Pita : “iya.. kok kita samapai lupa kalau besok ada ulangan biologi.”
Sukarno : “padahal kita tidak ada yang bisa satupun masalah biologi.”
Prosa : “waduhhhh…. Bisa-bisa mati ditempat nih.”
Habibi : “sudah..kita pasrahkan semuanya pada yang diatas. Kita
berdoa saja biar nanti soalnya mudah!”
sukarno : “stoop…. Suasana begini masih saja ceramah..”
joule : “iya nih, si bibi ini…..”
Di suatu sekolah, terdapat 6 orang siswa yang mempunyai 6 keahlian yang berbeda-beda terhadap suatu mata pelajaran. Sebut saja sukarno (ahli sejarah), habibi (ahli agama), chatrine (ahli bahasa inggris), prosa (ahli bahasa Indonesia), joule (ahli fisika), dan phitagoras tapi sering dipanggil pita (ahli matematika). Mereka ber-6 merupakan sahabat akrab di sekolah itu termasuk ketika mereka sedang ada masalah. Kali ini kekompakan mereka di uji cobakan pada saat ujian semester selama 4 hari. Mereka memang pintar, namun kepintaran mereka hanya pada satu bidang mata pelajaran saja, tapi kalau dipelajaran lain ya kita juga tidak bias komentar apa-apa.
Hari pertama semester
Habibi : “astagfirullah aladzim….. fusing.. fusing.. fusing kepala ane.
hari ini ulangan matematika dan bahasa inggris. Ante-ente
pada tahu kalau ane paling bahlul kalau urusan itu.”
Joule : “setuju, wong kamu saja setiap hari makannya daging unta.
Lha mana bisa faham kalau urusan bahasa bule-bule gitu.”
Prosa : “saya sependapat denganmu joule, habibi itu pinter banget
kalau ceramah, tapi pinter juga kalau ngepek saat ulangan.”
Habibi : “astagfirullah.. semoga allah mengampuni dosa-dosa kalian.
Sungguh sebenarnya ente-ente telah mendzolimi ane.”
Sukarno : “stoop… bukan saatnya untuk ceramah. Kita disini sedang
terjajah. Terjajah dengan sekutu soal-soal yang sama sekali
tak bisa kita basmi.”
Prosa : “oalah…. Bahasamu,no. seperti lagi orasi saja.”
Joule : “maklumlah, sa. Karnokan orang lama. Lihat tuh muka saja
mirip naskah proklamasi.”
(habibi, joule dan prosa tertawa bersama-sama. Melihat muka karno merah karena diledek joule)
Tiba-tiba munculah si manusia yang sok ke bule-bulean..
Chatrine : “ hei..hei..hei..hei… you.. you.. n you… pasti pada nunggu I
kan?”
sukarno : “ oh chatrine, iya nih kami sedang menunggu kamu. Tuhkan
jadi terpaksa mengalah biar kamu merdeka di dunia kenarsisanmu itu. Besok-besok nga lagi deh bilang sedang nunggu kamu.”
Chatrine : “hei, close ur mouth… I bias tak kasih contekan untuk you.”
Sukarno : “hehe… maaf madam chatrine. Saya Cuma bercanda kok!”
Chatrine : “nah begitu, hari ini I jadi ratu untuk kalian.”
Habibi : “sssttt…. Tidak boleh begitu chatrine, allah tidak menyukai
orang yang sombong. Nanti …”
prosa : “berhentiiiii… jangan diceramahin. Nanti chatrine tidak mau
nyontekin kita.”
(habibipun terdiam. Tidak lama kemudian munculah pita dengan membawa tumpukan buku-buku berumus)
Pita : “waduh..waduh..waduh.. berat banget rumus-rumus ini.” (bruuk pita terjatuh karena keberatan bawa buku-buku berumus)
Habibi : “eits… tolongin-tolongin pita lagi kena musibah. Bukannya
tolong menolong itu baik hukumnya.”
Prosa : “ hei, ustadz senin kamis. Nolongi tuh pake perbuatan. Jangan
Cuma ceramah saja.” (sambil menolong pita)
Chatrine : “stoop… I pusing dengar say-say kalian itu.”
Pita : “iya neh… nga tau apa.. muka-muka kalian itu kelihatan
seperti rumus a semalam aku lihatin rumus-rumus terus.”
Chatrine : “whatt ? muka cantik I dibilang rumus ?”
Pita : “emang benerkan ?”
Sukarno : “heh.. dasar kamu. Pita. Awas…..”
Pita : “awas apa? Mau nga aku contekin matematika nanti ?”
Sukarno : “ehm.ehm.. maksud aku awas nanti kamu jatuh lagi.”
Habibi : “sudah-sudah.. jangan marah-marah terus. Nanti allah murka
lho.”
Karno, prosa, chatrine, pita, joule : “ iya pak ustadz”
Singkat cerita ujian semester hari pertamapun berlangsung. Merekapun menempuh ujian semester dihari pertama dengan kompak.
Hari ke-2 semesteran
Joule : “gawat.. gawat.. “
Sukarno : “gawat apa ? ada perang dunia ke-3 ?”
Joule : “bukan.. bukan itu…”
Prosa : “oh apa jangan-jangan lomba puisi classmeeting nanti
Dibatalkan?”
Joule : “bukan itu..”
Chatrine : “so? What happen ?”
Joule : “habibi….”
Pita : “habibi kenapa? Kekenyangan makan kurma?”
Joule : “bukaaaan”
Pita : “jadi apa? Buruan dong ngomong yang jelas. Saya lempar
pake rumus nanti”
joule : “anu…. Kemarin kan pas pulang semesteran habibikan
kehujanan jadi dia sakit.”
Prosa : “apa? Habibi sakit? Yang bener?”
Joule : “suer!”
Pita : “heh.. begitu saja pusing. Habibi itukan sudah sering sakit.
Wajarlah, wong biasanya hidup dipadang posir yang panas
terus tiba-tiba kena hujan. Ya sakit deh.”
Sukarno : “oi oon, kalau habibinya yang sakit sih say amah malah
bersyukur. Bisa bebas nga denger dia ceramah. Tapi
masalahnya hari inikan ulangan bahasa Indonesia sama
agama.”
Joule : “betul tuh, kalau bahasa Indonesiasih kecil. Kan ada prosa, lha
nanti kalau pas agama bagaimana ?”
prosa : “benar tuh kata joule, sekarang aku Tanya. Berapa rakaat
shalat subuh ?”
pita : “sebentar… aku buka rumus dulu ya !” (sambil membuka buku).
Chatrine : “hei.. I don’t like waiting.. terlalu lama kalau you buka-buka
rumus.”\
pita : “iya.. yah.. agama tuh juga sulit.”
Chatrine : “so?”
Joule : “aduh… aku juga bingung”
Disela-sela kebingungan mereka. Tiba-tiba…….
Habibi : “assalamualaikum”
Semua : (sambil menoleh) “habibiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” (berlari girang
mendekati habibi).
Semesteran hari ke-3
Sukarno : “matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, agama.
Semua sedah beres. Hari ini tinggal fisika dan mata pelajaran
kesayanganku alias se-ja-rah.”
Joule : “hmm.. betul tuh… hari ini kita ber-2 jadi raja. Bagaimana
Kalau nanti pas selesai semesteran kita minta kalian traktir
kami ber-2 bakso 4 mangkok di kantin belakang.
Chatrine : “what? Oh tidak bisa.”
Prosa : “benar tuh, masak kami disuruh nraktir kalian ber-2. padahal
Kemarinkan kami tidak minta traktir kalian.”
Habibi : “betul, allah swt menganjurkan umatnya untuk tidak pamrih>”
Pita : “nah yang kali ini, aku baru sependapat dengan ceramahnya
habibi. Itu namanya ter-la-lu.”
Joule : “huft.. lihat tuh. Pita kesurupan virusnya habibi!”
Sukarno : “betul tuh “
Pita : “heh.. apa-apaan kalian neh… bikin gossip nga karuan.”
Prosa : “sudah..sudah… kitakan bersahabat, jadi nga boleh saling
menghina dong. Bagaimana kalau kalian dengerin aku baca
puisi.”
Semua : “tidaaaaaaaaaaaaaakkkkkk” (sambil lari masuk ke kelas)
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggggggggg………
( bel bunyi keluar berbunyi )
Chatrine : “hwaaaa, finally finish..”
Pita : “iya nih.. ngerasa bebas banget yah !”
Prosa : “berarti nanti malam saya bisa melanjutkan baca novel cinta
yang masih tinggal 300 halaman lagi.”
Pita : “emang nga pusing tuh tiap malam harus baca novel beratus-
ratus halaman?”
chatrine : “if im no way… dari baca baca buku novel mendingan
telfonan with my darling.”
Habibi : “hati-hati… nanti jadi zina lho kalauy sering teleponan.”
Chatrine : “hehe… kan paling-paling Cuma bilang I love u saja”
Habibi : “tapi…..”
Chatrine : “stoopp… my darling nelfon i. I angkat dulu ya !”
Setelah sedang asik bercerita, tiba-tiba melintaslah ibu sonia (guru mata pelajaran biologi) yang sepertinya sedang sibuk dengan tumpukan kertas didalam map yang ia bawa.
Semua : “selamat siang buk”
Ibu sonia : “selamat siang…. Ada apa kalian disini. Bukannya semesteran
hari ini sudah selesai?”
sukarno : “anu, buk… kami sengaja menunggu ibu kok.”
Semua : “huuuuuuuuu gombal buk “
Ibu sonia : “sudah…sudah.. jangan saling teriak, nanti kalian kena marah
guru yang lain.”
Sukarno : “iya, buk. Tuh anak-anak pada ngiri kalau karno sedang
ngobrol sama ibu.”
Chatrine : “ngiri ? so what gitu lho ?”
Joule : “oh ya buk, itu yang ada di map yang ibu bawa ada apa buk ?”
Ibu sonia : “oh.. ini adalah berkas ulangan biologi untuk besok!”
Semua : “biologiiiiii ?”
Ibu sonia : “ya, biologi. Besokkan kita semesteran biologi. Kalian lupa?”
Joule : “oh, nga buk. Nga ada apa-apa!”
Ibu sonia : “ya sudah, ibu kekantor dulu ya. Jangan lupa belajar.”
Semua : “iya bukkkk !”
Ibu soniapun meninggalkan merka ber-6….
Chatrine : “oh… I don’t like it.”
Pita : “iya.. kok kita samapai lupa kalau besok ada ulangan biologi.”
Sukarno : “padahal kita tidak ada yang bisa satupun masalah biologi.”
Prosa : “waduhhhh…. Bisa-bisa mati ditempat nih.”
Habibi : “sudah..kita pasrahkan semuanya pada yang diatas. Kita
berdoa saja biar nanti soalnya mudah!”
sukarno : “stoop…. Suasana begini masih saja ceramah..”
joule : “iya nih, si bibi ini…..”
Komentar
Posting Komentar