RPP KELAS X KD 3.13 DAN 4.13 BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                       : SMA Dharma Bhakti Palembang
Mata pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : X/ Ganjil
Materi Pokok              : Isi debat dan Pihak-pihak pelaksana debat
Alokasi Waktu           : 2 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

A.   Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3
 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B.   Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi  
Kompetensi Dasar (KD)
3.13.  Menganalisis  isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa  pihak, dan simpulan).
4.13.     Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.13.1.  Mendefinisikan tentang Isi debat: mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan;pernyataan sikap (mendukung atau menolak);argumenasi untuk mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana debat: pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan;tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi);pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.2.  Mengidentifikasikan tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.3.  Mengidentifikasi isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa  pihak, dan simpulan).
3.13.4.  Mendeskripsikan tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.5.  Mengklasifikasikan tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.6.  Menemukan data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.7.  Mengeksprolasi temuan data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.8.  Mentabulasikan hasil eksprolasi data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.9.  Menganalisis tabulasi data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.10. Menguraikan hasil analisa data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.11.Mengasosiasikan uraian data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.12.Menyimpulkan hasil asosiasi data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
4.13.1.  Memverifikasi kesimpulan data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
4.13.1.  Memverifikasi kesimpulan data dan informasi tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
4.13.2.  Memberikan tanggapan (kelebihan dan kekurangan) terhadap pihak-pihak pelaku debat
4.13.3.  Melaksanakan debat.
4.13.4.  Mengevaluasi pelaksanaan debat
4.13.5.  Mempresentasikan hasil verifikasi data tentang Isi debat:  mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.  Pihak-pihak pelaksana debat:  pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.



C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran kolaboratif inquiri and problem bassed learning dengan pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat :
1.      Menganalisis  isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa  pihak, dan simpulan).
2.      Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat.
D.   Materi Pembelajaran
Isi debat:
·       mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan;
·       pernyataan sikap (mendukung atau menolak);
·       argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
·       pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan;
·       tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
·       tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi);
·       pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib)’
·       Penonton/ juri.

·         Fakta : Debat dan Pihak-pihak pelaksana debat
·         Konsep   : Mosi, Argumen, dan Tanggapan
·         Prinsip : Esesnsi Debat
·      Prosedur         : mosi (permasalahan yang didebatkan);
·        argumen untuk menguatkan pendapat sesuai dengan sudut pandang yang diambil; dan
·         tanggapan (mendukung dan menolak pendapat disertai argumen)
·         pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan;
·         tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
·         tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi);
·         pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib)’
·         Penonton/ juri.

E.   Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
   Pendekatan              : Scientific Learning
Model Pembelajaran   : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan
                                       Problem 
                                      Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/
                                       projek
F.    Media Pembelajaran
       Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.
 Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.
   Bahan 
  Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
            Audio: kaset dan CD.
            Audio-cetak: kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan teks.

G. Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Budaya, tahun 2016.
Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Internet.
Buku/sumber lain yang relevan.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
     IPK : 3.10.1 Mengevaluasi ciri-ciri teks negosiasi.
               3.10.2 Mengevaluasi cara menyampaikan pengajuan, dan penawaran dalam teks negosiasi.
               3.10.2 Mengevaluasi syarat tercapainya persetujuan dalam teks negosiasi.

Pendahuluan (15 Menit)
1.    Peserta didik merespons salam dari guru. (PPK Religius)
2.    Peserta didik berdoa dengan sungguh-sungguh sesuai keyakinan yang dianutnya. (PPK Religius)
3.    Peserta didik menyanyikan lagu “Indonesia Raya” 3 Stanza. (PPK Nasionalis)
4.    Peserta didik merespons pertanyaan dari guru berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya dan hasil penugasan membaca teks debat di rumah. (Literasi)
5.    Peserta didik menyiapkan diri untuk menerima pelajaran.
6.    Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan pembelajaran hari ini.
7.    Peserta kelompok membentuk kelompok belajar sebanyak 4 kelompok.
8.    Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 Menit)
1.      Stimulasi dan Identifikasi Masalah
Kegiatan Literasi
·         Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi  isi debat dengan cara :
Ø Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi isi debat
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Ø Mengamati
-       lembar kerja materi isi debat
-       pemberian contoh-contoh materi isi debat untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Ø Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),
membaca materi isi debat dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan
Ø Mendengar
pemberian materi isi debat oleh guru
Ø Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran  mengenai materi  isi debat, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Ø Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)
·         Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Ø Mengajukan pertanyaan tentang materi isi debat yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
-       Apa yang dimaksud dengan isi debat?
-       Terdiri dari apakah isi debat  tersebut?
-       Seperti apakah isi debat tersebut?
-       Bagaimana isi debat itu bekerja?
-       Apa fungsi isi debat?
-       Bagaimanakah materi isi debat itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir masa depan peserta didik
-            KEGIATAN LITERASI
·         Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Ø  Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dengan seksama materi isi debat yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
Ø  Membaca sumber lain selain buku teks,
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi isi debat yang sedang dipelajari
Ø  Aktivitas
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi isi debat yang sedang dipelajari
Ø  Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi isi debat yang tekah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru
COLLABORATION (KERJASAMA)
·         Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskuskan bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi isi debat
2.      Mengumpulkan informasi
·         Peserta didik mencatat semua informasi tentang materi isi debat yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3.      Mempresentasikan ulang
·         Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi  isi debat sesuai dengan pemahamannya
  • Saling tukar informasi tentang  materi  isi debat dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
·         Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
-       Berdiskusi tentang data  dari materi isi debat yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
-       Mengolah informasi dari materi isi debat yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
  • Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi isi debat
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
·         Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
  • Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : isi debat, antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI
·         Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
-       Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi isi debat berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
-       Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri : isi debat
-       Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi isi debat dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
·         Bertanya atas presentasi tentang materi isi debat yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya. yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang  isi debat
·         Menjawab pertanyaan tentang isi debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
·         Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan  beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi debat yang akan selesai dipelajari
·         Menyelesaikan  uji kompetensi untuk materi  isi debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
·         yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang  isi debat
·         Menjawab pertanyaan tentang isi debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
·         Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan  beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi debat yang akan selesai dipelajari
·         Menyelesaikan  uji kompetensi untuk materi  isi debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang  isi debat
·         Menjawab pertanyaan tentang isi debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
·         Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan  beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi debat yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan  uji kompetensi untuk materi  isi debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan  tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
Penutup (15 menit)
·      Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.
·      Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu membuat dan mengajukan pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi secara lisan/tulisan.
·      Peserta didik memberi salam kepada pendidik.
Pertemuan 2
     IPK   : 4.10.1 Membuat pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara
                             lisan/tertulis.
                 4.10.2 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup dalam negosiasi se-
                             cara lisan/tertulis.

Pendahuluan (15 Menit)
1.      Peserta didik merespons salam dari guru. (PPK Religius)
2.      Peserta didik berdoa dengan sungguh-sungguh sesuai keyakinan yang dianutnya. (PPK Religius)
3.      Peserta didik menyanyikan lagu “Indonesia Raya” 3 Stanza. (PPK Nasionalis)
4.      Peserta didik merespons pertanyaan dari guru berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya mengenai topik ciri-ciri, cara mengajukan pengajuan  dan penawaran, dan syarat tercapainya persetujuan dalam teks negosiasi .
5.      Peserta didik menyiapkan diri untuk menerima pelajaran.
6.      Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan pembelajaran hari ini.
7.      Peserta kelompok membentuk kelompok belajar sebanyak 4 kelompok.
8.      Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 Menit)
1. Stimulasi
·         Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi  pihak-pihak pelaksana debat dengan cara :
Ø  Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi pihak-pihak pelaksana debat
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Ø  Mengamati
-       lembar kerja materi pihak-pihak pelaksana debat
-       pemberian contoh-contoh materi pihak-pihak pelaksana debat untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

Ø  Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),
membaca materi pihak-pihak pelaksana debat dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan
Ø  Mendengar
pemberian materi pihak-pihak pelaksana debat oleh guru
Ø  Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran  mengenai materi  pihak-pihak pelaksana debat, untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
v Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)
2. Pernyataan Masalah
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
·         Peserta didik di beri kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Ø  Mengajukan pertanyaan tentang materi pihak-pihak pelaksana debat yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
-       Apa yang dimaksud dengan pihak-pihak pelaksana debat?
-       Terdiri dari apakah pihak-pihak pelaksana debat  tersebut?
-       Seperti apakah pihak-pihak pelaksana debat tersebut?
-       Bagaimana pihak-pihak pelaksana debat itu bekerja?
-       Apa fungsi pihak-pihak pelaksana debat?
-       Bagaimanakah materi pihak-pihak pelaksana debat itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir masa depan peserta didik?
KEGIATAN LITERASI
·         Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Ø  Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dengan seksama materi pihak-pihak pelaksana debat yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya
Ø  Membaca sumber lain selain buku teks,
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi pihak-pihak pelaksana debat yang sedang dipelajari
Ø  Aktivitas
menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi pihak-pihak pelaksana debat yang sedang dipelajari
Ø  Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
·      mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi pihak-pihak pelaksana debat yang tekah disusun dalam daftar
·      Peserta didik mendiskusikan ciri, cara menyampaikan, syarat tercapainya pengajuan, penawaran, persetujuan dalam negosiasi lisan/tulisan.

COLLABORATION (KERJASAMA)
  • Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Ø Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi pihak-pihak pelaksana debat
Ø Mengumpulkan informasi
mencatat semua informasi tentang materi pihak-pihak pelaksana debat yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Ø Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi  pihak-pihak pelaksana debat sesuai dengan pemahamannya
Ø Saling tukar informasi tentang  materi  pihak-pihak pelaksana debat dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
     
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
·         Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
Ø Berdiskusi tentang data  dari materi pihak-pihak pelaksana debat yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
Ø Mengolah informasi dari materi pihak-pihak pelaksana debat yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Ø Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi pihak-pihak pelaksana debat
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Ø  Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
  • Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : pihak-pihak pelaksana debat, antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
·         Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
·         Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi pihak-pihak pelaksana debat berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
·         Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri : pihak-pihak pelaksana debat
·         Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi pihak-pihak pelaksana debat dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
·         Bertanya atas presentasi tentang materi pihak-pihak pelaksana debat yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
·         Menyimpulkan  tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang  pihak-pihak pelaksana debat
  • Menjawab pertanyaan tentang pihak-pihak pelaksana debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
·         atau lembar kerja yang telah disediakan.
·         Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan  beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi pihak-pihak pelaksana debat yang akan selesai dipelajari
  • Menyelesaikan  uji kompetensi untuk materi  pihak-pihak pelaksana debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Penutup (15 menit)
·      Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.
·      Peserta didik menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran dalam menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dalam negosiasi lisan/tulisan dengan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
·      Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
·      Peserta didik menjawab salam pendidik.

I. Penilaian
1.      Teknik Penilaian (terlampir)
a.        Sikap
-            Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No
Nama Siswa
Aspek Perilaku yang Dinilai
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
BS
JJ
TJ
DS
1
Soenarto
75
75
50
75
275
68,75
C
2

...
...
...
...
...
...
...

Keterangan :
•   BS : Bekerja Sama
•   JJ : Jujur
•   TJ : Tanggun Jawab
•   DS : Disiplin

Catatan :
1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75  = Baik
                50   = Cukup
                25   = Kurang
2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4.  Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00         = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00           = Baik (B)
25,01 – 50,00           = Cukup (C)
00,00 –  25,00          = Kurang (K)
5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai



-        Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.


 Berikut Contoh format penilaian :
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
50

250
62,50
C
2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50
3
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50

4
...
100



Catatan :
1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4.  Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00    = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00      = Baik (B)
25,01 – 50,00      = Cukup (C)
00,00 –  25,00     = Kurang (K)
5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

-        Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati      : ...
Pengamat                      : ...
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1
Mau menerima pendapat teman.
100

450
90,00
SB
2
Memberikan solusi terhadap permasalahan.
100

3
Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100
4
Marah saat diberi kritik.
100

5
...

50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00   = Baik (B)
25,01 – 50,00   = Cukup (C)
00,00 –  25,00  = Kurang (K)
-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b.   Pengetahuan
-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No
Aspek yang Dinilai
Skala
Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
25
50
75
100
1
Intonasi







2
Pelafalan




3
Kelancaran




4
Ekspresi




5
Penampilan




6
Gestur





-        Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a.  Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b.  Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c.  Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c.    Keterampilan
-        Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No
Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1
Kesesuaian respon dengan pertanyaan




2
Keserasian pemilihan kata




3
Kesesuaian penggunaan tata bahasa




4
Pelafalan





Kriteria penilaian (skor)
100    = Sangat Baik
75      = Baik
50      = Kurang Baik
25      = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1
Penguasaan materi diskusi




2
Kemampuan menjawab pertanyaan




3
Kemampuan mengolah kata




4
Kemampuan menyelesaikan masalah





Keterangan :
100    = Sangat Baik
75      = Baik
50      = Kurang Baik
25      = Tidak Baik
-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
-        Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
1





2





3





4






2.      Instrumen Penilaian (terlampir)
a.    Pertemuan Pertama
b.    Pertemuan Kedua
c.    Pertemuan Ketiga
3.      Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a.      Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1)        Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2)        Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3)        Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan


CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah                           :  ……………………………………………..
Kelas/Semester               :  ……………………………………………..
Mata Pelajaran                :  ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke         :  ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian :  ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian  :  ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian   :  ……………………………………………..
(KD / Indikator)             :  ……………………………………………..
KKM                              :  ……………………………………………..

No
Nama Peserta Didik
Nilai Ulangan
Indikator yang Belum Dikuasai
Bentuk Tindakan Remedial
Nilai Setelah Remedial
Keterangan
1






2






3






4






5






dst







b.      Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1)   Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2)   Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3)   Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4)   Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

a.    pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
b.    Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.


1.    Pengayaan
a.    Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
-       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
-       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
                                    

         Palembang,        Oktober 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                                    Guru Mata Pelajaran,

 


 Musmin, S.Pd.                                                                                   Siti Komariah, S.Pd.
















LAMPIRAN MATERI 3. 13
Konseptual
           Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu isu dengan masing-masing pihak yang berdebat member alasan. Apabila perlu, ditambah dengan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat masing-masing.  Hasil debat biasanya menghasilkan sudut pandang baru yang bisa diterima kedua belah pihak.
           Mosi adalah permasalahan yang diperdebatkan. Kamu bisa mengetahuinya dari judul dan pendapat yang disampaikan pihak-pihak yang berdebat.
Isi debat, secara garis besar terdiri atas tiga hal yaitu
1.    Mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan. Mosi bisa berupa  berita panas yang tengah banyak dibicarakan oleh umum. Bisa pula isu-isu global yang mempengaruhi kehidupan banyak orang.
2.    Pernyataan sikap, baik itu mendukung (afirmasi/pro) atau menolak (oposisi/ kontra). Dalam banyak hal, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, dipengaruhi oleh gaya hidup, pengetahuan dan lingkungan masing-masing. Umumnya masing-masing pihak berusaha agar pihak yang berseberangan bisa memahami pandangan dan pilihan sikap mereka.
3.    Argumentasi untuk mendukung sikap yang diambil. Argumentasi digunakan untuk mengemukakan alasan, ditambah dengan berbagai informasi, data dan bukti atas sikap yang diambil. Adanya argumentasi memungkinkan pihak yang berbeda sikap dapat stidaknya memaklumi sikap seseorang dan tidak saling mengganggu. Bila memungkinkan, antara pihak yang berdebat pada akhirnya bisa mengambil sikap yang sama.



Faktual
4.    Contoh teks debat berikut ini !
     Apakah Ponsel Berbahaya?
Pembicara 1
Tim Afirmasi
Saya percaya bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya karena ponsel dapat menyebabkan beberapa masalah dan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman tersebut adalah, ponsel berbahaya bagi keselamatan pengguna dan kehidupan sosial dan keluarga.

Tim Aposisi:
Saya tidak setuju bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya. Namun, sebaliknya ponsel sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut saya pengguna ponsel yang tidak bertanggung jawablah yang menyebabkan ponsel dapat membahayakan kehidupan mereka sendiri dan orang lain.

Tim Netral
Menurut saya, ponsel sangat berguna jika dipergunakan secara benar. Namun, di sisi lain ponsel juga sangat berbahaya misalnya jika dipergunakan secara terus menerus atau dipergunakan untuk hal-hal yang negatif.
Sumber: http-//www.adipala.com/


          Pembicara 2
Tim Afirmasi
Saya pikir ponsellah yang membahayakan penggunanya. Kita bisa melihat saat ini, ponsel tidak hanya digunakan oleh orang dewasa tapi hampir semua umur telah menggunakan ponsel. Bahkan anak-anak yang masih bersekolah di TK sudah menggunakan ponsel. Pengguna di bawah umur inilah yang sangat rentan negatif dari ponsel. Selain itu, melihat kecelakaan banyak terjadi di jalan raya yang disebabkan oleh ponsel. Mereka seakan kecanduan memeriksa ponsel mereka di mana saja, termasuk di jalan raya saat mereka mengemudi. Inilah yang menyebabkan mereka kehilangan konsentrasi dan hasilnya kecelakaan. Itulah sebabnya kita harus melarang pengemudi menggunakan ponsel saat mengemudi. Hal ini akan mengurangi jumlah kematian di jalan raya karena ponsel.

Tim Oposisi
Anda mengatakan bahwa ponsellah yang membahayakan pengguna. Ini tidak adil karena masih banyak orang di luar sana yang dapat menggunakannya secara bertanggung jawab. Pengguna yang tidak bertanggung jawab adalah pembuat masalah itu karena ponsel tidak akan beroperasi sendiri; perlu seseorang untuk mengoperasikannya. Dalam kasus kecelakaan mobil, pengguna ponsel yang tidak bertanggung jawab yang bersalah karena mereka mengoperasikan ponsel di waktu yang salah. Menanggapi ide Anda tentang pelarangan membawa ponsel bagi pengemudi tidaklah tepat. Justru ponsel dapat bermanfaat. Misalnya ketika melihat kecelakaan terjadi, pengemudi lain dapat menghubungi polisi atau ambulans untuk membantunya. Penelitian juga menunjukkan bahwa ponsel bukanlah penyebab kecelakaan di jalan raya. Namun, kegiatan yang mengganggu konsentrasilah yang menyebabkan kecelakaan. Ini berarti tidak hanya menggunakan ponsel, tetapi juga melakukan hal-hal lain seperti menggunakan makeup, menyisir rambut atau berbicara juga berbahaya.



Tim Netral
Saya tetap berpendapat bahwa ponsel bisa sangat berguna atau tidak membahayakan, tetapi juga sangat berbahaya. Tergantung siapa yang menggunakan dan untuk apa digunakan. Pada saat ponsel digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat atau rekan kerja, ponsel sangat bermanfaat mengatasi kendala ruang dan waktu dalam komunikasi. Ponsel juga sangat membantu pelajar untuk mencari bahan atau materi belajar, berdiskusi, bahkan mengirim tugas-tugas kepada gurunya.
Namun, ponsel juga bisa membawa dampak negatif misalnya untuk merancang kegiatan kriminal, mencuri data orang, atau mengakses situs-situs yang berkonten negatif.

Tim Afirmasi
Tidak hanya membahayakan saat mengemudi, bukti lain dari ponsel berbahaya adalah ponsel mengganggu kehidupan sosial dan kehidupan keluarga mereka. Saat ini ponsel adalah orang yang paling terdekat dengan pengguna. Mereka lebih memilih untuk berinteraksi dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menyebabkan mereka menjadi acuh tak acuh atau anti-sosial. Hal-hal baik seperti menyapa, senyum, dan bertanya dengan orang yang baru mereka temui telah hilang di dalam kehidupan sosial mereka. Mereka pindah ke penggunaan media sosial yang bisa diakses melalui ponsel untuk berinteraksi sehingga membuat mereka menjauh dari orang-orang di sekitar mereka. Dalam kehidupan keluarga, mereka menjadi terlalu individualistis. Tidak ada hal seperti diskusi keluarga, waktu berkualitas dengan keluarga seperti makan bersama, bercanda dengan keluarga dan hal-hal lain yang dapat memperkuat hubungan keluarga. Bahkan saat ini di rumah seluruh keluarga sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Tim Aposisi
Hilangnya norma-norma yang baik dalam keluarga tidak disebabkan oleh ponsel. Kami tidak setuju dengan apa yang Anda katakan. Kehidupan sosial yang baik dan harmonis dalam keluarga tergantung pada kualitas pribadi dan keluarga itu sendiri. Orang-orang tidak akan menjadi acuh jika mereka lebih peduli terhadap lingkungan mereka. Sebenarnya ponsel dapat membantu hubungan sosial mereka dengan cara menjadi alat berinteraksi di mana saja dan kapan saja. Dalam hubungan keluarga, keharmonisan dapat dicapai dengan memberikan perhatian lebih kepada anggota lain dalam keluarga. Dalam hal ini orang tua yang harus mengawasi anak-anak mereka. Jika mereka peduli dan memprioritaskan diskusi keluarga, anak-anak mereka tidak akan ragu-ragu untuk berbagi masalah mereka. Dalam hal ini ponsel dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga dengan menjadi alat atau penghubung antara satu sama dengan lain dalam keluarga. Misalnya, dengan menggunakan ponsel orang tua bisa mengetahui kondisi anggota keluarganya di mana pun dan kapan pun.

Tim Netral
Jadi segala perilaku negatif masyarakat, terutama anak muda saat ini tidaklah bisa serta merta merupakan dampak negatif ponsel. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi prilaku masyarakat seperti tekanan kebutuhan ekonomi dan perilaku public figure yang tidak dapat diteladani.
Jadi segala perilaku negatif masyarakat, terutama anak muda saat ini tidaklah bisa serta merta merupakan dampak negatif ponsel. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi prilaku masyarakat seperti tekanan kebutuhan ekonomi dan perilaku public figure yang tidak dapat diteladani.
Di sisi lain, kita tak bisa menutup mata bahwa ponsel dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk mengakses segala perkembangan di bidang teknologi, informasi, kesehatan, politik, dan sebagainya secara cepat dan akurat.
                                                    Sumber: http://www.belajarbahasainggrisku.com



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ulasan Artikel Jurnal Penelitian

Contoh Proposal Kegiatan Bulan Bahasa di Sekolah

Ringkasan dan contoh soal Materi Bertelepon dengan kalimat yang sopan dan efektif, Modul Bahasa Indonesia Kelas 7SMP Semester 2 Budiwijaya Karangan Alvian Kurniawan