RPP KELAS X KD 3.13 DAN 4.13 BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A.
IDENTITAS
1.
Sekolah
: SMA ______________________________
2.
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
3.
Kelas/Semester : X / 2
4.
Materi
Pokok : Debat
5.
Alokasi
Waktu : 4 Jam Pelajaran/ 2
Pertemuan
B.
KOMPETENSI INTI
KI 3
|
:
|
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
|
KI 4
|
:
|
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
|
C.
KOMPETENSI DASAR
DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
KOMPETENSI DASAR
3
|
KOMPETENSI DASAR
4
|
3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang
dan argumen beberapa pihak, dan
simpulan).
|
4.13 Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang
yang dilengkapi argumen dalam berdebat.
|
IPK
|
IPK
|
· Menganalisis permasalahan/isu
debat
· Menganalisis sudut pandang debat
· Menganalisis argumen beberapa pihak debat
· Menganalisis simpulan debat
|
· Mengembangkan
permasalahan dari berbagai sudut pandang debat.
· Melengkapi
argumen dalam debat.
|
D.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Melalui
model pembelajaran discovery learning
dengan pemberian stimulus; pengidentifikasian masalah; pengumpulan data; pengolahan
data; pembuktian; dan penarikan kesimpulan, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, menganalisis isi debat; dan mengembangkan
permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam
berdebat.
E.
MATERI
PEMBELAJARAN
v Fakta
Debat adalah beradu
argumen terhadap suatu masalah (mosi) untuk meyakinkan orang lain bahwa
argumennya adaalah benar.
v Konsep
Isi
debat
· Permasalahan/isu
· Sudut
pandang
· Argumen
· Simpulan
v Prinsip
Dalam debat
penentuan siapa yang berhasil mengalahkan lawan (pro dan kontra) adalah siapa
yang paling kuat argumennya yang didukung oleh fakta (data, bukti, contoh dll.)
v
Prosedur
Sistematika
rekonstruksi teks eksposisi
· Permasalahan
· Sudut pandnag
· Argumen
· Simpulan
F.
PENDEKATAN,
METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
·
Pendekatan : Saintifik
·
Metode : Ceramah,
diskusi, tanya jawab, penugasan
·
Model
Pembelajaran : Discovery Learning
G.
MEDIA PEMBELAJARAN
·
Video
debat
·
Teks
debat
·
LCD,
komputer
H.
SUMBER BELAJAR
Suherli dkk. 2016. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Kemendikbud.
I.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi
·
Menganalisis permasalahan/isu debat
·
Menganalisis
sudut pandang debat
·
Menganalisis
argumen beberapa pihak yang berdebat
·
Menganalisis
simpulan debat
No
|
Tahap
|
Kegiatan
|
Estimasi Waktu
|
Pembuka
|
a.
Guru mengkondisikan kelas dengan memberi salam dan
berdoa (religius)
b.
Guru bertanya jawab tentang isi debat
c.
Guru menyampaikan KD dan IPK yang akan dipelajarai.
|
10
|
|
Inti
|
Guru
memberi stimulus berupa tayangan debat
Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin struktur debat, dengan memnggal tayangan debat menjadi beberapa
bagian dan mengajukan pertanyaan “Bagian apakah penggalan teks eksposisi
tersebut dilihat dari isinya? (berpikir kritis dan kreatif)
·
Peserta
didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati tentang
isi pada tayangan debat dengan terlebih dahulu mengkopikan video debat (kolaboratif).
·
Dengan
membaca literatur/bahan ajar, peserta didik mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan isi debat.
·
Peserta
didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar kerja (kreatif)
·
Peserta
didik menyusun isi debat dengan sistematika yag benar.
·
Perwakilan
kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang struktur debat di depan
kelas (komunikatif)
·
Perwakilan
kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis (berpikir kritis dan kreatif)
Guru dan
peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran: isi debat.
|
70
|
|
Penutup
|
a.
Memfasilitasi peserta didik
untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b.
Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c.
Menyampikan informasi
tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya,
yaitu mengembangkan permasalahan, dan melengkapi argumen debat.
d.
Berdoa dan memberi salam (religius)
|
10
|
Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi
·
Mengembangkan permasalahan
dari berbagai sudut pandang debat.
·
Melengkapi argumen dalam debat.
No
|
Tahap
|
Kegiatan
|
Estimasi Waktu
|
Pembuka
|
a.
Guru mengkondisikan kelas dengan memberi salam dan
berdoa (religius)
b.
Guru bertanya jawab tentang struktur permasalahan
dan argumen debat.
c.
Guru menyampaikan KD dan IPK yang akan dipelajarai.
|
10
|
|
Inti
|
Guru
memberi stimulus berupa tayangan debat.
Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan
dan argumen debat dalam tayangan debat dengan mengajukan pertanyaan, “Apa
yang diperdebatkan, dan apa alasan yang disajikan oleh pihak yang berdebat
(pro dan kontra)? (berpikir kritis dan kreatif)
·
Peserta
didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati pada tayangan
debat (kolaboratif).
·
Dengan
membaca literatur/bahan ajar, peserta didik mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan permasalahan dan argumen
debat.
·
Peserta
didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar kerja (kreatif)
·
Peserta
didik mengklasifikasikan permasalahan dan argumen debat.
·
Perwakilan
kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas (komunikatif)
·
Perwakilan
kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis (berpikir kritis dan kreatif)
Guru dan
peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran: permasalahan dan argumen dalam
debat.
|
70
|
|
Penutup
|
a.
Guru memfasilitasi peserta didik
untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b.
Guru melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator
c.
Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu tentang
teks biografi.
d.
Berdoa dan memberi salam (religius)
|
10
|
J.
PENILAIAN
C.
PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b.
Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c.
Penilaian
Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*) coret yang tidak perlu
2. Bentuk Penilaian:
a.
Observasi : lembar
pengamatan aktivitas peserta didik
b.
Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
(analisis isi debat)
d.
Portofolio : penilaian pengembangan permasalahan dan argumen debat
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
Palembang,
17 Juli 2017
Mengetahui: Guru,
Kepala Sekolah,
____________________ Alvian Kurniawan, M.Pd.
NIP/NIY
NIP/NIY
LAMPIRAN:
INSTRUMEN PENILAIAN
1.
Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN
SIKAP
Nama Satuan pendidikan :
SMA Negeri 17 Palembang
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Kelas/Semester
: X / 2
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
NO
|
WAKTU
|
NAMA
|
KEJADIAN/
PERILAKU
|
BUTIR SIKAP
|
TINDAK LANJUT
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
4
|
|||||
5
|
|||||
6
|
|||||
7
|
|||||
8
|
|||||
9
|
|||||
10
|
|||||
11
|
|||||
12
|
|||||
13
|
|||||
14
|
|||||
15
|
|||||
16
|
Palembang, Maret 2017
Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran,
____________________ Alvian Kurniawan, M.Pd.
NIP/NIY NIP/NIY
2. Penilaian Pengetahuan
No
|
Aspek
|
No
IPK
|
Indikator
Soal
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk penilaian
|
Instrumen
Penilaian
|
No Soal
|
1
|
Pengetahuan
|
3.2.11
|
Menganalisis permasalahan debat
|
Tertulis
|
Uraian
|
Terlampir
|
1
|
3.2.11
|
Menganalisis sudut pandang debat
|
2
|
|||||
3.2.12
|
Menganalisis argumen debat
|
3
|
|||||
3.2.13
|
Menganalisis rekomendasi debat
|
4
|
|||||
3.2.14
|
Menganalisis
simpulan debat
|
5
|
|||||
Lampiran
: Kisi-kisi soal
Lampiran
: Soal Pengetahuan
Bacalah
teks debat berikut ini, kemudian analisislah isinya!
Debat|
Keterangan
A,b,c > Pro
1,2,3 > Kontra
“ Banyak sekali
tayangan kekerasan yang menimbulkan banyak masalah terhadap prilaku anak
bangsa untuk kedepanya dan akan membuat anak bangsa yang menjadi penerus
indonesia nantinya hancur dan selalu membuat masalah untuk negaranya sendiri,
tapi bagaimanakah cara mengatasinya ?? walaupun sudah ada Undang-undang yang
menjelaskan tentang tayangan kekerasan, tapi undang-undang itu masih belum
bisa diterapkan, karena sulitnya menerapkan undang-undang tersebut di
indonesia, semakin maraknya filmfilm mancanegara maupun dalam negeri membuat
sulitnya indonesia dalam menerapkan undang-undang tersebut, lalu bagaimanakah
cara mengatasinya , berikut kita simak dalam debat berikut ini “
A : banyak kekrasan
yang ditayangkan di televisi dan jiikalau terus dibiarkan, itu akan sangat
merusak karakter bangsa untuk kedepanya
1 : Merusak karakter
????? Saya pikir tidak
2 : Iya betul. .
tayangan kekerasan justru akan membawa seseorang yang menontonnya terbawa
kedalam kehidupan nyata , dan itu malah lebih bagus
B : Justru itu yang
tidak boleh dibiarkan, jikalau sudah terbawa dalam kehidupan nyata. Cara
menanggulanginyapun sulit bahkan akan lebih parah
C : Dan hal itu akan
menimbulkan dampak besar bagi bangsa kita ,
3 : Dampak besar
seperti apa maksudnya ??
A : Sekarang banyak
sekali tindakan kriminal yang dilakukan di masyaraat , dan saya rasa itu
karena mereka sering menonton hal seperti itu
2 : Saya pikir itu
bkan karena tayangan kekerasan , karena walaupun orang tersebut tidak
menonton tayangan tersebut kalau orang yang sudah memiliki jiwa keras pasti
di akan melakukanya
1 : Setiap orang
pasti memiliki karakter yang buruk, tapi karakter itu tidak akan selalu
datang ketika orang tersebut tidak memiliki tekanan
B : Dan
tayangan itulah yang menyebabkan tekanan sehingga karakter buruk dari
seseorang itu muncul
3 : Saya rasa itu
tidak menimbulkan tekanan, justru tayangan yang dia tonton itu yang memang
dia sukai,jadi dia akan mersa lebih senang melihat itu, bukan tertekan
C : tapikan sekarang
itu sudah banyak kriminal-kriminal yang menggunakan media tayangan televisi
untuk mengetahui suatu tekhnik dalam melaksanakan tgasnya sebagai seorang
kriminal
1 : kalau itu namanya
bukan merusak karakter, tapi dia memang karakternya sudah rusak dari dulu
2 : orang yang
melakukan kriminal itu memang dari dulunya sudah memiliki tekanan yang berat
yang mebuat dirinya itu keluar dari diri yang sebenarnya dari orang tersebut
3 : dan di televisi juga
saya belum pernah mendengar ada seorang kriminal dengan alasan dulunya itu
sering menonton tayangan kekerasan
A : Ingatya,
Karakter yang rusak itu bukanlah hanya orang yang selalu malakukan tindakan
kriminal atau semacamnya , tapi orang yang bolos sekolah,tidak mengerjakan PR
itu juga termasuk karakter yang buruk
B : Dan itu lebih
disebabkan karena orang ersebut sering mnonton tayang di TV dan
mempraktekkanya dalam dunia nyata
C : sehingga kali
ini di buku-buku LKS juga disebutakan Pendidkan karakter, dan itu tujuanya
untuk mengurangi masalah tersebut yang disebabkan karena alasan yang tadi
1 : Tapi sekrang TV
sudah diamana-man bahkan setiap rumah skarang sudah pasti memliki TV
2 : Dan setiap siswa
pasti akan menontonya, bahkan tayangan kekerasan , pasti sudah biasa , karena
jaman sekarang acara tv itu kebanyakan yang seperti itu
3 : Tapi tidak semua
siswa yang ada di kelas itu memilik karakter yang buruk
A : karena orang
tidak akan berubah sifatnya dengan seketika , setelah orang itu nonton,
sifatnya langsung berubah ,, tidak mungkin
1 : Berarti perusakan
watak sesorang bukanlah karena tayangan di Tvdong
B : Orang yang baik
akan berubah karakternya tida akan seketika,
2 : lalu bagaimana
dengan orang yang memilik watak yang buruk disekolahnya,
C : itu karena orang
tersebut memang dari dulunya gitu, dan tayangan tv juga ikut merubahnya
3 : berarti intinya
karakter buruk itu bukan karena tayangan kekrasan di tv, tapi karena memang
dia it tertekan
1 : Kalau memang
tayangan kekerasan itu merusak karakter bangsa, mengapa masih belum ada
penegasan dari pemerintah,misalnya undang-undang atau semacamnya
A : sekarang sudah
ada undang-undang yang menjelaskan tayangan kekerasan Yaitu
2 : iya tapi mengapa
masih belum bisa diterapkan di Indonesia
B : Bukan belm bisa
tapi memang tidak ada waktu yang tepat untuk menerapkanya
3 : Iya itu karena
memang tayangan kekerasan di TV itu masih belum sepenuhnya bisa merusak
karakter bangsa
C : Bukan karena itu
tapi ini lebih disebabkan karena semakkin banyaknya film-film dari mancanegara
maupun dalam negeri yang menanyangkan acara tersebut, sehingga sangat sulit
untuk menerapkannya
1 : lalu sampai kapan
Undang-undang tersebut akan terus disimpan
A : Ya sampai
waktunya tepat lah
2 : Iya sampai kapan,
sampai semua pemarintah tahu, tayanga kekerasan itu bukanlah dari tayangan ??
B : Kami bukan
pemerintah yang tahu segalanya tentang itu, mungkin pemerintah sedang mencari
waktu yang tepat untuk itu ya walaupun sudah begitu lama
3 : Lalu mengapa ada
pernyataan tersebut ??? apabila UU masih belum bisa diterapkan
C : Kita kembali
kepada yang tadi ,, timbulnya kekerasan sekarang ini dan rusaknya karakter
pada jaman ini, inilah penyebab timbulnya pernyatan tersebut.
1 : Walaupun memang
sekarang banyak sekali karakter bangsa yang rusak tapi itu bukanlah
sepenuhnya akibat tayangan diTV tapi waktulah yang merubah semua itu, karena
tayangan d TV itu sepenuhnya hanyalah untuk hiburan semata ,, tapi musibah
yang datang kepada semua orang itu menyebabkan tekanan yang berat sehingga
orang tersebut karakternya menjadi rusak
A : Waktu itu
smentara, tapi pengalaman untuk selamanya. Memang orang yang melihat tayangan
kekerasan di tv itu tidak akan langsung merusak karakter
B : Tapi
iangatan/imajinasi tayangan tersebut akan langsung melekat didalam pikiran
orang tersebut sampai kapanpun
C : Dan katika orang
itu mangalami tekanan , maka imajinasi itu akan muncul dan langsung merubah
pikiranya, perlahan tapi pasti karakter jelek akan muncul dari dalam dirinya
2 : jadi intinya bukan
tayangan kriminal/kekerassan di televisilah yang meruasak karakter, tapi
takanan beratlah yang bisa menimbulkan orang tersebut melakukan apapun yang
dia sukai.
3 : sehingga watak
buruk akan muncul dari dalam dirinya
1 : Walaupun disekolah
sudah diadakan pendidikan karakter tapi itu tadak akan merubah semuanya ,
karena imajinasi kekerasan yang ditonton ketika kecil akan selalu ada dalam
pikiran setiap manusia ,dimanapun dan sampai kpanpun, jadi, jangan sapai
kalian tertekan
A : Jadi semuanya
setuju dengan pernyataan tersebut bahwa tayangan kekrasan di telelvisi itu
merusak karakter bangsa
“ Jadi kesimpulanya
adalah tayangan kekerasan ditelevisi memang akan merusak dan meracuni otak
kalian untuk kedepanya dan ketika kita mengalami tekanan yang berat maka
imajinasi kekerasan akan muncul didalam pikiran kita, karena tidak mungkin
ketika kita mengalami masalah yang ada didalam pikiran kita itu adalah
spongebob, masha and the bear dan lainya tapi yang akan muncul adalah
imajinasi yang memang bisa mentutaskan masalah tersebut ya salah satunya
adalah tayangan kekersan tadi. Waktu itu sememntara,tapi pengalaman adalah
untuk selamanya, tayangan itu tidak akan langsung merusak,tapi akan seal ada
dalam piiran kita selamanya. Pendidikan karakter hanyalah sebagian kecil dari
pembelajaran yan tidak akan bisa mentuntaskan masalah tersebut, karena
imajinasi itu lebih cerdas dari hanya sekedar pendidikan. Kami dari kelompok
Gol A Gong, terimakasih.
|
3.
Penilaian Keterampilan
Bacalah
kerangka debat teks debat berikut, kemudian kembangkan permasalahan dan
argumennya!
Masalah
Pemerintah
kesulitan mengatasi kemacetan arus kendaraan bermotor dan angkutan jalan.
Pengembangan Masalah:
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Argumen:
Pro:
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Kontra:
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
|
Lampiran
: Materi Pembelajaran
DEBAT
1. Pengertian Debat
Debat adalah
kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan
ataupum kelompok dalam mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan. Selain
pengertian debat tersebut, adapula pengertian debat menurut para
ahli diantaranya:
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Menurut G. Sukadi, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan
Menurut Hendri Guntur Tarigan, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Menurut G. Sukadi, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan
Menurut Hendri Guntur Tarigan, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
2. Unsur Unsur Debat
Adapun unsur unsur dalam
debat, diantaranya:
·
Mosi, yakni hal atau
topik yang diperdebatkan
·
Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan
(mosi)
·
Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang
tidak setuju atau menentang mosi
·
Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun
sanggahan terhadap mosi
·
Moderator, yakni
orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
- Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.
3. Tujuan Debat
Adapun tujuan
debat yaitu:
- Melatih
keberanian mengemukakan pendapat
- Melatih
mematahkan pendapat lawan
- Meningkatkan
kemampuan merespon sesuatu masalah
- Dan lain
sebagainya.
4. Ciri Ciri Debat
Adapun ciri-ciri
debat, diantaranya:
- Terdapat 2
sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif
(pihak yang tidak menyetujui topik)
- Adanya proses
saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
- Adanya adu
argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan
- Hasil debat
diperoleh melalui voting atau keputusan juri
- Sesi tanya
jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan
- Adanya pihak
yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator
5.
Jenis
Jenis Debat
Berdasarkan
bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, yakni:
Debat
Parlementer/ Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
Debat
Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu
(Cross-Examination Debating)
Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.
Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.
Debat
Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational
Debating)
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
Debat
kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen,
debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya,
seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan
terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing
(Jika debat dilakukan dalam bahasa asing).
6.
Tata
Cara Debat Yang Baik
Adapun
tatacara debat yang baik yaitu:
- Pertanyaan
atau tantangan hendaknya dikemukakan secara professional, Tidak Menghina,
Tidak merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat
diterima.
- Analisis
kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia
(ability to perceive and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
- Fokus pada
posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan kelebihan
pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk
menyangkal argumen lawan.
- Batasi
argumen maksimal tiga poin.
- Gunakan
logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
- Ketahui
kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara
efektif dalam menyangkal argumen lawan.
- Sajikan
konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta)
yang berhubungan dan mendukung pandangan.
- Pastikan
kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
- Kesimpulan
dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai
kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
7.
Struktur
Teks Debat
Berikut ini
adalah struktur debat yang baik:
- Permasalahan
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan
argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi
dan diakhiri dengan tim netral.
·
Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.
Komentar
Posting Komentar