RPP KELAS X KD 3.13 DAN 4.13 BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Dharma Bhakti Palembang
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok :
Isi debat dan Pihak-pihak pelaksana debat
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit
A. Kompetensi Inti
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
|
||||
|
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Kompetensi
Dasar (KD)
|
|
3.13. Menganalisis
isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan).
|
4.13. Mengembangkan
permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam
berdebat.
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK)
|
|
3.13.1. Mendefinisikan
tentang Isi debat: mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan;pernyataan
sikap (mendukung atau menolak);argumenasi untuk mendukung sikap. Pihak-pihak
pelaksana debat: pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang
diperdebat-kan;tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);tim oposisi yang tidak
setuju dengan mosi);pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib);
Penonton/ juri.
3.13.2. Mengidentifikasikan
tentang Isi debat: mosi/ topik
permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak);
argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim
afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan
mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.3. Mengidentifikasi
isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan).
3.13.4. Mendeskripsikan
tentang Isi debat: mosi/ topik
permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak);
argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim
afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi);
pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.5. Mengklasifikasikan
tentang Isi debat: mosi/ topik
permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak);
argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim
afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan
mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.6. Menemukan
data dan informasi tentang Isi debat:
mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap
(mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana debat: pihak yang mengajukan mosi/topik
permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang
menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.7. Mengeksprolasi
temuan data dan informasi tentang Isi debat:
mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap
(mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana debat: pihak yang mengajukan mosi/topik
permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang
menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.8. Mentabulasikan
hasil eksprolasi data dan informasi tentang Isi debat: mosi/ topik permasalahan yang
diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk
mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana
debat: pihak yang mengajukan
mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju
dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit
debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.9. Menganalisis
tabulasi data dan informasi tentang Isi debat: mosi/ topik permasalahan yang
diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk
mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana
debat: pihak yang mengajukan
mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju
dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit
debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.10. Menguraikan hasil analisa data dan
informasi tentang Isi debat: mosi/
topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau
menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim
afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan
mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.11.Mengasosiasikan uraian data dan informasi
tentang Isi debat: mosi/ topik
permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi
untuk mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana debat: pihak yang mengajukan mosi/topik
permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang
menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
3.13.12.Menyimpulkan hasil asosiasi data dan
informasi tentang Isi debat: mosi/
topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau
menolak); argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim
afirmatif (yang setuju dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan
mosi); pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
|
4.13.1. Memverifikasi
kesimpulan data dan informasi tentang Isi debat: mosi/ topik permasalahan yang
diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk
mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana
debat: pihak yang mengajukan
mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju
dengan mosi); tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit
debat (yang menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
4.13.1. Memverifikasi
kesimpulan data dan informasi tentang Isi debat: mosi/ topik permasalahan yang
diperdebatkan; pernyataan sikap (mendukung atau menolak); argumenasi untuk
mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana
debat: pihak yang mengajukan mosi/topik
permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang
menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
4.13.2. Memberikan
tanggapan (kelebihan dan kekurangan) terhadap pihak-pihak pelaku debat
4.13.3. Melaksanakan
debat.
4.13.4. Mengevaluasi
pelaksanaan debat
4.13.5. Mempresentasikan
hasil verifikasi data tentang Isi debat:
mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan; pernyataan sikap
(mendukung atau menolak); argumenasi untuk mendukung sikap. Pihak-pihak pelaksana debat: pihak yang mengajukan mosi/topik
permasalahan yang diperdebat-kan; tim afirmatif (yang setuju dengan mosi);
tim oposisi yang tidak setuju dengan mosi); pemimpin/ wasit debat (yang
menjaga tata tertib); Penonton/ juri.
|
C. Tujuan
Pembelajaran
Melalui model pembelajaran kolaboratif inquiri and problem bassed learning dengan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang
dan argumen beberapa pihak, dan
simpulan).
2. Mengembangkan
permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam
berdebat.
D.
Materi Pembelajaran
Isi debat:
· mosi/ topik permasalahan yang
diperdebatkan;
· pernyataan sikap (mendukung atau
menolak);
· argumenasi untuk mendukung sikap.
Pihak-pihak pelaksana debat:
· pihak yang mengajukan mosi/topik
permasalahan yang diperdebat-kan;
· tim afirmatif (yang setuju dengan
mosi);
· tim oposisi yang tidak setuju dengan
mosi);
· pemimpin/ wasit debat (yang menjaga
tata tertib)’
· Penonton/ juri.
·
Fakta
: Debat
dan Pihak-pihak pelaksana debat
·
Konsep
: Mosi,
Argumen, dan Tanggapan
·
Prinsip
: Esesnsi
Debat
· Prosedur :
mosi (permasalahan yang didebatkan);
· argumen untuk menguatkan
pendapat sesuai dengan sudut pandang yang diambil; dan
·
tanggapan (mendukung dan
menolak pendapat disertai argumen)
·
pihak yang mengajukan
mosi/topik permasalahan yang diperdebat-kan;
·
tim afirmatif (yang
setuju dengan mosi);
·
tim oposisi yang tidak
setuju dengan mosi);
·
pemimpin/ wasit debat
(yang menjaga tata tertib)’
·
Penonton/ juri.
E.
Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
Pendekatan :
Scientific Learning
Model
Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan
Problem
Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/
projek
F.
Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Cetak: buku, modul,
brosur, leaflet, dan gambar.
Manusia dalam lingkungan:
guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.
Bahan :
Penggaris,
spidol, papan tulis
Laptop
& infocus
Audio:
kaset dan CD.
Audio-cetak:
kaset atau CD audio yang dilengkapi dengan teks.
G. Sumber Belajar
Buku
Bahasa Indonesia Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Budaya, tahun 2016.
Kosasih,
Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Internet.
Buku/sumber
lain yang relevan.
H. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan 1
IPK : 3.10.1
Mengevaluasi ciri-ciri teks negosiasi.
3.10.2 Mengevaluasi cara
menyampaikan pengajuan, dan penawaran dalam teks negosiasi.
3.10.2 Mengevaluasi syarat
tercapainya persetujuan dalam teks negosiasi.
Pendahuluan (15 Menit)
1.
Peserta didik merespons
salam dari guru. (PPK Religius)
2.
Peserta didik berdoa
dengan sungguh-sungguh sesuai keyakinan yang dianutnya. (PPK Religius)
3.
Peserta didik menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” 3 Stanza. (PPK Nasionalis)
4.
Peserta didik merespons
pertanyaan dari guru berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya dan hasil penugasan
membaca teks debat
di rumah. (Literasi)
5.
Peserta didik menyiapkan
diri untuk menerima pelajaran.
6. Peserta
didik menyimak penjelasan guru mengenai kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, dan tujuan pembelajaran hari ini.
7. Peserta
kelompok membentuk kelompok belajar sebanyak 4 kelompok.
8. Peserta
didik menyimak mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 Menit)
1.
Stimulasi
dan Identifikasi Masalah
Kegiatan Literasi
·
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi isi
debat dengan cara :
Ø Melihat
(tanpa atau dengan alat)
Menayangkan
gambar/foto/video tentang materi isi
debat
“Apa yang kalian pikirkan
tentang foto/gambar tersebut?”
Ø Mengamati
-
lembar
kerja materi isi debat
-
pemberian
contoh-contoh materi isi debat untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
Ø Membaca
(dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),
membaca
materi isi debat dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan
Ø Mendengar
pemberian
materi isi debat oleh guru
Ø Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi isi debat, untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.
Ø
Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang
telah dibaca, diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan
menulis (Literasi)
·
Peserta
didik diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Ø Mengajukan pertanyaan
tentang materi isi debat yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
-
Apa
yang dimaksud dengan isi debat?
-
Terdiri
dari apakah isi debat tersebut?
-
Seperti
apakah isi debat tersebut?
-
Bagaimana
isi debat itu bekerja?
-
Apa
fungsi isi debat?
-
Bagaimanakah
materi isi debat itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan karir masa depan
peserta didik
-
KEGIATAN
LITERASI
·
Peserta didik
mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Ø Mengamati obyek/kejadian,
mengamati
dengan seksama materi isi debat yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Ø Membaca sumber lain
selain buku teks,
mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang materi isi debat yang sedang dipelajari
Ø Aktivitas
menyusun
daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi isi debat
yang sedang dipelajari
Ø Wawancara/tanya jawab
dengan nara sumber
mengajukan
pertanyaan berkaiatan dengan materi isi debat yang tekah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru
COLLABORATION (KERJASAMA)
·
Peserta didik dibentuk
dalam beberapa kelompok untuk mendiskuskan
bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi isi debat
2.
Mengumpulkan
informasi
·
Peserta didik mencatat semua informasi tentang materi isi debat yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
3.
Mempresentasikan
ulang
·
Peserta
didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi isi debat sesuai dengan pemahamannya
- Saling tukar
informasi tentang materi
isi debat dengan
ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
COLLABORATION (KERJASAMA)
dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
·
Peserta didik dalam
kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
-
Berdiskusi
tentang data dari materi isi debat yang sudah dikumpulkan /
terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
-
Mengolah
informasi dari materi isi debat yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
- Peserta
didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi isi debat
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
·
Peserta didik
mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
- Menambah keluasan
dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang
materi : isi debat, antara lain dengan : Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI
·
Peserta didik berdiskusi
untuk menyimpulkan
-
Menyampaikan hasil
diskusi tentang materi isi debat berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan
-
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri : isi debat
-
Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentanag materi isi debat dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
·
Bertanya atas presentasi
tentang materi isi debat yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. yang baru dilakukan berupa
: Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang isi
debat
·
Menjawab pertanyaan
tentang isi debat yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
·
Bertanya tentang hal yang
belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi debat yang akan selesai dipelajari
·
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi isi
debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran
·
yang baru dilakukan
berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang isi
debat
·
Menjawab pertanyaan
tentang isi debat yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
·
Bertanya tentang hal yang
belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi debat yang akan selesai dipelajari
·
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi isi
debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang isi debat
·
Menjawab pertanyaan
tentang isi debat yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
·
Bertanya tentang hal yang
belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi isi debat yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi isi
debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran
Penutup (15 menit)
· Peserta
didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.
· Peserta
didik diberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya yaitu membuat dan mengajukan pengajuan, penawaran, dan persetujuan
dalam teks negosiasi secara lisan/tulisan.
· Peserta
didik memberi salam kepada pendidik.
Pertemuan
2
IPK : 4.10.1
Membuat pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi
secara
lisan/tertulis.
lisan/tertulis.
4.10.2 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup dalam
negosiasi se-
cara lisan/tertulis.
cara lisan/tertulis.
Pendahuluan (15 Menit)
1. Peserta
didik merespons salam dari guru. (PPK Religius)
2.
Peserta didik berdoa
dengan sungguh-sungguh sesuai keyakinan yang dianutnya. (PPK Religius)
3.
Peserta didik menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” 3 Stanza. (PPK Nasionalis)
4.
Peserta didik merespons
pertanyaan dari guru berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya mengenai topik
ciri-ciri, cara mengajukan pengajuan dan
penawaran, dan syarat tercapainya persetujuan dalam teks negosiasi .
5.
Peserta didik menyiapkan
diri untuk menerima pelajaran.
6.
Peserta didik menyimak
penjelasan guru mengenai kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, dan
tujuan pembelajaran hari ini.
7.
Peserta kelompok
membentuk kelompok belajar sebanyak 4 kelompok.
8. Peserta
didik menyimak mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 Menit)
1.
Stimulasi
·
Peserta didik diberi
motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi pihak-pihak
pelaksana debat dengan cara :
Ø Melihat
(tanpa atau dengan alat)
Menayangkan
gambar/foto/video tentang materi pihak-pihak
pelaksana debat
“Apa yang kalian pikirkan
tentang foto/gambar tersebut?”
Ø Mengamati
-
lembar
kerja materi pihak-pihak pelaksana debat
-
pemberian
contoh-contoh materi pihak-pihak pelaksana debat untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
Ø Membaca
(dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),
membaca
materi pihak-pihak pelaksana debat dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan lingkungan
Ø Mendengar
pemberian
materi pihak-pihak pelaksana debat oleh guru
Ø Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi pihak-pihak pelaksana debat, untuk
melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
v Menulis
Peserta
didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati dan didengarkan
sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis (Literasi)
2. Pernyataan Masalah
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
·
Peserta
didik di beri kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Ø Mengajukan pertanyaan
tentang materi pihak-pihak pelaksana
debat yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat. Misalnya :
-
Apa
yang dimaksud dengan pihak-pihak pelaksana debat?
-
Terdiri
dari apakah pihak-pihak pelaksana debat tersebut?
-
Seperti
apakah pihak-pihak pelaksana debat tersebut?
-
Bagaimana
pihak-pihak pelaksana debat itu bekerja?
-
Apa
fungsi pihak-pihak pelaksana debat?
-
Bagaimanakah
materi pihak-pihak pelaksana debat itu berperan dalam kehidupan sehari-hari dan
karir masa depan peserta didik?
KEGIATAN LITERASI
·
Peserta didik
mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Ø Mengamati obyek/kejadian,
mengamati
dengan seksama materi pihak-pihak pelaksana debat yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya
Ø Membaca sumber lain
selain buku teks,
mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang materi pihak-pihak pelaksana debat yang sedang dipelajari
Ø Aktivitas
menyusun
daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi pihak-pihak
pelaksana debat yang sedang dipelajari
Ø Wawancara/tanya jawab
dengan nara sumber
· mengajukan pertanyaan
berkaiatan dengan materi pihak-pihak pelaksana debat yang tekah disusun dalam
daftar
· Peserta
didik mendiskusikan ciri, cara menyampaikan, syarat tercapainya pengajuan,
penawaran, persetujuan dalam negosiasi lisan/tulisan.
COLLABORATION (KERJASAMA)
- Peserta didik
dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Ø Mendiskusikan
Peserta
didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi pihak-pihak pelaksana debat
Ø Mengumpulkan informasi
mencatat
semua informasi tentang materi pihak-pihak pelaksana debat yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
Ø Mempresentasikan ulang
Peserta
didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi pihak-pihak pelaksana debat sesuai dengan
pemahamannya
Ø Saling tukar informasi
tentang
materi pihak-pihak pelaksana debat dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
COLLABORATION (KERJASAMA)
dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
·
Peserta didik dalam
kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
Ø Berdiskusi
tentang data dari materi pihak-pihak pelaksana debat yang sudah
dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
Ø Mengolah informasi
dari materi pihak-pihak pelaksana debat yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Ø Peserta
didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi pihak-pihak pelaksana debat
CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Ø Peserta
didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya
dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
- Menambah keluasan
dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang
materi : pihak-pihak pelaksana
debat, antara lain dengan :
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.
COMMUNICATION
(BERKOMUNIKASI)
·
Peserta didik berdiskusi
untuk menyimpulkan
·
Menyampaikan hasil
diskusi tentang materi pihak-pihak pelaksana debat berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
·
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara klasikal tentang mteri : pihak-pihak pelaksana debat
·
Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentanag materi pihak-pihak pelaksana debat dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
·
Bertanya atas presentasi
tentang materi pihak-pihak pelaksana
debat yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
·
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang pihak-pihak pelaksana debat
- Menjawab
pertanyaan tentang pihak-pihak
pelaksana debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
·
atau lembar kerja yang
telah disediakan.
·
Bertanya tentang hal yang
belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi pihak-pihak pelaksana debat yang akan
selesai dipelajari
- Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi pihak-pihak
pelaksana debat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Penutup (15 menit)
· Peserta
didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.
· Peserta
didik menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran dalam menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan dalam negosiasi lisan/tulisan dengan kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari.
· Peserta
didik diberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
· Peserta
didik menjawab salam pendidik.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a.
Sikap
-
Penilaian Observasi
Penilaian
observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Perilaku yang
Dinilai
|
Jumlah Skor
|
Skor Sikap
|
Kode Nilai
|
|||
BS
|
JJ
|
TJ
|
DS
|
|||||
1
|
Soenarto
|
75
|
75
|
50
|
75
|
275
|
68,75
|
C
|
2
|
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100
= Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai
dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap
yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01
– 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01
– 75,00 = Baik (B)
25,01
– 50,00 = Cukup (C)
00,00
– 25,00 =
Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan
aspek perilaku yang ingin dinilai
-
Penilaian Diri
Seiring
dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
Jumlah Skor
|
Skor Sikap
|
Kode Nilai
|
1
|
Selama diskusi, saya
ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
|
50
|
|
250
|
62,50
|
C
|
2
|
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
|
|
50
|
|||
3
|
Saya ikut serta dalam
membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
|
50
|
|
|||
4
|
...
|
100
|
|
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan
jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal
dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01
– 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01
– 75,00 = Baik (B)
25,01
– 50,00 = Cukup (C)
00,00
– 25,00 =
Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk
menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
-
Penilaian Teman Sebaya
Penilaian
ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama
yang diamati : ...
Pengamat
: ...
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
Jumlah Skor
|
Skor Sikap
|
Kode Nilai
|
1
|
Mau menerima pendapat
teman.
|
100
|
|
450
|
90,00
|
SB
|
2
|
Memberikan solusi
terhadap permasalahan.
|
100
|
|
|||
3
|
Memaksakan pendapat
sendiri kepada anggota kelompok.
|
|
100
|
|||
4
|
Marah saat diberi
kritik.
|
100
|
|
|||
5
|
...
|
|
50
|
Catatan
:
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk
pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan
jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal
dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01
– 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01
– 75,00 = Baik (B)
25,01
– 50,00 = Cukup (C)
00,00
– 25,00 =
Kurang (K)
-
Penilaian Jurnal (Lihat
lampiran)
b. Pengetahuan
-
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
(Lihat lampiran)
-
Tes
Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau
Dialog
Penilaian
Aspek Percakapan
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Skala
|
Jumlah Skor
|
Skor Sikap
|
Kode Nilai
|
|||
25
|
50
|
75
|
100
|
|||||
1
|
Intonasi
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelafalan
|
|
|
|
|
|||
3
|
Kelancaran
|
|
|
|
|
|||
4
|
Ekspresi
|
|
|
|
|
|||
5
|
Penampilan
|
|
|
|
|
|||
6
|
Gestur
|
|
|
|
|
-
Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik
menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik
memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas
rumah dengan baik
c. Peserta didik
mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan
penilaian.
c. Keterampilan
-
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh
instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen
Penilaian
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Sangat
Baik
(100)
|
Baik
(75)
|
Kurang
Baik
(50)
|
Tidak
Baik
(25)
|
1
|
Kesesuaian respon dengan pertanyaan
|
|
|
|
|
2
|
Keserasian pemilihan kata
|
|
|
|
|
3
|
Kesesuaian penggunaan tata bahasa
|
|
|
|
|
4
|
Pelafalan
|
|
|
|
|
Kriteria
penilaian (skor)
100
= Sangat Baik
75 = Baik
50
= Kurang Baik
25
= Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah
skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen
Penilaian Diskusi
No
|
Aspek yang Dinilai
|
100
|
75
|
50
|
25
|
1
|
Penguasaan materi
diskusi
|
|
|
|
|
2
|
Kemampuan menjawab
pertanyaan
|
|
|
|
|
3
|
Kemampuan mengolah
kata
|
|
|
|
|
4
|
Kemampuan
menyelesaikan masalah
|
|
|
|
|
Keterangan
:
100
= Sangat Baik
75 = Baik
50
= Kurang Baik
25
= Tidak Baik
-
Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
-
Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
-
Penilaian Portofolio
Kumpulan
semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No
|
Aspek yang Dinilai
|
100
|
75
|
50
|
25
|
1
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a.
Pertemuan Pertama
b.
Pertemuan Kedua
c.
Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya
sebagai berikut :
1)
Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2)
Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3)
Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
|
Nama Peserta Didik
|
Nilai Ulangan
|
Indikator yang Belum Dikuasai
|
Bentuk Tindakan Remedial
|
Nilai Setelah Remedial
|
Keterangan
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena
telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal
pengayaan sebagai berikut :
1)
Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2)
Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3)
Membaca surat kabar, majalah, serta berita online
tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
4)
Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan
sekitar.
a.
pembelajaran remedial
dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
b.
Tes remedial, dilakukan
sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
1.
Pengayaan
a.
Bagi peserta didik yang
sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
-
Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
-
Siwa yang mencapai nilai diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Palembang, Oktober 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
Musmin, S.Pd. Siti Komariah, S.Pd.
LAMPIRAN MATERI 3. 13
Konseptual
Debat adalah proses saling bertukar
pendapat untuk membahas suatu isu dengan masing-masing pihak yang berdebat
member alasan. Apabila perlu, ditambah dengan informasi, bukti, dan data untuk
mempertahankan pendapat masing-masing.
Hasil debat biasanya menghasilkan sudut pandang baru yang bisa diterima
kedua belah pihak.
Mosi adalah permasalahan yang
diperdebatkan. Kamu bisa mengetahuinya dari judul dan pendapat yang disampaikan
pihak-pihak yang berdebat.
Isi debat, secara
garis besar terdiri atas tiga hal yaitu
1. Mosi/topik
permasalahan yang diperdebatkan. Mosi bisa berupa berita panas yang tengah banyak dibicarakan
oleh umum. Bisa pula isu-isu global yang mempengaruhi kehidupan banyak orang.
2. Pernyataan
sikap, baik itu mendukung (afirmasi/pro) atau menolak (oposisi/ kontra). Dalam
banyak hal, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, dipengaruhi oleh
gaya hidup, pengetahuan dan lingkungan masing-masing. Umumnya masing-masing
pihak berusaha agar pihak yang berseberangan bisa memahami pandangan dan
pilihan sikap mereka.
3. Argumentasi
untuk mendukung sikap yang diambil. Argumentasi digunakan untuk mengemukakan
alasan, ditambah dengan berbagai informasi, data dan bukti atas sikap yang
diambil. Adanya argumentasi memungkinkan pihak yang berbeda sikap dapat
stidaknya memaklumi sikap seseorang dan tidak saling mengganggu. Bila
memungkinkan, antara pihak yang berdebat pada akhirnya bisa mengambil sikap
yang sama.
Faktual
4. Contoh
teks debat berikut ini !
Apakah Ponsel Berbahaya?
Pembicara 1
Tim Afirmasi
Saya percaya bahwa penggunaan ponsel
sangat berbahaya karena ponsel dapat menyebabkan beberapa masalah
dan ancaman bagi kehidupan manusia. Ancaman tersebut adalah, ponsel berbahaya
bagi keselamatan pengguna dan kehidupan sosial dan keluarga.
Tim Aposisi:
Saya tidak setuju bahwa penggunaan ponsel
sangat berbahaya. Namun, sebaliknya ponsel sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Menurut saya pengguna ponsel yang tidak bertanggung
jawablah yang menyebabkan ponsel dapat membahayakan kehidupan mereka
sendiri dan orang lain.
Tim Netral
Menurut saya, ponsel sangat
berguna jika dipergunakan secara benar. Namun, di sisi lain ponsel juga
sangat berbahaya misalnya jika dipergunakan secara terus menerus atau
dipergunakan untuk hal-hal yang negatif.
Sumber:
http-//www.adipala.com/
Pembicara
2
Tim Afirmasi
Saya pikir ponsellah yang
membahayakan penggunanya. Kita bisa melihat saat ini, ponsel tidak hanya
digunakan oleh orang dewasa tapi hampir semua umur telah menggunakan ponsel.
Bahkan anak-anak yang masih bersekolah di TK sudah menggunakan ponsel.
Pengguna di bawah umur inilah yang sangat rentan negatif dari ponsel.
Selain itu, melihat kecelakaan banyak terjadi di jalan raya yang disebabkan
oleh ponsel. Mereka seakan kecanduan memeriksa ponsel mereka di
mana saja, termasuk di jalan raya saat mereka mengemudi. Inilah yang
menyebabkan mereka kehilangan konsentrasi dan hasilnya kecelakaan. Itulah
sebabnya kita harus melarang pengemudi menggunakan ponsel saat
mengemudi. Hal ini akan mengurangi jumlah kematian di jalan raya karena ponsel.
Tim Oposisi
Anda mengatakan bahwa ponsellah
yang membahayakan pengguna. Ini tidak adil karena masih banyak orang di luar
sana yang dapat menggunakannya secara bertanggung jawab. Pengguna yang tidak bertanggung
jawab adalah pembuat masalah itu karena ponsel tidak akan beroperasi
sendiri; perlu seseorang untuk mengoperasikannya. Dalam kasus kecelakaan mobil,
pengguna ponsel yang tidak bertanggung jawab yang bersalah karena mereka
mengoperasikan ponsel di waktu yang salah. Menanggapi ide Anda tentang
pelarangan membawa ponsel bagi pengemudi tidaklah tepat. Justru ponsel
dapat bermanfaat. Misalnya ketika melihat kecelakaan terjadi, pengemudi
lain dapat menghubungi polisi atau ambulans untuk membantunya. Penelitian juga
menunjukkan bahwa ponsel bukanlah penyebab kecelakaan di jalan raya.
Namun, kegiatan yang mengganggu konsentrasilah yang menyebabkan kecelakaan. Ini
berarti tidak hanya menggunakan ponsel, tetapi juga melakukan hal-hal
lain seperti menggunakan makeup, menyisir rambut atau berbicara juga
berbahaya.
Tim Netral
Saya tetap berpendapat bahwa ponsel
bisa sangat berguna atau tidak membahayakan, tetapi juga sangat berbahaya.
Tergantung siapa yang menggunakan dan untuk apa digunakan. Pada saat ponsel digunakan
untuk berkomunikasi dengan kerabat atau rekan kerja, ponsel sangat
bermanfaat mengatasi kendala ruang dan waktu dalam komunikasi. Ponsel juga
sangat membantu pelajar untuk mencari bahan atau materi belajar, berdiskusi,
bahkan mengirim tugas-tugas kepada gurunya.
Namun, ponsel juga bisa membawa
dampak negatif misalnya untuk merancang kegiatan kriminal, mencuri data orang,
atau mengakses situs-situs yang berkonten negatif.
Tim Afirmasi
Tidak hanya membahayakan saat mengemudi,
bukti lain dari ponsel berbahaya adalah ponsel mengganggu
kehidupan sosial dan kehidupan keluarga mereka. Saat ini ponsel adalah
orang yang paling terdekat dengan pengguna. Mereka lebih memilih untuk
berinteraksi dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang-orang di sekitar
mereka. Hal ini menyebabkan mereka menjadi acuh tak acuh atau anti-sosial.
Hal-hal baik seperti menyapa, senyum, dan bertanya dengan orang yang baru
mereka temui telah hilang di dalam kehidupan sosial mereka. Mereka pindah ke
penggunaan media sosial yang bisa diakses melalui ponsel untuk
berinteraksi sehingga membuat mereka menjauh dari orang-orang di sekitar
mereka. Dalam kehidupan keluarga, mereka menjadi terlalu individualistis. Tidak
ada hal seperti diskusi keluarga, waktu berkualitas dengan keluarga seperti
makan bersama, bercanda dengan keluarga dan hal-hal lain yang dapat memperkuat
hubungan keluarga. Bahkan saat ini di rumah seluruh keluarga sibuk dengan ponselnya
masing-masing.
Tim Aposisi
Hilangnya norma-norma yang baik dalam
keluarga tidak disebabkan oleh ponsel. Kami tidak setuju dengan apa yang
Anda katakan. Kehidupan sosial yang baik dan harmonis dalam keluarga tergantung
pada kualitas pribadi dan keluarga itu sendiri. Orang-orang tidak akan menjadi
acuh jika mereka lebih peduli terhadap lingkungan mereka. Sebenarnya ponsel dapat
membantu hubungan sosial mereka dengan cara menjadi alat berinteraksi di mana
saja dan kapan saja. Dalam hubungan keluarga, keharmonisan dapat dicapai dengan
memberikan perhatian lebih kepada anggota lain dalam keluarga. Dalam hal ini
orang tua yang harus mengawasi anak-anak mereka. Jika mereka peduli dan
memprioritaskan diskusi keluarga, anak-anak mereka tidak akan ragu-ragu untuk
berbagi masalah mereka. Dalam hal ini ponsel dapat menciptakan
keharmonisan dalam keluarga dengan menjadi alat atau penghubung antara satu
sama dengan lain dalam keluarga. Misalnya, dengan menggunakan ponsel orang
tua bisa mengetahui kondisi anggota keluarganya di mana pun dan kapan pun.
Tim Netral
Jadi segala perilaku negatif masyarakat,
terutama anak muda saat ini tidaklah bisa serta merta merupakan dampak negatif ponsel.
Ada banyak faktor lain yang memengaruhi prilaku masyarakat seperti tekanan
kebutuhan ekonomi dan perilaku public figure yang tidak dapat
diteladani.
Jadi segala perilaku negatif masyarakat,
terutama anak muda saat ini tidaklah bisa serta merta merupakan dampak negatif ponsel.
Ada banyak faktor lain yang memengaruhi prilaku masyarakat seperti tekanan
kebutuhan ekonomi dan perilaku public figure yang tidak dapat
diteladani.
Di sisi lain, kita tak bisa menutup mata
bahwa ponsel dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk mengakses
segala perkembangan di bidang teknologi, informasi, kesehatan, politik, dan
sebagainya secara cepat dan akurat.
Komentar
Posting Komentar