Puisi "Satu detik, satu menit, satu jam dan satu hari (2006)"

Satu detik, satu menit, satu jam dan satu hari (2006)
(Dengan perevisian dibait ke- 4)

Satu detik…
Peluru-peluru itu menembus kulitku dan
Bersarang menuju tulang belulangku
Hingga remuk..
Hancur...

Satu menit…
Darah-darah itu mengalir
Dari lubang celah-celah itu dan,
Memandikanku pada amis dan,
Merahnya darah-darah itu

Satu jam…
Tubuh ini terbujur kaku tidak berdaya
Menahankan sakit yang tak tertahankan,
Entah berapa lama aku mampu bertahan?

Satu hari…
Ibarat sarang lalat tubuh ini,
Terbaring pada tikaran tanah dan debu,
Tanpa teman..
Tanpa keluarga..
Hingga aku tak tahukan diri
Pada mana aku berkiblat
Masihkah tak terlihat?

Puisi ini pernah diikut sertakan pada :
1. Lomba atraksi Kepalangmerahan SMAN8 Palembang di SMAN2 Palembang atas nama Yohana dkk ( 2006),
2. Lomba baca puisi GALAKSI di SMA PGRI 2 Palembang- juara 3 atas nama Alvian Kurniawan (2006),
3. Lomba baca puisi Kepalangmerahan tingkat PMR WIRA seSumsel di SMAN2 Palembang – Nominasi 8 besar atas nama Farid Mulkani(2007)
4. Rubrik puisi lomba Mading di SMAN 10 Palembang- juara 2 atas nama Putri Rasydah (2008)
5. puisi yang diadopsi dalam bentuk drama pada lomba atraksi drama 7prinsip di SMAN2 Palembang- Juara 1 dengan penyutradaraan Alvian Kurniawan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ulasan Artikel Jurnal Penelitian

Contoh Proposal Kegiatan Bulan Bahasa di Sekolah

Ringkasan dan contoh soal Materi Bertelepon dengan kalimat yang sopan dan efektif, Modul Bahasa Indonesia Kelas 7SMP Semester 2 Budiwijaya Karangan Alvian Kurniawan