RPP KELAS X KD 3.13 DAN 4.13 BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


A.      IDENTITAS
1.    Sekolah                        : SMA ______________________________
2.    Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia
3.    Kelas/Semester            : X / 2
4.    Materi Pokok               : Debat
5.    Alokasi Waktu            : 4 Jam Pelajaran/ 2 Pertemuan

B.       KOMPETENSI INTI
KI 3
:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

C.      KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)
KOMPETENSI DASAR 3
KOMPETENSI DASAR 4
3.13      Menganalisis  isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa  pihak, dan simpulan).

4.13 Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat.
IPK
IPK
·     Menganalisis permasalahan/isu debat
·     Menganalisis sudut pandang debat
·     Menganalisis argumen beberapa pihak debat
·     Menganalisis simpulan debat

·    Mengembangkan permasalahan dari berbagai sudut pandang debat.
·    Melengkapi argumen dalam debat.

D.      TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan pemberian stimulus; pengidentifikasian masalah; pengumpulan data; pengolahan data; pembuktian; dan penarikan kesimpulan, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, menganalisis  isi debat; dan mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat.
E.       MATERI PEMBELAJARAN
v  Fakta
Debat adalah beradu argumen terhadap suatu masalah (mosi) untuk meyakinkan orang lain bahwa argumennya adaalah benar.
v  Konsep
Isi debat
·      Permasalahan/isu
·      Sudut pandang
·      Argumen
·      Simpulan

v   Prinsip
Dalam debat penentuan siapa yang berhasil mengalahkan lawan (pro dan kontra) adalah siapa yang paling kuat argumennya yang didukung oleh fakta (data, bukti, contoh dll.)
v  Prosedur
Sistematika rekonstruksi teks eksposisi
·      Permasalahan
·      Sudut pandnag
·      Argumen
·      Simpulan

F.       PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
·           Pendekatan                           : Saintifik
·           Metode                                 : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
·           Model Pembelajaran             : Discovery Learning

G.      MEDIA PEMBELAJARAN
·           Video debat
·           Teks debat
·           LCD, komputer

H.      SUMBER BELAJAR
Suherli dkk. 2016. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.




I.         LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi
·           Menganalisis permasalahan/isu debat
·           Menganalisis sudut pandang debat
·           Menganalisis argumen beberapa pihak yang berdebat
·           Menganalisis simpulan debat

No
Tahap
Kegiatan
Estimasi Waktu

Pembuka
a.    Guru mengkondisikan kelas dengan memberi salam dan berdoa (religius)
b.    Guru bertanya jawab tentang isi debat
c.    Guru menyampaikan KD dan IPK yang akan dipelajarai.
10

Inti
Guru memberi stimulus berupa tayangan debat
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin struktur debat, dengan memnggal tayangan debat menjadi beberapa bagian dan mengajukan pertanyaan “Bagian apakah penggalan teks eksposisi tersebut dilihat dari isinya? (berpikir kritis dan kreatif)
·         Peserta didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati tentang isi pada tayangan debat dengan terlebih dahulu mengkopikan video debat (kolaboratif).
·         Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan isi debat.
·         Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar kerja (kreatif)
·         Peserta didik menyusun isi debat dengan sistematika yag benar.
·         Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok tentang struktur debat di depan kelas (komunikatif)
·         Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di papan tulis (berpikir kritis dan kreatif)
Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran: isi debat.
70

Penutup
a.     Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b.     Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator 
c.     Menyampikan informasi tentang materi yang akan dibahas  pada pertemuan berikutnya, yaitu mengembangkan permasalahan, dan melengkapi argumen debat.
d.    Berdoa dan memberi salam (religius)
10

Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi
·                Mengembangkan permasalahan dari berbagai sudut pandang debat.
·                Melengkapi argumen dalam debat.

No
Tahap
Kegiatan
Estimasi Waktu

Pembuka
a.     Guru mengkondisikan kelas dengan memberi salam dan berdoa (religius)
b.     Guru bertanya jawab tentang struktur permasalahan dan argumen debat.
c.    Guru menyampaikan KD dan IPK yang akan dipelajarai.
10

Inti
Guru memberi stimulus berupa tayangan debat.
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan dan argumen debat dalam tayangan debat dengan mengajukan pertanyaan, “Apa yang diperdebatkan, dan apa alasan yang disajikan oleh pihak yang berdebat (pro dan kontra)? (berpikir kritis dan kreatif)
·         Peserta didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati pada tayangan debat (kolaboratif).
·         Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta didik mencari informasi (literasi) dan mendiskusikan permasalahan dan argumen debat.
·         Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam lembar kerja (kreatif)
·         Peserta didik mengklasifikasikan permasalahan dan argumen debat.
·         Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas (komunikatif)
·         Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan di papan tulis (berpikir kritis dan kreatif)
Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran: permasalahan dan argumen dalam debat.
70

Penutup
a.     Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b.     Guru melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator 
c.     Guru menyampaikan informasi tentang materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu tentang teks biografi.
d.    Berdoa dan memberi salam (religius)
10


J.        PENILAIAN
C.     PENILAIAN
1.      Teknik Penilaian:
a.       Penilaian Sikap                      : Observasi/pengamatan/Jurnal
b.      Penilaian Pengetahuan                       : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c.       Penilaian Keterampilan                      : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
       *) coret yang tidak perlu

2.      Bentuk Penilaian:
a.       Observasi        :          lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b.      Tes tertulis       :          uraian dan lembar kerja (analisis isi debat)
d.      Portofolio        :          penilaian pengembangan permasalahan dan argumen debat

3.      Instrumen Penilaian (terlampir)



Palembang, 17 Juli 2017
Mengetahui:                                                  Guru,
Kepala Sekolah,
         

____________________                             Alvian Kurniawan, M.Pd. 
NIP/NIY                                                       NIP/NIY
































LAMPIRAN: INSTRUMEN PENILAIAN

1.      Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan        : SMA Negeri  17  Palembang
Tahun pelajaran                       : 2017/2018
Kelas/Semester                        : X / 2
Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia

NO
WAKTU
NAMA
KEJADIAN/
PERILAKU
BUTIR SIKAP
TINDAK LANJUT
1





2





3





4





5





6





7





8





9





10





11





12





13





14





15





16






Palembang,  Maret  2017
Mengetahui
Kepala SMA                                                           Guru Mata Pelajaran,
                         



____________________                                      Alvian Kurniawan, M.Pd. 
NIP/NIY                                                                NIP/NIY














2.    Penilaian Pengetahuan

No
Aspek
No
IPK
Indikator Soal
Teknik Penilaian
Bentuk penilaian
Instrumen
Penilaian
No Soal
1
Pengetahuan
3.2.11
Menganalisis permasalahan debat

Tertulis
Uraian
Terlampir
1
3.2.11
Menganalisis sudut pandang debat

2
3.2.12
Menganalisis argumen debat

3
3.2.13
Menganalisis rekomendasi debat

4
3.2.14
Menganalisis simpulan debat

5






























Lampiran : Kisi-kisi soal
























Lampiran : Soal Pengetahuan

Bacalah teks debat berikut ini, kemudian analisislah isinya!


Debat
|

Keterangan
A,b,c  > Pro
1,2,3 > Kontra
“ Banyak sekali tayangan kekerasan yang menimbulkan banyak masalah terhadap prilaku anak bangsa untuk kedepanya dan akan membuat anak bangsa yang menjadi penerus indonesia nantinya hancur dan selalu membuat masalah untuk negaranya sendiri, tapi bagaimanakah cara mengatasinya ?? walaupun sudah ada Undang-undang yang menjelaskan tentang tayangan kekerasan, tapi undang-undang itu masih belum bisa diterapkan, karena sulitnya menerapkan undang-undang tersebut di indonesia, semakin maraknya filmfilm mancanegara maupun dalam negeri membuat sulitnya indonesia dalam menerapkan undang-undang tersebut, lalu bagaimanakah cara mengatasinya , berikut kita simak dalam debat berikut ini “
A : banyak kekrasan yang ditayangkan di televisi dan jiikalau terus dibiarkan, itu akan sangat merusak karakter bangsa untuk kedepanya
1 : Merusak karakter ????? Saya pikir tidak
2 : Iya betul. . tayangan kekerasan justru akan membawa seseorang yang menontonnya terbawa kedalam kehidupan nyata ,  dan itu malah lebih bagus
B : Justru itu yang tidak boleh dibiarkan, jikalau sudah terbawa dalam kehidupan nyata. Cara menanggulanginyapun sulit bahkan akan lebih parah
C : Dan hal itu akan menimbulkan dampak besar bagi bangsa kita ,
3 : Dampak besar seperti apa maksudnya ??
A : Sekarang banyak sekali tindakan kriminal yang dilakukan di masyaraat , dan saya rasa itu karena mereka sering menonton hal seperti itu
2 : Saya pikir itu bkan karena tayangan kekerasan , karena walaupun orang tersebut tidak menonton tayangan tersebut kalau orang yang sudah memiliki jiwa keras pasti di akan melakukanya
1 :  Setiap orang pasti memiliki karakter yang buruk, tapi karakter itu tidak akan selalu datang ketika orang tersebut tidak memiliki tekanan
B : Dan tayangan  itulah yang menyebabkan tekanan sehingga karakter buruk dari seseorang itu muncul
3 : Saya rasa itu tidak menimbulkan tekanan, justru tayangan yang dia tonton itu yang memang dia sukai,jadi dia akan mersa lebih senang melihat itu, bukan tertekan
C : tapikan sekarang itu sudah banyak kriminal-kriminal yang menggunakan media tayangan televisi untuk mengetahui suatu tekhnik dalam melaksanakan tgasnya sebagai seorang kriminal
1 : kalau itu namanya bukan merusak karakter, tapi dia memang karakternya sudah rusak dari dulu
2 : orang yang melakukan kriminal itu memang dari dulunya sudah memiliki tekanan yang berat yang mebuat dirinya itu keluar dari diri yang sebenarnya dari orang tersebut
3 : dan di televisi juga saya belum pernah mendengar ada seorang kriminal dengan alasan dulunya itu sering menonton tayangan kekerasan
A : Ingatya, Karakter yang rusak itu bukanlah hanya orang yang selalu malakukan tindakan kriminal atau semacamnya , tapi orang yang bolos sekolah,tidak mengerjakan PR itu juga termasuk karakter yang buruk
B : Dan itu lebih disebabkan karena orang ersebut sering mnonton tayang di TV dan mempraktekkanya dalam dunia nyata
C : sehingga kali ini di buku-buku LKS juga disebutakan Pendidkan karakter, dan itu tujuanya untuk mengurangi masalah tersebut yang disebabkan karena alasan yang tadi
1 : Tapi sekrang TV sudah diamana-man bahkan setiap rumah skarang sudah pasti memliki TV
2 : Dan setiap siswa pasti akan menontonya, bahkan tayangan kekerasan , pasti sudah biasa , karena jaman sekarang acara tv itu kebanyakan yang seperti itu
3 : Tapi tidak semua siswa yang ada di kelas itu memilik karakter yang buruk
A : karena orang tidak akan berubah sifatnya dengan seketika , setelah orang itu nonton, sifatnya langsung berubah ,, tidak mungkin
1 : Berarti perusakan watak sesorang bukanlah karena tayangan di Tvdong
B : Orang yang baik akan berubah karakternya tida akan seketika,
2 : lalu bagaimana dengan orang yang memilik watak yang buruk disekolahnya,
C : itu karena orang tersebut memang dari dulunya gitu, dan tayangan tv juga ikut merubahnya
3 : berarti intinya karakter buruk itu bukan karena tayangan kekrasan di tv, tapi karena memang dia it tertekan
1 : Kalau memang tayangan kekerasan itu merusak karakter bangsa, mengapa masih belum ada penegasan dari pemerintah,misalnya undang-undang atau semacamnya
A : sekarang sudah ada undang-undang yang menjelaskan tayangan kekerasan Yaitu

2 : iya tapi mengapa masih belum bisa diterapkan di Indonesia
B : Bukan belm bisa tapi memang tidak ada waktu yang tepat untuk menerapkanya
3 : Iya itu karena memang tayangan kekerasan di TV itu masih belum sepenuhnya bisa merusak karakter bangsa
C : Bukan karena itu tapi ini lebih disebabkan karena semakkin banyaknya film-film dari mancanegara maupun dalam negeri yang menanyangkan acara tersebut, sehingga sangat sulit untuk menerapkannya
1 : lalu sampai kapan Undang-undang tersebut akan terus disimpan
A : Ya sampai waktunya tepat lah
2 : Iya sampai kapan, sampai semua pemarintah tahu, tayanga kekerasan itu bukanlah dari tayangan ??
B : Kami bukan pemerintah yang tahu segalanya tentang itu, mungkin pemerintah sedang mencari waktu yang tepat untuk itu ya walaupun sudah begitu lama
3 : Lalu mengapa ada pernyataan tersebut ??? apabila UU masih belum bisa diterapkan
C : Kita kembali kepada yang tadi ,, timbulnya kekerasan sekarang ini dan rusaknya karakter pada jaman ini, inilah penyebab timbulnya pernyatan tersebut.
1 : Walaupun memang sekarang banyak sekali karakter bangsa yang rusak tapi itu bukanlah sepenuhnya akibat tayangan diTV tapi waktulah yang merubah semua itu, karena tayangan d TV itu sepenuhnya hanyalah untuk hiburan semata ,, tapi musibah yang datang kepada semua orang itu menyebabkan tekanan yang berat sehingga orang tersebut karakternya menjadi rusak
A : Waktu itu smentara, tapi pengalaman untuk selamanya. Memang orang yang melihat tayangan kekerasan di tv itu tidak akan langsung merusak karakter
B : Tapi iangatan/imajinasi tayangan tersebut akan langsung melekat didalam pikiran orang tersebut sampai kapanpun
C : Dan katika orang itu mangalami tekanan , maka imajinasi itu akan muncul dan langsung merubah pikiranya, perlahan tapi pasti karakter jelek akan muncul dari dalam dirinya
2 : jadi intinya bukan tayangan kriminal/kekerassan di televisilah yang meruasak karakter, tapi takanan beratlah yang bisa menimbulkan orang tersebut melakukan apapun yang dia sukai.
3 : sehingga watak buruk akan muncul dari dalam dirinya
1 : Walaupun disekolah sudah diadakan pendidikan karakter tapi itu tadak akan merubah semuanya , karena imajinasi kekerasan yang ditonton ketika kecil akan selalu ada dalam pikiran setiap manusia ,dimanapun dan sampai kpanpun, jadi, jangan sapai kalian tertekan
A : Jadi semuanya setuju dengan pernyataan tersebut bahwa tayangan kekrasan di telelvisi itu merusak karakter bangsa

“ Jadi kesimpulanya adalah tayangan kekerasan ditelevisi memang akan merusak dan meracuni otak kalian untuk kedepanya dan ketika kita mengalami tekanan yang berat maka imajinasi kekerasan akan muncul didalam pikiran kita, karena tidak mungkin ketika kita mengalami masalah yang ada didalam pikiran kita itu adalah spongebob, masha and the bear dan lainya tapi yang akan muncul adalah imajinasi yang memang bisa mentutaskan masalah tersebut ya salah satunya adalah tayangan kekersan tadi. Waktu itu sememntara,tapi pengalaman adalah untuk selamanya, tayangan itu tidak akan langsung merusak,tapi akan seal ada dalam piiran kita selamanya. Pendidikan karakter hanyalah sebagian kecil dari pembelajaran yan tidak akan bisa mentuntaskan masalah tersebut, karena imajinasi itu lebih cerdas dari hanya sekedar pendidikan. Kami dari kelompok Gol A Gong, terimakasih. 











3.  Penilaian Keterampilan

Bacalah kerangka debat teks debat berikut, kemudian kembangkan permasalahan dan argumennya!

Masalah
Pemerintah kesulitan mengatasi kemacetan arus kendaraan bermotor dan angkutan jalan.

Pengembangan Masalah:
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Argumen:

Pro:
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


Kontra:
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________



Lampiran : Materi Pembelajaran

DEBAT
1. Pengertian Debat
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan. Selain pengertian debat tersebut, adapula pengertian debat menurut para ahli diantaranya:
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Menurut G. SukadiDebat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan
Menurut Hendri Guntur TariganDebat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.

2.  Unsur Unsur Debat

Adapun unsur unsur dalam debat, diantaranya:
·       Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan
·       Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi)
·       Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi
·       Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi
·       Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
  • Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

3.    Tujuan Debat

Adapun tujuan debat yaitu:
  • Melatih keberanian mengemukakan pendapat
  • Melatih mematahkan pendapat lawan
  • Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah
  • Dan lain sebagainya.

4.    Ciri Ciri Debat

Adapun ciri-ciri debat, diantaranya:
  • Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik)
  • Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
  • Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan
  • Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri
  • Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan
  • Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator

5.      Jenis Jenis Debat

Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, yakni:
Debat Parlementer/ Majelis (Assembly or Parlementary Debating)

Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-Examination Debating)

Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.
Debat Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational Debating)

Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (Jika debat dilakukan dalam bahasa asing).

6.      Tata Cara Debat Yang Baik

Adapun tatacara debat yang baik yaitu:
  • Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara professional, Tidak Menghina, Tidak merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.
  • Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia (ability to perceive and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
  • Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk menyangkal argumen lawan.
  • Batasi argumen maksimal tiga poin.
  • Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
  • Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.
  • Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta) yang berhubungan dan mendukung pandangan.
  • Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
  • Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.

7.      Struktur Teks Debat

Berikut ini adalah struktur debat yang baik:
  • Permasalahan
Peyampaian mosi
  • Sudut Pandang
  • Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral) memperkenalkan diri
  • Argumentasi
  • Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.
    ·           Simpulan

    Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.


    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Contoh Ulasan Artikel Jurnal Penelitian

    Contoh Proposal Kegiatan Bulan Bahasa di Sekolah

    Ringkasan dan contoh soal Materi Bertelepon dengan kalimat yang sopan dan efektif, Modul Bahasa Indonesia Kelas 7SMP Semester 2 Budiwijaya Karangan Alvian Kurniawan